Materi Khutbah Jumat LGBT Adalah Penyakit Segera Lindungi Diri dan Keluarga-dakwah.id

Materi Khutbah Jumat: LGBT Adalah Penyakit, Segera Lindungi Diri dan Keluarga!

Terakhir diperbarui pada · 7,110 views

Materi Khutbah Jumat
LGBT Adalah Penyakit, Segera Lindungi Diri dan Keluarga!

Oleh: Hamid S.

 

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright
*Link download materi khutbah Jumat versi PDF ada di bawah tulisan ini.

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَقَالَ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُ:

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Alhamdulillah, segala puji syukur hanya milik Allah Rabb semesta alam.

Berkat nikmat-Nya, rahmat-Nya, dan kuasa-Nya, pada siang ini kita dimudahkan dan dianugerahi kemampuan untuk melaksanakan salah satu kewajiban sebagai seorang hamba yang muslim.

Shalawat beriring salam senantiasa kita curahkan kepada suri teladan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bersama para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum, beliau telah mempraktikkan dan mencontohkan kepada kita bagaimana melaksanakan syariat Islam di muka bumi ini.

Begitu juga shalawat beriring salam kita curahkan kepada keluarga beliau, para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in, dan orang-orang yang selalu menjaga kemurnian Islam dan Iman hingga Hari Akhir.

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Kami wasiatkan kepada diri kami, juga kepada jamaah sekalian dengan wasiat yang sangat mulia. Mari tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah ‘azza wajalla. Mari pegang teguh syariat-syariat-Nya.

Mari tegakkan amar makruf nahi mungkar di sekeliling kita, semampunya. Mari tegakkan syariat shalat wajib lima waktu. Mari tunaikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban kita sebagai hamba Allah ‘azza wajalla dengan sebaik-baiknya.

Tidak ada bekal yang dapat menyelamatkan kita dari siksa api neraka kecuali dengan bekal iman dan takwa kepada Allah ‘azza wajalla.

Mari tingkatkan ketakwaan dan ketaatan kita kepada syariat Allah ‘azza wajalla. Ketahuilah, seburuk-buruk umat adalah umat yang suka melanggar syariat-syariat Allah ‘azza wajalla.

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Hampir tiap tahun kita selalu mendapatkan berita tentang fakta terjadinya perilaku homoseksual.

Baik berbentuk peristiwa sodomi, peristiwa laki-laki suka dengan laki-laki atau disebut gay, perempuan suka dengan perempuan atau disebut lesbian, laki-laki yang berusaha mengganti identitas kelaminnya menjadi perempuan, atau pun sebaliknya.

Masyarakat jaman sekarang menyebutnya dengan istilah LGBT. Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender.

Secara pengertian umum, masing-masing memiliki makna tersendiri.

Lesbian adalah suatu orientasi seks yang mana perempuan menyukai sesama jenis perempuan.

Gay adalah sebutan untuk seorang laki-laki yang menyukai sesama laki-laki. Sementara biseksual adalah sebutan untuk seseorang yang dapat tertarik dengan laki-laki maupun perempuan.

Sedangkan transgender adalah seseorang yang memiliki penampilan atau perilaku berkebalikan dengan jenis kelaminnya.

Namun istilah yang viral untuk mewakili istilah LGBT adalah homo atau homoseksual.

Dalam Islam, homoseksualitas atau LGBT secara umum disebut dengan perilaku liwath.

Sedangkan secara spesifik, Liwath itu digunakan untuk menyebut hubungan sejenis sesama laki-laki atau perilaku gay. Sementara hubungan sejenis sesama perempuan atau perilaku lesbi disebut dengan Sihaq.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun sudah memberikan peringatan kepada umatnya, sebagaimana diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi (No. 1457) dan Ibnu Majah (No. 2563), yang dishahihkan oleh al-Albani:

إِنَّ أَخوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي عَمَلُ قَومِ لُوْطٍ

Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan menimpa umatku adalah perbuatan kaum Luth.”

Perbuatan ini adalah perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana yang dilakukan oleh kaum nabi Luth. Sebagai hukuman kepada mereka, Allah menimpakan azab yang sangat keras dan pedih.

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Secara jelas dan tegas, Allah ‘azza wajalla menjelaskan keburukan dari perbuatan ini ketika menceritakan kisah kaum nabi Luth dalam beberapa firman-Nya.

Di dalam surat al-A’raf: 80-81:

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ (80)

Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: ‘Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?”

إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ (81)

Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.”

Di dalam surat an-Naml: 54-55, Allah berfirman:

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ (54)

Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: ‘Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu melihatnya)?”

أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ (55)

Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)’.”

Di dalam surat al-Ankabut: 28-30, Allah berfirman,

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ (28)

Dan (ingatlah) ketika Lut berkata kepada kaumnya: ‘Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu.”

أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنْكَرَ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللَّهِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (29)

Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: ‘Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”

قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ (30)

Luth berdoa: ‘Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu’.”

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Cukup dengan ayat-ayat ini, seharusnya sudah menyadarkan kita bahwa LGBT yang hari ini marak adalah fitnah yang akan mendatangkan kerusakan di muka bumi.

Disebabkan karena kerusakan perilaku homoseksual begitu besar dan parah, maka hukuman dan siksaan di dunia maupun akhirat pun termasuk hukuman yang paling besar lagi paling keras.

Baca juga: Waspada Fitnah Akhir Zaman

Sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan azab yang luar biasa besar lantaran perbuatan keji ini, sebagaimana dalam firman-Nya dalam surat al-Hijr: 73-74:

فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ

“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit.”

فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ

Lalu kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.”

Allah mengazab mereka dengan suara yang memecahkan gendang telinga. Kemudian menjungkirbalikkan kota mereka. Bahkan menghujani mereka dengan batu-batu yang sangat keras dan panas.

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Secara tegas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menyampaikan hukuman bagi pelaku LGBT, ada dua hukuman yang beliau sampaikan dalam haditsnya.

Hukuman pertama, orang yang melakukan perbuatan ini akan mendapatkan laknat. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ، لَعَنَ اللَّهُ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ، ثَلاثًا

Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan homoseksual (seperti kaum Luth), Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan homoseksual (seperti kaum Luth), 3 kali.” (HR. Ahmad No. 2915)

Hukuman kedua, pelaku dan objeknya hukumannya dibunuh.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ وَجَدْتُمُوهُ يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ فَاقْتُلُوا الْفَاعِلَ وَالْمَفْعُولَ بِهِ

Barang siapa menjumpai orang yang melakukan perbuatan homo seperti kelakuan kaum Luth maka bunuhlah pelaku dan objeknya!” (HR. At-Tirmidzi No. 1456; HR. Abu Daud No. 4462, dan disahihkan al-Albani).

Para ulama berbeda pendapat tentang cara membunuhnya. Sebagian berpendapat ia dibunuh dengan dibakar. Sebagian lain berpendapat dengan dilempar dari atas, dan sebagainya.

Pada intinya, hukuman itu menunjukkan bahwa LGBT adalah perbuatan yang hukuman dan dampak kerusakannya sangat dahsyat.

Baca juga: Goresan Api Fitnah dalam Lembaran Sejarah Islam

 

5 Langkah Membentengi Keluarga dari Penyakit LGBT

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Setelah mengetahui keburukan dan hukuman bagi LBGT, tentu yang menjadi PR bersama adalah upaya umat Islam untuk memperkuat sistem imun dan menyatukan langkah untuk memerangi paham dan perilaku LGBT.

Di dalam ayat-ayat yang menceritakan tentang Nabi Luth, Allah ‘azza wajalla sudah memberikan solusi bagaimana menguatkan sistem imun pribadi muslim dan mengantispasi bahaya fitnah LGBT ini.

 

LANGKAH PERTAMA: membangun kesadaran umat

Umat harus sadar, perbuatan LGBT adalah kemaksiatan besar yang akan mengundang bencana dan murka Allah. Bahkan perbuatan ini menyalahi fitrah manusia. Secara naluri dan akal tidak bisa diterima.

Orang-orang kafir yang normal pun, mereka menolak keras terhadap perbuatan ini. Karena, perbuatan ini terbukti melahirkan kerusakan moral dan menimbulkan wabah-wabah penyakit yang berbahaya.

 

LANGKAH KEDUA: melakukan amar makruf nahi munkar.

Melihat kaumnya melakukan perbuatan yang sangat buruk dan keji tersebut, nabi Luth ‘alaihissalam tidak tinggal diam. Beliau melakukan dakwah secara masif; menegakkan amar makruf nahi mungkar; meluruskan kesalahan konsep; dan melawan syubhat yang dihembuskan oleh para pelaku homoseksual dengan argumentasi yang telak.

Alih-alih mendapatkan perhatian, beliau malah dicaci dan dicela. Beliau bersama pengikutnya dituduh sebagai orang-orang yang sok suci. Bahkan beliau diancam akan diusir dari daerahnya jika tidak menghentikan dakwah dan amar makruf nahi munkar.

Perjuangan nabi Luth ‘alihissalam ini menjadi hujjah bagi beliau dan pengikutnya di hadapan Allah ‘azza wajalla. Sehingga ketika mereka semakin marak dan bobrok dengan perbuatan tersebut, Allah menurunkan azabnya yang amat keras dan menyelamatkan nabi Luth beserta pengikutnya.

Dakwah dan amar makruf nahi munkar menjadi jalan keselamatan agar selamat dari murka dan azab Allah.

Jikalau hari ini tidak ada orang yang berbicara tegas mengenai kesesatan paham dan perilaku LGBT, maka sungguh akan dekat dengan murka Allah.

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

LANGKAH KETIGA: menguatkan sistem imun dalam keluarga agar keimanan semua anggota keluarga semakin kuat.

Keluarga adalah ruang perlindungan yang paling menentukan. Baiknya kondisi keluarga akan memberikan manfaat secara luas. Sebaliknya, buruknya kondisi keluarga akan memberikan dampak buruk secara luas.

Secara penelitian para psikolog, di antara timbulnya paham dan perilaku LGBT bermula dari suatu keluarga. Tentu keluarga yang minim ilmu dan iman.

Allah ‘azza wajalla telah memperingatkan kita dengan firman-Nya di dalam surat at-Tahrim: 6.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

Wahai orangorang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kalian dari siksa neraka.”

Di dalam tafsir Ibnu Katsir, terkait ayat ini Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan,

Lakukanlah ketaatan kepada Allah dan jagalah dirimu dari kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allah, perintahkan keluargamu dengan zikir, niscaya Allah ‘azza wajalla akan menyelamatkanmu dari neraka.”

 

LANGKAH KEEMPAT: selalu meminta pertolongan kepada Allah dan selalu bertobat kepada-Nya.

Tidak daya dan upaya kecuali karena kuasa Allah ‘azza wajalla. Hanya Dia yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Terkhusus bagi yang sudah terkena fitnah LGBT ini.

Ia harus segera tobat dengan sebenar-benarnya tobat sebelum azab dan murka Allah datang.

Dalam surat az-Zumar: 53, Allah ‘azza wajalla berfirman,

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Materi Khutbah Jumat: 8 Hal yang Perlu Kita Ketahui tentang Ibadah Shalat

Selain itu, juga berusaha memberikan alternatif solusi bagi umat. Di antaranya memberikan pendidikan yang maksimal terkhusus dalam masalah seksual, saling tolong menolong dalam urusan pernikahan, dan lain sebagainya.

 

LANGKAH KELIMA: membangun dan membina komunitas yang bertaqwa dan taat agama.

Faktor yang paling memengaruhi tersebarnya virus LGBT ini adalah lingkungan atau komunitas yang buruk.

Sebagaimana kisah istri Luth, karena terpengaruh dengan lingkungan yang rusak maka termasuk yang terkena azab.

Setelah membangun kesadaran bersama bahwa virus LGBT adalah penyakit yang mengundang murka Allah dan merusak kehidupan keluarga, masyarakat, bahkan negara, maka langkah berikutnya adalah dengan membentuk komunitas dalam rangka melawan paham dan perilaku LGBT.

Apalagi hari ini. Para pengusung LGBT menggunakan berbagai media yang ada untuk menyebarkan paham ini dan mencari pengikut.

Paling massif adalah melalui sosial media, baik WA, Twitter, Instagram, Youtube, Facebook, dan lain sebagainya.

Tanpa komunitas, banyak individu-individu yang akan menjadi sasaran empuk para pengusung LGBT. Ibarat domba yang sendirian akan mudah diterkam serigala yang kelaparan.

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Upaya-upaya tersebut di atas harus kita tempuh sebagai ma’dzirah di hadapan Allah.

Semakin viralnya virus LGBT, harus membuat kita semakin sadar bahwa dakwah dan amar makruf nahi munkar kita belum maksimal. Harus ada peningkatan semangat, kualitas, dan efektivitas dalam menegakkan syariat Islam di muka bumi ini.

Materi Khutbah Jumat: Waspada Penyakit Ujub

Semoga kita semua selalu dilindungi Allah ‘azza wajalla dari penyakit LGBT yang sangat mengerikan ini.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

وَالْعَصْرِ، إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ، إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.

 

 

 

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ

اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْإِيْغُوْرَ الْمَظْلُوْمِيْنَ فِي الصِّيْنَ

اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُضْطَهَدِيْنَ الْمَظْلُوْمِيْنَ فِي سُوْرِياَ

اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُضْطَهَدِيْنَ الْمَظْلُوْمِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ

اللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ نَصْرًا مُؤَزَّرًا، اللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ نَصْرًا مُؤَزَّرًا، اللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ نَصْرًا مُؤَزَّرًا

اللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِكَ، اللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِكَ، اللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِكَ

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ إِنِّا نَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ وَإِذَا أَرَدْتَ بِعِبَادِكَ فِتْنَةً فَاقْبِضْنَا إِلَيْكَ غَيْرَ مَفْتُونِينَ

رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

وَصَلَّ اللَّهُمَّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصْحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

 

 

 

Download PDF

 

Topik Terkait

Hamid Syarifuddin

Penikmat kitab turats. Pernah mengikuti Daurah al-Miftah yang diselenggarakan oleh tim al-Miftah Sidogiri, daurah al-Muhtasib oleh syaikh Muhammad al-Wathban, daurah Siyasah Syar’iyyah oleh syaikh Su’ud al-Jadhi), seminar Ushul Fiqh oleh syaikh Hasan Haito, seminar Fiqh oleh asatidz Rumah Fiqh dan gontor, daurah Bina al-Furu’ ‘ala al-Ushul oleh syekh Su'ud al-Jadhi, dan lain sebagainya.

1 Tanggapan

Semoga Istiqomah menebar kebaikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *