materi khutbah jumat tanda amalan di bulan ramadhan diterima dakwah.id

Khutbah Jumat Singkat: Tanda Amalan di Bulan Ramadhan Diterima

Terakhir diperbarui pada · 1,617 views

Khutbah Jumat Singkat
Tanda Amalan di Bulan Ramadhan Diterima

Pemateri: Sodiq Fajar

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

*) Link download materi khutbah Jumat versi PDF ada di bawah tulisan ini.

الْحَمْدَ لِلَّهِ الَّذِي شَرحَ صُدُوْرَ أَهْلِ الْإِيْمَانِ لِلْحَقِّ وَالْهُدَى، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ، وَمَنْ يُضلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَليًّا مُرْشِدًا، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى نِعَمٍ لَا نُحْصِي لَهَا عَدَدًا.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَمْ يَزَلْ وَاحِدًا أَحَدًا صَمَدًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى وَرَسُوْلُهُ الْمُجْتَبَى، صَلَّى اللهُ وَسلَّم وَبَارَك عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَنْوَارُ الدُّجَى وَمَصَابِيْحُ الْهُدَى، وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ، وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا سَرْمَدًا أبَدًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Kami wasiatkan kepada diri kami, juga kepada jamaah sekalian, untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah ‘azza wajalla. Sebab, hanya dengan takwa yang menghujam kuat dalam sanubari kita inilah kita mendapatkan jaminan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ

Berbekallah, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Banyak di antara kita, ketika berada di hari-hari terakhir Ramadhan seperti ini, waktu, tenaga, dan pikiran dicurahkan sepenuhnya untuk mempersiapkan segala keperluan momentum hari raya Idul Fitri.

Mulai dari urusan mudik ke kampung halaman, urusan outfit pakaian yang akan dikenakan di hari raya Idul Fitri, menyiapkan segala macam makanan hidangan hari raya, dan menyiapkan oleh-oleh dan hampers untuk orang tua sanak saudara.

Pada akhirnya, banyak yang lupa untuk memikirkan amalan-amalan yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan. Sama sekali tidak ada kekhawatiran dalam hati jika ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan ini tidak mencapai kesempurnaan pahalanya atau bahkan ditolak oleh Allah subhanahu wata’ala.

Padahal, inti dari Allah subhanahu wata’ala menyediakan madrasah bulan Ramadhan ini adalah untuk meraih takwa setinggi-tingginya. Hal mana derajat takwa tersebut hanya dapat kita raih dengan jalan memperbanyak amal ibadah selama bulan Ramadhan.

Lantas, apa jadinya jika ternyata amalan-amalan kita yang masih belum maksimal ini ternyata nilai pahalanya sangat kecil di hadapan Allah subhanahu wata’ala?

Sungguh, merugilah kita jika ternyata amal ibadah selama bulan Ramadhan tahun ini tidak diterima oleh Allah subhanahu wata’ala!

Malaikat Jibril pernah mendoakan kerugian bagi orang yang melalui bulan Ramadhan namun ia tidak mendapat ampunan dari Allah subhanahu wata’ala. Dan doa ini diamini oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaiamana diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad hadits nomor 646

رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Sungguh sangat merugi seseorang yang ia masuk kedalam bulan Ramadhan lalu tidak diampuni dosanya.”

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Jika demikian, penting bagi kita untuk bisa mengenali tanda amalan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala. Semoga penjelasan ini dapat menjadi petunjuk bagi kita semua.

Pertama: Ibadah Berkesinambungan

Tanda amalan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala adalah adanya kesinambungan ibadah setelah Ramadhan. Satu bentuk amal ketaatan disambung dengan amal ketaatan lainnya.

Ketika Ramadhan, rajin shalat fardhu lima waktu. Setelah Ramadhan, disambung dengan tumbuhnya semangat untuk melaksanakan shalat lain seperti tahajud, shalat Dhuha, shalat Qabliyah dan Ba’diyah, dan shalat lainnya yang hukumnya sunnah.

Ketika Ramadhan, disiplin puasa Ramadhan. Maka setelah Ramadhan usai muncul semangat untuk melaksanakan puasa sunnah Senin Kamis, puasa Daud, puasa Ayyamul Bidh, dan semisalnya.

Ibnu Rajab al-Hanbali rahmahullah dalam kitabnya Lathaif al-ma’arif halaman 499 mengatakan,

‌مَنْ ‌عَمِلَ ‌طَاعَةً ‌مِنَ ‌الطَّاعَاتِ ‌وَفَرَغَ ‌مِنْهَا؛ فَعَلَامَةُ قَبُوْلِهَا أَنْ يَصِلَهَا بِطَاعَةٍ أُخْرَى

Barang siapa yang melakukan salah satu amalan ketaatan hingga selesai, tanda Allah menerima amalan ketaatan tersebut adalah dengan munculnya kemauan untuk menyambungnya dengan ketaatan yang lain.”

Kedua: Istiqamah Beramal

Tanda amalan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala adalah munculnya sifat istiqamah beramal setelah Ramadhan. Hati dan pikiran selalu mengarahkan raga untuk terus melanjutkan amal ibadah yang telah ia lakukan selama bulan Ramadhan.

Ketika Ramadhan bisa rutin shalat fardhu lima waktu di masjid, maka setelah Ramadhan selalu muncul semangat untuk ke masjid tiap kali mendengar suara Azan.

Ketika Ramadhan bisa rutin membaca al-Quran sehari satu juz, maka setelah Ramadhan semangat itu tetap terjaga hingga berjumpa dengan Ramadhan berikutnya.

Materi Khutbah Idul Fitri: Tips Istiqamah Pasca Ramadhan

Demikian pula teladan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang disaksikan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha sebagaimana diriwayatkan oleh imam Muslim hadits nomor 746,

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‌إِذَا ‌عَمِلَ ‌عَمَلًا ‌أَثْبَتَهُ

Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan suatu aktivitas, maka beliau berusaha melanggengkannya (menjadikannya rutin).”

Ketiga: Muncul Pengaruh Positif

Tanda amalan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala adalah munculnya pengaruh positif pada diri setelah Ramadhan berlalu. Pengaruh positif tersebut tampak pada akhlak, jiwa, dan aktivitas keseharian.

Jika perilaku kita menjadi lebih baik, tidak mudah marah, tutur kata selalu lembut dan teduh, enggan bermaksiat, selalu menjaga silaturahmi, maka insyaallah itu menjadi tanda amalan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala.

Jika setelah Ramadhan kelak jiwa kita semakin dekat dengan Allah subhanahu wata’ala, bibir selalu basah dengan zikir, menjauhi segala bentuk kemaksiatan hati dan pikiran, selalu husnuzan kepada Allah subhanahu wata’ala, jujur dalam berkata dan berbuat, rendah hati, peduli sesama, maka insyaallah itu menjadi tanda amalan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala.

Jika setelah Ramadhan kita menjadi lebih rajin beribadah, lebih rajin bersedekah, lebih rajin membaca al-Quran dan mentadaburinya, lebih rajin berbuat kebajikan, maka insyaallah itu menjadi tanda amalan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala.

Ismail Haqy al-Hanafi menyebutkan dalam kitab tafsir Ruh al-Bayan jilid 2 halaman 240,

مَنْ وَجَدَ ‌ثَمْرَةَ ‌عَمَلِهِ ‌عَاجِلًا وَهِيَ الْحَلَاوَةُ فِيْهِ وَالتَّوْفِيْقُ لِغَيْرِهِ وَالشُّكْرَ عَلَيْهِ فَهُوَ دَلِيْلٌ عَلَى وُجُوْدِ الْقَبُوْلِ

Barang siapa yang langsung bisa merasakan buah dari amalannya berupa kenikmatan dalam beramal, petunjuk melakukan amalan lainnya, dan rasa syukur terhadap amalan tersebut, maka ini menjadi pertanda diterimanya amalan tersebut.”

Keempat: Tidak Mau Bermaksiat

Tanda amalan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala adalah hilangnya kemauan untuk melakukan maksiat. Atau lenyapnya keinginan untuk melakukan kembali kemaksiatan yang pernah menjadi kebiasaannya di masa lalu.

Sebab, orang yang telah Allah subhanahu wata’ala ridhai untuk mendapatkan derajat takwa yang tinggi, tentu Allah subhanahu wata’ala juga akan melindungi dan  menjauhkan hamba-Nya tersebut dari berbagai bentuk hal-hal yang bertolak belakang dengan ketaatan.

Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat al-Hujurat ayat 7,

وَلٰكِنَّ اللّٰهَ حَبَّبَ اِلَيْكُمُ الْاِيْمَانَ وَزَيَّنَهٗ فِيْ قُلُوْبِكُمْ وَكَرَّهَ اِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الرَّاشِدُوْنَۙ

Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.”

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Maka, pada kesempatan kali ini, mari kita bersikap bijaksana terhadap diri sendiri. Menyiapkan segala kebutuhan untuk menyembut hari raya itu juga perlu, namun jangan sampai kita kehilangan ruh dari syariat Islam berupa ibadah di bulan Ramadhan ini.

Sebab, kita nanti pasti akan menyesal. Allah subhanahu wata’ala telah memberi kita kesempatan berulang kali untuk beribadah di bulann Ramadhan, namun ternyata kita termasuk golonngan orang yang menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Na’udzubillah min dzalik!

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Demikian materi khutbah Jumat tentang tanda amalan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wata’ala yang dapat kami sampaikan pada kesempata siang hari ini.

Semoga Allah subhanahu wata’ala menerima dan meridhai seluruh amalan kita selama bulan Ramadhan tahun ini. Semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa melindungi dan menjauhkan kita dari segala bentuk kerugian di dunia dan di akhirat. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ.

Download PDF Materi Khutbah Jumat
Tanda Amalan di Bulan Ramadhan Diterima
di sini:

Semoga Bermanfaat!

Topik Terkait

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

1 Tanggapan

Masya Allah.. syukron Ustad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *