Khutbah Jumat Iqamatuddin Tugas Mulia Setiap Mukmin dakwah.id

Materi Khutbah Jumat: Iqamatuddin Tugas Mulia Setiap Mukmin

Terakhir diperbarui pada · 2,272 views

Materi Khutbah Jumat
Iqamatuddin Tugas Mulia Setiap Mukmin

Oleh: Abdul Halim Tri Hantoro S.Pd.I

 

*) Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَإنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

 

Segala puji bagi Allah Ta’ala, yang semua di langit dan bumi, gunung-gunung, binatang, pepohonan dan manusia tunduk merendahkan diri kepada-Nya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

أَلَمۡ ‌تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يَسۡجُدُۤ لَهُۥۤ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِي ٱلۡأَرۡضِ وَٱلشَّمۡسُ وَٱلۡقَمَرُ وَٱلنُّجُومُ وَٱلۡجِبَالُ وَٱلشَّجَرُ وَٱلدَّوَآبُّ وَكَثِيرٞ مِّنَ ٱلنَّاسِۖ…

Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia?(QS. Al-Hajj: 18)

Shalawat dan salam semoga tercurah untuk baginda Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Keluarga dan para sahabatnya. Semoga keselamatan juga Allah curahkan untuk umatnya yang selalu berpegang teguh kepada ajarannya.

Mari kita semua berusaha untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Azza wa Jalla dengan jalan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Materi Khutbah Jumat: Karakter Hamba Allah yang Terbaik

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.(QS. Ali Imran: 102)

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Ada satu ibadah yang pernah Allah subhanahu wata’ala tawarkan kepada langit dan bumi serta gunung-gunung untuk menunaikannya namun mereka semua menolak.

Ada satu ibadah yang telah Allah subhanahu wata’ala perintahkan kepada para Nabi dan termasuk kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedangkan kita sebagai umatnya juga termasuk yang terkena taklif untuk melaksanakan perintah tersebut.

Apa itu? Yakni Iqamatuddin (menegakkan agama Islam).

Arti Iqamatuddin

Sederhananya, iqamatuddin artinya menegakkan agama. Iqamatun artinya menegakkan. Ad-Diin artinya agama.

Iqamatuddin atau disebut juga dengan iqamatusy syari’ah terkesan seperti istilah asing bagi kita, karena mungkin kita jarang mendengar ada mubalig atau khatib yang menyebut istilah tersebut.

Namun, istilah tersebut sebenarnya adalah istilah yang ada dalam al-Quran dalam surat asy-Syura ayat 13.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحٗا وَٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ وَمَا وَصَّيۡنَا بِهِۦٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓۖ أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ كَبُرَ عَلَى ٱلۡمُشۡرِكِينَ مَا تَدۡعُوهُمۡ إِلَيۡهِۚ ٱللَّهُ يَجۡتَبِيٓ إِلَيۡهِ مَن يَشَآءُ وَيَهۡدِيٓ إِلَيۡهِ مَن يُنِيبُ

Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama sebagaimana yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah memilih kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada agama-Nya orang yang kembali kepada-Nya.” (QS. Asy-Syura: 13)

Syaikh Sa’di di dalam tafsirnya menjelaskan, “Perintah Iqamatuddin dalam ayat di atas maknanya adalah bahwasanya Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kepada kalian orang-orang beriman untuk menegakkan semua syariat Islam baik yang pokok maupun yang cabang.”

Materi Khutbah Jumat: Petunjuk dalam Memilih Pemimpin

Beliau melanjutkan penjelasannya, “Kalian tegakkan dan realisasikan untuk diri kalian dan kalian juga berusaha sungguh-sungguh agar syariat Islam tegak dilaksanakan oleh orang beriman lainnya.” (Taisir Karimi Rohman fi Tafsir Kalamil Mannan, Dar Alamiyah, Mesir, hal 806)

Kalimat an aqimuddin dalam ayat di atas maknanya adalah jadikanlah agama Islam ini tegak, terus menerus tegak, utuh, kokoh dan terjaga dari segala upaya yang ingin meruntuhkannya.

Jadi, menegakkan agama Islam itu meliputi perkara-perkara pokok yang telah disepakati dalam syariat Islam, seperti tauhid, shalat, zakat, puasa, haji, taqarub kepada Allah subhanahu wata’ala dengan amal saleh, baik amalan hati atau pun amalan anggota badan, jujur dan amanah terhadap perjanjian, melaksanakan amanat, menjaga silaturahmi, mengharamkan segala bentuk kekufuran, zina, dan segala bentuk kezaliman terhadap makhluk, menganiaya binatang, mencela dengan lisan, dan semua bentuk pelecehan terhadap harga diri.

 

Tanggung Jawab Iqamatuddin Berlaku Hingga Ajal Menjemput

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Berpijak dari ayat di atas seorang mukmin hendaknya memiliki visi utama dalam hidup yaitu menjadi muqimuddin (penegak agama Allah). Karena Allah telah meletakkan tanggung jawab tersebut hanya kepada mereka yang telah ridha kepada Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai panutan terbaiknya.

Inilah kewajiban berat yang harus dilakukan oleh seorang mukmin setelah mengikrarkan dua kalimat syahadat.

Dalam sebuah ungkapan hikmah dikatakan:

فِي أَيِّ أَرْضٍ تَطَأُ فَأَنْتَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ إِسْلاَمِهَا

Di mana saja kaki kamu berpijak maka kamu bertanggungjawab terhadap Islam di dalamnya.”

Allah subhanahu wata’ala akan menjauhkan seorang mukmin yang senantiasa terlibat aktif dalam proses Iqamatuddin melalui dakwah, amar makruf nahi munkar dan jihad fi sabilillah dari golongan orang-orang yang merugi nanti di akhirat.

Sebagaimana Allah firmankan:

وَٱلۡعَصۡرِ، إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ، إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ

Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1-3)

 

Menegakkan Agama Islam Bukan Hanya Tanggung Jawab Ustadz

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Jangan sampai kita salah persepsi dengan menganggap bahwasanya menegakkan agama Allah ini adalah tugas dan kewajiban seorang ustadz, guru agama, mubalig, mujahid, politikus muslim saja.

Namun, menegakkan agama Islam ini adalah amanah seluruh umat Islam tanpa memedulikan status sosial, pangkat, jabatan dan usia.

Selama mereka masih sebagai seorang muslim maka menegakkan agama Islam terbebankan di atas pundak mereka.

Materi Khutbah Jumat: 4 Cara Menolong Agama Allah

Allah subhanahu wata’ala memfirmankan dalam ayat-Nya tentang para Nabi yang diutus itu adalah wajib ditaati, sedang para Nabi semuanya diutus adalah untuk menegakkan agama Allah subhanahu wata’ala. Oleh karenanya, kita wajib mengikuti jejak mereka.

وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ…

Dan tidaklah Kami mengutus seorang Rasul pun melainkan agar diikuti dengan izin Allah.” (QS. An-Nisa’: 64)

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Melihat realitas di lapangan, banyak yang beranggapan pula bahwasanya menegakkan agama ini adalah aktivitas yang sesaat, sehingga ia hanya mau melibatkan diri sekehendaknya. Hanya memberikan waktu-waktu longgarnya saja, sebagian tenaganya saja, kesungguhan yang ala kadarnya saja.

Sekali-kali tidak, bahwasanya menegakkan agama Allah ini adalah bukan aktivitas sesaat. Ia akan menghabiskan masa muda kita, bahkan saat usia tua telah lewat, dan bahkan ketika kita telah mati, kewajiban ini akan terus tegak hingga Allah memenangkannya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

هُوَ ٱلَّذِيٓ ‌أَرۡسَلَ ‌رَسُولَهُۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡمُشۡرِكُونَ

Dialah Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar memenangkannya di atas semua agama, meskipun orang-orang musyrik membencinya.” (QS. At-Taubah: 33)

Bagi pribadi mukmin, menegakkan agama Islam berakhir dengan terjabutnya nyawa dari raga, saat itulah semua ibadah telah gugur dari padanya, termasuk tanggung jawab menegakkan agama Islam.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

‌وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ

Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu al-yaqin (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99)

Saudaraku, Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,,

Demikian khutbah pertama kami sampaikan, semoga Allah Ta’ala membimbing kita untuk senantiasa menjadi hamba-Nya yang menegakkan agama Allah subhanahu wata’ala hingga akhir hayat. Amin

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

 

KHUTBAH KEDUA

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 

 

 

 

Download PDF Materi Khutbah Jumat dakwah.id Iqamatuddin Tugas Mulia Setiap Mukmin
di sini:

DOWNLOAD PDF

Semoga bermanfaat!

 

Topik Terkait

Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I

Mahasiswa pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam di IAIN Surakarta. Konsentrasi di bidang Tafsir, Hadits dan Tazkiyah. Penikmat kitab Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Kitab hadits Shahih Fadhailul A'mal karya Syaikh Ali Bin Nayif Asy-Syahud, kitab Madarijus Salikin Manazil Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Aktif mengajar di beberapa kajian tafsir, hadits, dan kajian umum.

3 Tanggapan

Tuan..Mohon izin copy dan sebar dari dakwah.id

Izin download materi khutbah jum’at, semoga Allah melipat gandakan pahala antum, dan mengumpulkan kita di surgaNya..

Aamiin.
Baarakallah fiikum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *