Materi Khutbah Jumat Cara Menumbuhkan Sifat Muraqabah-dakwah.id

Materi Khutbah Jumat: Cara Menumbuhkan Sifat Muraqabah

Terakhir diperbarui pada · 14,853 views

Materi Khutbah Jumat
Cara Menumbuhkan Sifat Muraqabah

Oleh: Ust. Abdul Halim Tri Hantoro

 

 

*) Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَقَالَ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Mari senantiasa mensyukuri nikmat Allah subhanahu wata’ala mulai dai nikmat yang kecil hingga nikmat yang besar. Dari nikmat yang tampak oleh panca indera; kesehatan, keturunan, harta benda, maupun nikmat yang hanya mampu dirasa oleh hati; rasa senang, sedih, sabar, syukur. Semuanya adalah lantaran fadhilah dari-Nya.

Jangan pernah kita lalai sekejap pun dari bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala.

Shalawat dan salam tercurah ruah untuk Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarganya, sahabatnya, dan segenap umatnya yang senantiasa mengamalkan ajarannya hingga hari kiamat. Dan semoga kita mendapatkan anugerah syafaat di hari kiamat kelak. Amin.

Khatib berwasiat untuk diri pribadi, khususnya, dan untuk jamaah sekalian pada umumnya, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena, itu adalah bekal terbaik untuk kembali menghadap Allah subhanahu wata’ala di akhirat kelak.

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Makna muraqabah adalah jiwa yang selalu merasa diawasi oleh Allah subhanahu wata’ala.

Seorang muslim hendaklah selalu merasa dalam pengawasan Allah subhanahu wata’ala. Dialah yang Maha Mengetahui, Mengawasi atas amalan setiap hamba. Tidak ada yang bisa luput sedikit pun dari pandangan Allah subhanahu wata’ala, apa saja yang ada di langit dan bumi, meski barang sebesar zarrah (biji sawi) sekalipun.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ ۖ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَالِمِ الْغَيْبِ ۖ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرُ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

“Dan orang-orang yang kafir berkata: Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami. Katakanlah: Pasti datang, demi Rabbku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)’.” (QS. Saba’: 3)

Maka siapa pun yang meyakini dengan kuat bahwa semua amal perbuatan hamba tidak pernah lepas dari pandangan Allah dan pengawasan-Nya, ia tidak beramal kecuali dengan yang mendatangkan ridha dan cinta-Nya.

Inilah yang dinamakan dengan kedudukan al-Ihsan. Inilah kedudukan tertinggi dalam agama. Jika manusia mampu meraihnya, maka ia berhak mendapatkan kedudukan tinggi di sisi Rabbnya subhanahu wata’ala.

Materi Khutbah Jumat: 4 Cara Meraih Ridha Allah ‘azza wajalla

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Ibadah puasa Ramadhan yang telah kita lalui bersama merupakan ketaatan agung yang memiliki manfaat menumbuhkan sifat muraqabah, selalu merasa diwasai Allah subhanahu wata’ala, dalam diri seorang hamba. Ia adalah ibadah tersembunyi antara seorang hamba dengan Khaliqnya yang tidak mungkin bisa dilihat oleh siapa pun.

Seorang muslim hendaknya selalu merasakan muraqabatullah setiap saat. Hendaklah dalam hidupnya penuh dengan keyakinan bahwa Allah subhanahu wata’ala senantiasa melihatnya, mengetahui rahasianya, dan Dia Maha Tahu terhadap segala perbuatannya, bahkan sampai pada hal yang sekecil-kecilnya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadid: 4)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, makna ayat ini adalah bahwa Allah subhanahu wata’ala Maha Mengawasi dan menyaksikan semua perbuatan, kapan saja dan di mana saja kamu melakukannya, di daratan maupun di lautan, pada waktu malam maupun siang hari, di rumah tempat tinggalmu maupun di tempat umum yang terbuka.

Artikel Tadabur: Sisi Lain dari Tahadduts Binni’mah

Segala sesuatu ada dalam ilmu-Nya. Semuanya dalam penglihatan dan pendengaran-Nya. Dia mendengar apa yang kamu ucapkan dan melihat keberadaanmu. Dia Maha Mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu tampakkan.

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Terlalu sering kita mengeluh akan sulitnya meraih keikhlasan dan sulitnya menolak riya’, serta sulitnya meraih kehusyukan. Di antara perkara yang sangat membantu seseorang untuk meraih keikhlasan dan menolak riya’ adalah dengan mempraktekan al-Ihsan, yaitu merasa diawasi/dilihat oleh Allah tatkala sedang beribadah.

Ketika seseorang sedang shalat, puasa, membaca al-Quran, atau ibadah lainnya, dan dia sadar bahwa ia sedang dilihat dan suatu saat amalannya akan ditampakkan di hadapan seluruh manusia, maka ia akan berusaha untuk bisa melaksanakan ibadah tersebut dengan sebaik-baiknya.

Hal inilah yang diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya,

الشِّرْكٌ الْخَفِيُّ أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلَ يُصَلِّي فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظْرِ رَجُلٍ

Syirik yang samar yaitu seseorang berdiri dan mengerjakan shalat lalu ia menghias (membagus-baguskan) shalatnya karena ia tahu ada orang lain yang melihatnya.” (HR. Ibnu Majah no 4194 dan dihasankan oleh Al-Albani).

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Manakala seorang hamba menegakkan ibadah puasa Ramadhan dikarenakan melaksanakan perintah Allah subhanahu wata’ala dan merasakan bahwa Allah mengawasinya setiap hari, maka sesungguhnya ia telah memperoleh sifat muraqabah dalam dirinya.

Dengan demikian, ia akan terjaga dari kemaksiatan dan terhindar dari godaan syahwat. Semua tingkah laku dan juga gerak-geriknya tidak pernah terlepas dari tujuan cinta dan ridha-Nya.

Di dalam al-Quran ada teladan tentang orang-orang yang telah diberi anugerah sifat muraqabatullah sehingga mampu menjaga mereka dari jeratan perbuatan haram.

Inilah nabi Yusuf ‘alaihi salam yang diajak berzina oleh tuan putrinya sendiri. Pintu ruangan telah tertutup rapat, tempat telah tersedia, tiada satu pun manusia yang melihat, namun jiwa yang hidup bersama Allah subhanahu wata’ala selalu sadar kalau ada yang senantiasa mengawasinya, Dialah Allah subhanahu wata’ala.

Materi Khutbah Jumat: Allah Sangat Menghormati Nabi Muhammad

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ

Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: Marilah ke sini.’ Yusuf berkata: ‘Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.’ Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23)

 

2 Cara Menumbuhkan Sifat Muraqabah

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

  1. Sayyid Muhammad Nuh dalam Taujih Nabawy menerangkan dua cara menumbuhkan sifat muraqabah:

Cara menumbuhkan sifat muraqabah yang pertama

Cara pertama untuk menumbuhkan sifat muraqabah adalah dengan membangun keyakinan yang sempurna bahwa sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala Maha Mengetahui segala yang dirahasiakan dan segala yang nyata.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَهُوَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَفِي الْأَرْضِ ۖ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُونَ

Dia Allah yang disembah di langit dan di bumi, Dia Mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu tampakkan, dan Dia Mengetahui apa yang kamu usahakan.” (QS. Al-An’am: 3)

Sesungguhnya hakikat muraqabah seperti ini apabila benar-benar terhujam di dalam hati seseorang, maka dia akan benar-benar merasa malu dilihat oleh Allah subhanahu wata’ala jika dia melanggar larangan-Nya atau dia meninggalkan perintah-Nya.

Al-Munawy berkata, “Takut kepada Allah subhanahu wata’ala dalam keadaan seorang diri jauh lebih tinggi daripada takut kepada-Nya dalam keadaan terang-terangan.”

 

Cara menumbuhkan sifat muraqabah yang kedua

Cara kedua untuk menumbuhkan sifat muraqabah adalah dengan menanamkan keyakinan bahwa Allah subhanahu wata’ala akan menghitung dan menghisab segala sesuatu meskipun itu hal-hal yang terkecil.

Dia akan memberitahukan hal itu kelak pada hari Kiamat. Bahkan Dia akan memberikan balasannya sesuai dengan jenis amal perbuatan seseorang. Amalan yang jelek akan dibalas dengan hukuman dan azab-Nya. Sedangkan amal yang baik akan mendapatkan balasan rahmat dan ridha-Nya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

Dan diletakkanlah al-Kitab (buku catatan amal perbuatan), lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: ‘Aduhai celakalah kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan dia catat semuanya; dan mereka mendapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis dihadapan mereka). Dan Rabbmu tidak menganiaya seorang jua pun.” (QS. Al-Kahfi: 49)

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Demikian materi khutbah Jumat tentang pentingnya muraqabah dan bagaimana cara menumbuhkan sifat muraqabah dalam diri.

Semoga, setelah kita sama-sama mengetahui arti muraqabah, manfaat muraqabah, dan cara menumbuhkan sifat muraqabah, kita diberi kemampuan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk benar-benar mengupayakan agar diri kita masing-masing selalu merasa dalam pengawasan Allah subhanahu wata’ala. Sehingga, Allah subhanahu wata’ala jauhkan kita dari berbagai macam bentuk dosa dan kemaksiatan.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

 

KHUTBAH KEDUA

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

اَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ! اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ. وَذَرُو الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنْ. وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Download PDF Materi Khutbah Jumat di sini:

DOWNLOAD PDF

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I

Mahasiswa pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam di IAIN Surakarta. Konsentrasi di bidang Tafsir, Hadits dan Tazkiyah. Penikmat kitab Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Kitab hadits Shahih Fadhailul A'mal karya Syaikh Ali Bin Nayif Asy-Syahud, kitab Madarijus Salikin Manazil Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Aktif mengajar di beberapa kajian tafsir, hadits, dan kajian umum.

7 Tanggapan

Alhamdulillah Jazaakallah khairan katsiiran. Kumpulan Khutbah Jumat yang sangat lengkap dan uptodate. Mohon izin mengunduh dan menggunakannya untuk materi khutbah dan kultum subuh. Semoga Allah membalas dengan pahala yang berlipat ganda. Amiin YRA

Semoga setiap materi terbitan dakwah.id menjadi bulir-bulir embun penyejuk iman dan pikiran umat Islam yang mereguk ilmu darinya.

Subhaanallah….. kumpulan materi khutbah Jum’at yang amat sangat bermanfaat. Terima kasih atas postingan ini, dan mohon ijin untuk saya unduh untuk pembelajaran.

Assalamu’alaikum
Bpk ibu yg dirahmati allah. Smua materi yg d tampilkan di web ini sangat membantu sy, sebab bg sy yg baru blajar, khutbah jumat ini menjadi tambahan ilmu, semoga kt smua drahmati allah, dan mendapat syafaat rosulullah kelak di hr kiamat nnti amiiin.

ASSALAAMU’ALAIKUM WW. BAPAK/IBU PEMILIK SITUS INI, MATERI INI MEMBANTU SELAKI, MOHON IZIN UNTUK DOWNLOAD

Amat bagus dan sangant membantu

ASSALAAMU’ALAIKUM WW. BAPAK/IBU PEMILIK SITUS INI, MATERI INI MEMBANTU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *