Panduan Amal Sepuluh Hari Pertama Bulan Zulhijjah-dakwah.id

Panduan Amal Sepuluh Hari Pertama Bulan Zulhijjah

Terakhir diperbarui pada · 5,252 views

Sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah adalah sepuluh hari yang agung. Allah ‘azza wajalla, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan seluruh kaum muslimin memuliakannya. Syariat Islam memerintahkan umat Islam untuk menyemarakkannya dengan berbagai amal shalih yang istimewa.

 

Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Zulhijjah

Sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah memiliki keutamaan yang agung dalam syariat. Di antaranya adalah:

 

1. Allah ‘azza wajalla bersumpah dengannya

Allah berfirman,

وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2)

Demi waktu fajar. Dan demi sepuluh malam.” (QS. Al-Fajr (89): 1-2)

Makna sepuluh malam dalam ayat yang mulia ini adalah sepuluh malam yang pertama dalam bulan Zulhijjah, menurut mayoritas ulama tafsir, dan inilah pendapat yang benar menurut penelitian imam Ibnu Katsir ad-Dimasyqi.

 

2. Ia merupakan hari-hari yang disyariatkan secara khusus untuk memperbanyak zikir

Allah berfirman,

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

“Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.” (QS. Al-Haj (22): 28)

Menurut mayoritas ulama tafsir, termasuk di antaranya sahabat Ibnu Umar dan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, maksud dari menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan adalah sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah.

 

3. Sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah adalah hari-hari di dunia yang paling mulia

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut ini.

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا أَيَّامُ الْعَشْرِ – يَعْنِي عَشْرَ ذِي الْحِجَّةِ – قِيلَ: وَلَا مِثْلُهُنَّ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: وَلَا مِثْلُهُنَّ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ عَفَّرَ وَجْهَهُ فِي التُّرَابِ

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari-hari di dunia yang paling utama adalah sepuluh hari (pertama bulan Zulhijjah).” 

Para sahabat bertanya, “Hari-hari yang dipergunakan (jihad) di jalan Allah juga tidak menandinginya?”

Beliau menjawab, “Hari-hari yang dipergunakan di jalan Allah juga tidak mampu menandinginya, kecuali seseorang yang wajahnya terjerembab di dalam debu (gugur di medan jihad hingga wajahnya beralaskan tanah).” (HR. Al-Bazzar)

 

4. Hari Arafah

Wuquf di Arafah jatuh pada tanggal 9 Zulhijjah setiap tahun. Hari wuquf di Arafah adalah hari yang sangat agung. Pada saat tersebut Allah mengabulkan doa, mengampuni dosa, menerima taubat, dan membebaskan hamba-hamba yang diridhai-Nya dari siksa api neraka. Begitu agungnya hari tersebut, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الحَجُّ عَرَفَةُ

Haji adalah (wuquf di) Arafah.” (HR. At-Tirmidzi; HR. An-Nasai; HR. Ibnu Majah; HR. Ahmad. Hadits shahih)

 

5. Hari penyembelihan

Hari penyembelihan atau biasa disebut yaum an-nahr dan idul Adha, jatuh pada tanggal 10 Zulhijjah setiap tahun. Ia merupakan hari raya seluruh umat Islam, dan bagi para jamaah haji merupakan salah satu rangkaian manasik haji yang sangat penting.

Baca: Materi Khutbah Idul Adha : Totalitas Berislam Selayak Keluarga Ibrahim

Sebagian ulama bahkan berpendapat hari tersebut merupakan hari paling mulia dalam satu tahun, sebagaimana hadits dari Abdullah bin Qurth radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَعْظَمُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari penyembelihan dan hari sesudahnya.” (HR. Ahmad; HR. An-Nasai; HR. Ibnu Khuzaimah; HR. Ibnu Hibban; HR. Ath-Thabarani; HR. Al-Hakim; HR. Al-Baihaqi; HR. Abu Nu’aim al-Asbahani. Dinyatakan shahih oleh Al-Arnauth dan Al-Albani)

 

6. Induk berbagai ibadah terkumpul pada hari-hari tersebut

Al-hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari mengatakan, “Tampaknya hal yang menyebabkan keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah adalah berkumpulnya induk-induk ibadah pada hari-hari tersebut, yaitu shalat, shaum, sedekah, dan haji. Hal itu tidak mungkin terkumpul pada hari-hari yang lain.”

 

Baca: 5 Tingkatan Khusyuk dalam Shalat. Kamu di Level Mana?

 

Keutamaan Amal Shalih pada Sepuluh Hari Pertama Bulan Zulhijjah

Terdapat beberapa hadits shahih yang menerangkan keutamaan amal shalih pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah.

Di antaranya adalah:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنْ أَيَّامٍ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ العَشْرِ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ الله، وَلَا الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَلَا الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Tidak ada hari-hari yang amal shalih pada waktu tersebut lebih dicintai Allah melebihi hari-hari sepuluh (bulan Zulhijjah ini).” 

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak juga amalan jihad di jalan Allah?” 

Beliau menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berperang di jalan Allah dengan nyawa dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan membawa sesuatu pun (ia gugur di jalan Allah).” (HR. Al-Bukhari; HR. Abu Daud; HR. Tirmidzi; HR. Ibnu Majah; HR. Ahmad)

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَذُكِرَتِ الْأَعْمَالُ، فَقَالَ: مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ فِيهِنَّ أَفْضَلُ مِنْ هَذِهِ الْعَشْرِ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ قَالَ: فَأَكْبَرَهُ فَقَالَ: وَلَا الْجِهَادُ، إِلَّا أَنْ يَخْرُجَ رَجُلٌ بِنَفْسِهِ، وَمَالِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ، ثُمَّ تَكُونَ مُهْجَةُ نَفْسِهِ فِيهِ

Dari Abdullah bin Amru bin Ash radhiyallahu ‘anhu berkata, “Saya tengah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu disebutkan beberapa amal shalih, maka beliau bersabda,

Tidak ada hari-hari yang amal shalih pada waktu tersebut lebih mulia daripada hari-hari sepuluh (bulan Zulhijjah ini). 

Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, tidak juga amalan jihad di jalan Allah? 

Beliau menjawab, ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berperang di jalan Allah dengan nyawa dan hartanya, kemudian ia gugur di jalan Allah.” (HR. Ahmad; HR. Ath-Thahawi; HR. Abu Nu’aim al-Asbhani. Dinyatakan shahih oleh muhaqqiq Hilyatul Awliya’ dan dinyatakan hasan oleh al-Albani)

Imam At-Tirmidzi menyatakan terdapat hadits dengan lafal yang serupa dari jalur Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dan Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu. Kedua hadits di atas dan hadits-hadits penguatnya menunjukkan beberapa pelajaran penting bagi umat Islam:

Pertama, Amal shalih apapun lebih dicintai oleh Allah jika dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah, melebihi cinta Allah apabila amal shalih tersebut dikerjakan di hari-hari yang lain.

Kedua, Karena amal shalih yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah lebih dicintai oleh Allah, maka hal itu bermakna ama tersebut lebih mulia dan lebih utama di sisi Allah.

Ketiga, Orang yang beramal shalih pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah lebih utama daripada orang yang berjihad dengan nyawa dan hartanya di hari-hari yang lain lalu ia bisa kembali kepada keluarganya dengan selamat.

Keempat, Semua amal shalih pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah, tanpa terkecuali, akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah ‘azza wajalla.

Sungguh sebuah bazar amal yang sangat menguntungkan bagi setiap muslim!

 

Amalan-Amalan yang Sangat Dianjurkan dalam Sepuluh Hari Pertama Bulan Zulhijjah

Sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah adalah musim kebaikan. Sudah selayaknya setiap muslim memberikan perhatian yang lebih terhadapnya. Sudah sewajarnya setiap muslim meningkatkan amal shalihnya pada waktu tersebut, melebihi amal shalihnya pada waktu yang lain.

Seorang ulama tabi’in, Abu Utsman Abdurrahman bin Mull an-Nahdi (w. 95 H) berkata,

Generasi salaf (sahabat) sangat memuliakan puluhan hari yang tiga; sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama Zulhijjah, dan sepuluh hari pertama Muharram.”

Adapun amalan yang selayaknya dilakukan oleh setiap muslim yang memiliki kemampuan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah ini adalah sebagai berikut:

 

Amalan #1: Haji dan umrah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu  bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Satu umrah ke umrah lainnya menjadi penghapus dosa-dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan yang setimpal untuknya selain surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca: Wasiat Terakhir Rasulullah Saat Haji Wada’ Tahun 10 Hijriyah

Haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan ikhlas demi meraih ridha Allah dan dikerjakan sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ciri utamanya adalah keimanan, ketakwaan, dan amal shalih pelakunya setelah mengerjakan haji mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.

 

Amalan #2: Shaum sunnah

Yaitu shaum sunnah antara tanggal 1-9 Zulhijjah. Minimal mengerjakan shaum sunnah Arafah tanggal 9 Zulhijjah bagi selain jamaah haji.

Shaum sunnah adalah amal shalih yang sangat dicintai oleh Allah. Allah bahkan menganggap Dzat-Nya sebagai pemilik khusus shaum, dan Allah sendiri yang akan memberikan balasannya.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi bahwa Allah ‘azza wajalla berfirman, “Semua amal anak manusia untuk dirinya sendiri, kecuali shaum, karena sesungguhnya shaum itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Jika kita tidak mampu memperbanyak shaum sunnah pada sembilan hari pertama bulan Zulhijjah ini, maka setidaknya kita melaksanakan shaum hari Arafah pada tanggal sembilan Zulhijjah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang keutamaan shaum hari Arafah,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

Shaum hari Arafah, aku mengharap Allah menghapuskan dengannya dosa satu tahun sebelumnya dan dosa satu tahun sesudahnya.” (HR. Muslim; HR. Tirmidzi; HR. Ibnu Majah)

 

Amalan #3: Shalat wajib lima waktu secara berjamaah di masjid dan memperbanyak shalat sunnah

Sebaiknya setiap muslim menjaga pelaksanaan shalat sunnah Rawatib, shalat Dhuha, shalat Tahajud, shalat Witir, shalat tahiyatul masjid, dan shalat sunnah lainnya. Dalam hadits qudsi Allah ‘azza wajalla berfirman,

وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ

Hamba-Ku senantiasa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR. Al- Bukhari; HR. Ibnu Majah; HR. Ahmad)

Baca: Kenapa Jumlah Rakaat Shalat Wajib Tidak Semua Sama?

 

Amalan #4: Tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan zikir

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak bacaan tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan zikir pada sepuluh hari pertama Zulhijjah berdasar firman Allah ‘azza wajalla,

“Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.” (QS. Al-Hajj: 28)

Dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ، وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ، وَالتَّكْبِيرِ، وَالتَّحْمِيدِ

Tiada hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal kebaikan pada hari tersebut lebih dicintai oleh Allah, melebihi sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah ini. Maka hendaklah kalian memperbanyak tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad)

Imam Al-Bukhari berkata,

“Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah. Keduanya mengumandangkan takbir, maka orang-orang mengikuti keduanya dalam mengumandangkan takbir. Ibnu Umar juga mengumandangkan takbir dari dalam tendanya di Mina, maka jamaah masjid yang mendengarnya ikut mengumandangkan takbir. Mendengar hal itu, orang-orang di Pasar ikut mengumandangkan takbir, sehingga Mina bergemuruh dengan suara takbir. Pada hari-hari tersebut, Ibnu Umar mengumandangkan takbir di Mina, setelah shalat wajib, di atas kasur, tenda, tempat duduk, dan jalan yang dilaluinya. Ia bertakbir pada seluruh hari tersebut.”

 

Amalan #5: Sedekah

Sedekah secara umum hukumnya sunnah, dan nilai kesunnahannya pada sepuluh hari pertama bulanZulhijjah ini semakin kuat. Allah ‘azza wajalla berfirman:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

 

Amalan #6: Menyembelih hewan kurban

Di antara bentuk sedekah adalah menyembelih hewan kurban dan membagi-bagikan dagingnya kepada kaum muslimin pada tanggal 10 Zulhijjah.

عَنْ أَنَسٍ قَالَ ضَحَّى النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu  berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkurban dengan menyembelih dua ekor domba yang berwarna putih dan bertanduk dua. Beliau membaca bismillah dan takbir, menekankan kakinya ke sisi leher domba, dan menyembelihnya dengan tangan beliau sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Baca: Doa Menyembelih Kurban yang Sesuai Sunnah itu Seperti Apa?

 

Selain amalan-amalan di atas, terdapat banyak amalan yang selayaknya digalakkan.

Antara lain:

  • membaca Al-Quran,
  • membaca istighfar,
  • berbakti kepada orang tua,
  • menyambung tali kekerabatan,
  • menyebarluaskan salam,
  • memberikan makanan,
  • mendamaikan dua pihak yang bersengketa,
  • amar makruf dan nahi mungkar,
  • menjaga lisan dan kemaluan,
  • berbuat baik kepada tetangga,
  • memuliakan tamu,
  • memberi nafkah kepada keluarga,
  • mengasuh anak yatim,
  • menengok orang sakit,
  • membantu kesulitan orang lain,
  • menunaikan amanat,
  • mengembalikan barang titipan,
  • melunasi hutang,
  • dan lain sebagainya.

Semoga bermanfaat serta kita dapat melewati sepuluh pertama bulan Zulhijjah ini dengan meraih pahala yang berlimpah, insyaAllah. Wallahu a’lam bish-shawab. [Abu Ammar/dakwah.id]

Topik Terkait

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

4 Tanggapan

Alhamdulillah, termotivasi untuk terus menimba ilmu, dan penyemangat untuk ibadah Syukron ustadz 🙏

Alhamdulillah jazakumulloh Khoiron katsiiroo tadz bagus sekali untuk pencerahan

Alhamdulillah sukron Khoirun kashiron akhi ala haja ilmu

Assalammualaikum,
Mohon bisa di kirim file pdf.materi tsb.diatas.

Syukron jazaakillah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *