Tulisan yang berjudul “Kerugian Terbesar dalam Hidup Manusia” ini adalah seri ke-08 dari serial Materi Kultum Ramadhan 1446 H yang ditulis oleh Ustadz Yasir Abdull Barr.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَسْبَغَ عَلَيْنَا نِعَمَهُ الظَّاهِرَةَ وَالْبَاطِنَةَ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ اَلْمَبْعُوْثِ بِالْقُدْوَةِ الْحَسَنَةِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِالْإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ.
Segala puji milik Allah Ta’ala semata. Atas izin dan karunia-Nya, kita masih dapat bersua kembali dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah pada tahun ini.
Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada suri teladan kita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, sahabatnya, serta umatnya yang sabar mengamalkan petunjuknya. Amma ba’du.
Kerugian Terbesar dalam Hidup Manusia
Jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah…
Apakah kerugian yang paling besar dalam kehidupan manusia?
Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits qudsi sebagai berikut:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَقُولُ اللّٰهُ تَعَالَى لِأَهْوَنِ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ: لَوْ أَنَّ لَكَ مَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ، أَكُنْتَ تَفْتَدِيْ بِهِ؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ. فَيَقُولُ: أَرَدْتُ مِنْكَ أَهْوَنَ مِنْ هَذَا وَأَنْتَ فِي صُلْبِ آدَمَ، أَنْ لَا تُشْرِكَ بِي شَيْئًا، فَأَبَيْتَ إِلَّا أَنْ تُشْرِكَ بِي.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda, “Allah Ta’ala bertanya kepada penduduk neraka yang paling ringan siksaannya pada hari kiamat kelak,‘Seandainya engkau memiliki seluruh kekayaan yang ada di planet bumi. Apakah engkau rela menebus dirimu dengannya?”
Penduduk neraka itu menjawab, “Tentu.”
Allah berfirman kepadanya, “Padahal dahulu Aku telah meminta darimu syarat yang lebih ringan, saat engkau masih berupa benih (calon manusia) pada tulang sulbi Adam, yaitu janganlah engkau menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Sayangnya, engkau tidak mau memenuhi persyaratan itu, dan engkau justru menyekutukan-Ku dengan selain-Ku.” (HR. Al-Bukhari no. 6557 dan Muslim no. 2805)
Baca juga: Sunnah-Sunnah Sebelum Ifthar/Buka Puasa
Jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah…
Hadits tersebut menjelaskan peristiwa yang akan terjadi di akhirat kelak. Allah Ta’ala menanyai orang kafir yang paling ringan siksaannya di neraka.
Seperti apakah derita orang yang paling ringan siksaannya di neraka kelak?
An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksaannya pada hari kiamat adalah seorang laki-laki, yang pada kedua telapak kakinya diletakkan dua bongkah bara api, yang panasnya mengakibatkan otaknya mendidih seperti mendidihnya periuk dari tanah liat dan periuk dari tembaga.” (HR. Al-Bukhari no. 6562 dan Muslim no. 213)
Jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah…
Kita kembali ke hadits tentang dialog Allah Ta’ala dengan penduduk neraka yang paling ringan siksanya.
Allah bertanya kepada orang kafir tersebut saat ia telah merasakan pedihnya siksaan api neraka, “Jika engkau memiliki kekayaan seluruh muka bumi, apakah engkau rela menggunakannya sebagai penebus agar engkau bisa terbebas dari siksaan api neraka ini?”
Tanpa ragu sedikit pun, orang kafir tersebut menjawab, “Tentu.”
Andai kata di dunia ia adalah seorang penguasa dunia, yang memiliki seluruh muka bumi dengan seluruh kekayaannya. Andai kata di dunia ia memiliki perhiasan berupa triliunan ton emas murni 24 karat.
Andai kata di dunia ia memiliki uang tunai sebanyak mega triliunan dolar. Andai kata ia adalah pemilik tunggal seluruh perusahaan, pabrik, hotel, rumah sakit, swalayan, bank, dan sumber-sumber kekayaan lainnya.
Andai kata ia memiliki semua kekayaan sepenuh planet bumi, niscaya ia akan rela membayarkannya sebagai penebus kebebasannya dari siksaan api neraka.
Khutbah Jumat: Meninggal dalam Keadaan Islam, Harapan Kita Semua
Maka Allah mengingatkannya bahwa dahulu Allah tidak meminta darinya sedikit pun harta kekayaan. Allah meminta darinya perkara yang ringan saja, yaitu beribadah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Hanya saja, orang kafir tersebut semasa hidupnya di dunia tidak beribadah kepada Allah semata. Ia tidak menganut agama Islam dan mengesakan peribadatannya kepada Allah semata. Ia justru menyekutukan Allah dengan selain-Nya.
Akibatnya, seluruh harta kekayaan sepenuh planet bumi tersebut tidak memiliki nilai apa pun di hadapan Allah. Sebab, ia tidak memeluk Islam. Sebab, ia tidak mengesakan Allah dengan beribadah kepada-Nya semata. Sebab, ia justru berbuat kekafiran dan kesyirikan.
Jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah…
Demikianlah akibatnya apabila seseorang hanya memiliki nikmat-nikmat duniawi, namun ia tidak memiliki nikmat ukhrawi. Ia akan mendapatkan kerugian terbesar yakni murka Allah Ta’ala dan siksaan yang abadi dalam neraka kelak.
Nikmat-nikmat duniawi yang dimilikinya tidak akan memberi manfaat apa pun di akhirat kelak. Justru, nikmat-nikmat duniawi yang melimpah itu hanya akan menambah siksaan Allah untuknya pada hari kiamat kelak.
Sebab, ia tidak mensyukurinya dengan cara yang benar, yaitu dengan beriman, berislam, bertakwa, dan beramal saleh.
Materi Khutbah Jumat: Al-Haq itu Hanya Satu, Kesesatan itu Beragam
Ia tidak akan bisa menebus dirinya dan membebaskan dirinya dari siksaan api neraka. Ia kekal dalam neraka. Andai kata ia memiliki harta kekayaan sepenuh planet bumi sekalipun, niscaya harta tersebut tidak bisa dipergunakannya untuk menebus dirinya dan membebaskan dirinya dari siksa api neraka yang kekal.
Allah Ta’ala berfirman, dalam al-Quran Surat al-Maidah ayat 36—37,
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ اَنَّ لَهُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا وَّمِثْلَهٗ مَعَهٗ لِيَفْتَدُوْا بِهٖ مِنْ عَذَابِ يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنْهُمْ ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
يُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنَ النَّارِ وَمَا هُمْ بِخَارِجِيْنَ مِنْهَا ۖوَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, seandainya mereka memiliki segala apa yang ada di bumi dan ditambah dengan sebanyak itu (lagi) untuk menebus diri mereka dari azab pada hari Kiamat, niscaya semua (tebusan) itu tidak akan diterima dari mereka. Mereka (tetap) mendapat azab yang pedih.
Mereka ingin keluar dari neraka, tetapi tidak akan dapat keluar dari sana. Dan mereka mendapat azab yang kekal.”
Jamaah shalat Tarawih rahimakumullah
Demikian materi kultum Ramadhan dengan judul “Kerugian Terbesar dalam Hidup Manusia” yang dapat kami sampaikan. Semoga kita bisa mensyukuri nikmat iman dan nikmat Islam sebaik-baiknya, sehingga kita bisa wafat dalam keadaan sebagai seorang muslim. Amiin. (Yasir Abdull Barr/dakwah.id)