Materi Khutbah Jumat Sifat Yahudi dalam al-Quran dakwah id

Materi Khutbah Jumat Sifat Yahudi dalam al-Quran

Terakhir diperbarui pada · 5,117 views

Materi Khutbah Jumat
Sifat Yahudi dalam al-Quran

Oleh: Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I

 

*) Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ اْلاَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَإنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

Pujian dan sanjungan teragung hanya berhak disandang Allah Ta’ala semata, Dialah yang telah menunjuki kita jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang telah Allah beri nikmat yakni orang-orang beriman dan bukan jalan orang-orang yang Allah murkai yakni kaum Yahudi.

Barang siapa yang telah Allah beri petunjuk tiada yang bisa menyesatkannya. Dan siapa yang telah Allah sesatkan tiada seorangpun yang mampu menunjukinya.

Shalawat dan Salam semoga tercurah untuk baginda Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam imam para Nabi dan Rasul pada peristiwa Isra’ sebelum mi’rajnya.

Semoga keselamatan juga Allah curahkan untuk keluarga, sahabat dan umatnya yang selalu berpegang teguh kepada ajarannya.

Artikel Akidah: Sifat Ahli Neraka

Kami wasiatkan kepada diri kami juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas takwa kepada Allah subhanahu wataala dengan sebenar-benar ketakwaan, dalam arti selalu tunduk dan patuh terhadap segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.

Allah ’azza wajalla berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Wahai orangorang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenarbenar takwa kepadaNya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali Imran: 102)

Jamaah shalat Jumat yang senantiasa Allah rahmati

Membenarkan Informasi Al-Quran, Bagian dari Iman.

Beriman kepada kitab-kitab Allah subhanahu wataala yang diturunkan kepada nabinya adalah bagian dari prinsip dasar keimanan. Mulai dari Taurat, Injil, Zabur, dan terutama al-Quran.

Salah satu bagian dari iman kepada kitab-kitab Allah subhanahu wataala adalah membenarkan informasi yang bersumber dari kitab-kitab tersebut.

Allah subhanahu wataala berfirman,

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ …

Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (AlQuran) dari Tuhannya, demikian pula orangorang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikatmalaikatNya, kitabkitabNya dan rasulrasulNya.” (QS. Al-Baqarah: 285)

Semua informasi yang datang dari al-Quran tidak terlepas dari satu tujuan, yakni agar supaya manusia mendapatkan petunjuk mana jalan lurus yang harus mereka ikuti dan mana jalan bengkok yang harus mereka hindari.

Allah subhanahu wataala berfirman,

اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ

Sungguh, AlQuran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.” (QS. Al-Isra’: 9)

Jamaah shalat Jumat yang senantiasa Allah rahmati

5 Kandungan Al-Quran

Al-Quran merupakan kitab suci yang memuat panduan hidup bagi manusia secara lengkap dan sempurna. Tidak ada satu pun persoalan dalam kehidupan ini melainkan Al-Quran telah memberikan tuntunannya.

Hal itu sebagaimana ditegaskan dalam al-Quran, bahwasanya Allah subhanahu wataala menyatakan,

مَا فَرَّطْنَا فِى الْكِتٰبِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ

Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.” (QS. Al-An’am: 38)

Maka daripada itu para ulama yang mendedikasikan diri dalam menelaah kandungan al-Quran menyimpulkan ada 5 kandungan pokok dalam al-Quran.

Jika kita membaca satu ayat dalam al-Quran, dapat dipastikan ayat yang kita baca tersebut akan kembali kepada kandungan intinya.

Pertama, Al-Quran memuat penjelasan masalah tauhid atau aqidah.

Kedua, Al-Quran memuat penjelasan tentang janji-janji dan kabar gembira bagi orang yang beriman lagi berbuat baik.

Ketiga, Al-Quran memuat penjelasan tentang ancaman dan peringatan bagi orang yang kafir lagi berbuat jahat.

Artikel Akidah: Sifat Ahli Surga

Keempat, Al-Quran memuat penjelasan jalan menuju kebahagiaan.

Kelima, Al-Quran memuat penjelasan tentang kisah-kisah orang beriman lagi taat yang pada akhirnya mendapat kemenangan. Serta kisah-kisah orang kafir yang gemar bermaksiat yang pada akhirnya mendapatkan kekalahan.

Jamaah shalat Jumat yang senantiasa Allah rahmati

Sifat Yahudi dalam al-Quran

Kaum Yahudi adalah sekelompok manusia yang keberadaannya banyak diceritakan dalam Al-Quran. Di mulai dari sejarah lahirnya hingga Allah memberikan banyak nikmat kepada mereka, sekaligus membahas mengenai perilaku mereka setelah mendapatkan nikmat tersebut.

Di antara nikmat yang Allah berikan kepada mereka adalah banyaknya Nabi yang diturunkan dari kalangan mereka, yang mestinya menjadikan mereka teladan bagi umat yang lain.

Namun kenyataannya bertolak belakang dari yang seharusnya mereka lakukan. Justru mereka banyak melakukan kejahatan-kejahatan dan juga kerusakan-kerusakan.

Berdasarkan informasi dari Al-Quran ada beberapa perilaku jahat kaum Yahudi yang perlu untuk kita ketahui bersama sehingga kita bisa mewaspadainya dan mempersiapkan diri dalam menghadapi mereka.

Pertama: Membunuh para Nabi

Sifat Yahudi dalam al-Quran yang terburuk adalah peran mereka sebagai kaum pelaku utama pembunuhan para nabi.

Para Nabi dan Rasul adalah manusia yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya.

Tugas mereka adalah menyampaikan petunjuk kepada manusia sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah dalam wahyu-Nya. Dengan demikian, para Nabi seharusnya disambut dengan baik oleh manusia.

Akan tetapi, apa yang dilakukan oleh bangsa Yahudi? Mereka justru membunuh para Nabi tersebut yang mana mereka diutus dari kalangan mereka sendiri yakni Bani Israil.

Artikel Akidah: Tantangan Bagi yang Meragukan Kebenaran Al-Quran

Allah subhanahu wataala berfirman,

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ

Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayatayat Allah dan membunuh para nabi, tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS. Ali ‘Imran: 112)

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi menjelaskan ayat di atas di dalam Tafsir AlAisar, bahwa penggunaan fiil mudhari’ (kata kerja yang waktu sekarang) dalam kalimat Yaqtuluna (mereka membunuh), terhadap peristiwa yang sebenarnya sudah terjadi dimasa lampau, ditujukan untuk menghadirkan peristiwa yang sangat mengerikan itu pada benak manusia.

Di samping itu, dalam ayat ini terhadap isyarat bahwa kaum Yahudi sangat berpotensi untuk melakukan perbuatan yang serupa itu kapan dan di mana pun juga.

Kedua: Bersekongkol dengan orang kafir dalam kemungkaran

Sifat Yahudi dalam al-Quran berikutnya adalah suka bersekongkol dengan orang kafir untuk misi kemungkaran yang menghancurkan Islam.

Bangsa Yahudi adalah model manusia yang berakal picik, serta sangat berambisi terhadap keuntungan materi duniawi saja.

Karena itu, mereka melakukan kerja sama dengan orang kafir dalam rangka mewujudkan ambisi duniawinya.

Al-Quran telah menjelaskan,

تَرٰى كَثِيْرًا مِّنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ۗ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ اَنْفُسُهُمْ اَنْ سَخِطَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ وَفِى الْعَذَابِ هُمْ خٰلِدُوْنَ

Kamu melihat banyak di antara mereka tolongmenolong dengan orangorang kafir (musyrik). Sungguh, sangat buruk apa yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri, yaitu kemurkaan Allah, dan mereka akan kekal dalam azab.” (QS. Al-Ma’idah: 80)

Perilaku mereka ini tercermin dalam peristiwa perang Ahzab, dimana orang-orang Yahudi dari Bani Quraizah menusuk Nabi Muhammad dan kaum muslimin dari belakang.

Mereka mengingkari perjanjian dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, hingga membuat kaum muslimin dikepung musuh selama dua bulan lamanya.

Karena perbuatan inilah Nabi menghukum mereka dengan diusir dari Madinah. Demikian pula yang dilakukan oleh bangsa Yahudi Bani Nadzir dan Bani Qainuqa’.

Ketiga: Mengingkari kebenaran

Sifat Yahudi dalam al-Quran berikutnya adalah kebiasaan dalam mengingkari kebenaran.

Meskipun kaum Yahudi sudah mendapatkan berbagai macam bukti akan kebenaran yang dibawa oleh para Nabi utusan Allah, mereka tetap saja mengingkarinya.

Karena perilaku inilah Allah subhanahu wataala mencela mereka dengan tuli, buta dan bisu terhadap kebenaran.

Allah subhanahu wataala berfirman,

بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ اَنْ يَّكْفُرُوْا بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ بَغْيًا اَنْ يُّنَزِّلَ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۚ فَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ عَلٰى غَضَبٍۗ وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ

Sangatlah buruk (perbuatan) mereka menjual dirinya, dengan mengingkari apa yang diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karuniaNya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hambahambaNya. Karena itulah mereka menanggung kemurkaan demi kemurkaan. Dan kepada orangorang kafir (ditimpakan) azab yang menghinakan.” (QS. Al-Baqarah: 90)

Keempat: Melakukan kerusakan, menyulut fitnah dan peperangan

Sifat Yahudi dalam al-Quran yang berikutnya adalah suka melakukan kerusakan, memprovokasi timbulnya fitnah dan peperangan.

Inilah watak yang mereka miliki, selalu berjalan di muka bumi seraya menimbulkan kerusakan dan menyulut fitnah yang menimbulkan peperangan.

Sebagaimana Allah jelaskan,

كُلَّمَآ اَوْقَدُوْا نَارًا لِّلْحَرْبِ اَطْفَاَهَا اللّٰهُ ۙوَيَسْعَوْنَ فِى الْاَرْضِ فَسَادًاۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Dan mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orangorang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Ma’idah: 64)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya, yaitu setiap kali mereka merencanakan berbagai perangkap untuk menjebakmu dan setiap kali mereka mengadakan kesepakatan di antara sesamanya untuk memerangimu, maka Allah membatalkannya dan membalikkan tipu muslihat itu terhadap diri mereka sendiri sebagaimana mereka membuat lubang maka mereka sendirilah yang terjerumus ke dalamnya.

Kelima: Bangsa yang serakah, tamak dan ambisius terhadap kehidupan dunia

Sifat Yahudi dalam al-Quran berikutnya adalah sifat serakah, tamak, dan ambisius terhadap urusan duniawi.

Kaum Yahudi adalah manusia yang paling serakah terhadap dunia melebihi kaum musyrikin. Sehingga dengan ini mereka hingga hari ini tidak pernah berhenti untuk merampas tanah-tanah rakyat Palestina untuk mereka jadikan tempat tinggal.

Artikel Sejarah: Manzhumah Abu Ishaq Al-Ilbiriy: Syair Penggugah Nafas Juang, Akhlak, dan Ilmu

Allah menjelaskan,

وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ ۛوَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا

Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orangorang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orangorang musyrik.” (QS. Al-Baqarah: 96)

Sifat rakus bangsa Yahudi ini menunjukkan mereka adalah kaum yang tidak tahu berterima kasih.

Mereka lupa, bahwa sebelum negara Israel berdiri di Palestina, 14 Mei 1989 mereka adalah bangsa yang tertindas di berbagai penjuru dunia. Mereka terusir dari negeri mereka sendiri, dan kemudian selama beratus tahun mendapatkan perlindungan kaum muslimin di Andalusia dan Turki Utsmani.

Jamaah shalat Jumat yang senantiasa Allah rahmati

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ.. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

KHUTBAH KEDUA

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اَللَّهُمَّ أَنْجِ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِيْ فلسطين، اَللَّهُمَّ الْطُفْ بِهِمْ وَارْحَمْهُمْ وَأَخْرِجْهُمْ مِنَ الضِّيْقِ وَالْحِصَارِ.

اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْهُمُ الشُّهَدَاءَ وَاشْفِ مِنْهُمُ الْمَرْضَى وَالْجَرْحَى، اللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ وَلاَ تَكُنْ عَلَيْهِمْ، فَإِنَّهُ لاَ حَوْلَ لَهُمْ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِكَ

اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ و فِيْ كُلِّ مكان و زمان

اللَّهُمَّ سَدِّدْ رَمْيَهُمْ وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ، وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقِّ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Download PDF Materi Khutbah Jumat dakwah.id
Sifat Yahudi dalam Al-Quran di sini:

DOWNLOAD PDF

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I

Mahasiswa pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam di IAIN Surakarta. Konsentrasi di bidang Tafsir, Hadits dan Tazkiyah. Penikmat kitab Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Kitab hadits Shahih Fadhailul A'mal karya Syaikh Ali Bin Nayif Asy-Syahud, kitab Madarijus Salikin Manazil Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Aktif mengajar di beberapa kajian tafsir, hadits, dan kajian umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *