Khutbah Jumat Singkat Keutamaan Sahabat Shalih dakwah.id

Khutbah Jumat Singkat: Keutamaan Sahabat Shalih

Terakhir diperbarui pada · 3,621 views

Khutbah Jumat Singkat
Keutamaan Sahabat Shalih

Pemateri: Muhammad Faishal Fadhli

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

*) Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Sidang jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Manusia adalah makhluk sosial. Maknanya, dalam hidup ini manusia sangat membutuhkan adanya teman, lingkungan, dan masyarakat untuk menjalin kebersamaan.

Dalam interaksi itulah terjadi proses saling memengaruhi. Entah itu pengaruh yang positif, ataupun pengaruh yang negatif. Siapa pun bisa memengaruhi dan bisa terpengaruh. Inilah alasan kenapa harus selektif dalam mencari teman. Karena baik-buruknya agama seseorang, tergantung dengan siapa ia berkawan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama bersabda,

اَلْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ.

Seseorang akan mengikuti perilaku orang yang sering bergaul dengannya, maka perhatikanlah dengan siapa ia bergaul.

Anjuran mencari sahabat yang shalih juga tercantum dalam al-Quran. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam al-Quran Surah al-Kahfi ayat 28,

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا.

Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.”

Ayat ini berisi bimbingan Ilahi. Dorongan agar mencari kawan yang shalih dan peringatan untuk menjauhi orang-orang fasik.

Dalam ayat ini disebutkan, di antara ciri orang shalih adalah mereka yang rajin berzikir kepada Allah di waktu pagi dan petang. Siapa pun yang bergaul dengan mereka, akan mendapatkan manfaat dan inspirasi kebaikan. Sedangkan orang-orang fasik ialah mereka yang hatinya telah mati dan kemaksiatannya melampaui batas.

Keutamaan Bersahabat dengan Orang Shalih

Pertama: Berlomba dalam Kebaikan

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Pada dasarnya, jiwa manusia menyukai kompetisi. Manusia akan saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu. Namun dalam pergaulan dengan orang-orang shalih, persaingan itu justru melahirkan sportivitas dan saling memotivasi dalam kebaikan.

Tidak ada iri dengki yang menjadi racun persahabatan. Karena yang dikejar hanyalah akhirat. Yang menjadi tujuan adalah ridha Allah. Semangat beribadah pun kian terpacu. Wa fii dzalika fal yatanafasil mutanafisun.

Kedua: Malu Berbuat Maksiat

Di tengah lingkungan yang baik, keburukan tidak punya ruang. Orang fasik akan merasa insecure saat terniat ingin bermaksiat. Mereka akan bersembunyi, ketika syiar-syiar kebaikan mendominasi. Kurang lebih, seperti itulah potret persahabatan dengan orang shalih.

Saat berdekatan dengan sahabat shalih, tidak terbesit sedikit pun keinginan berbuat durhaka kepada Allah. Karena aura keimanan yang terpancar dari diri orang shalih, menularkan spirit ketakwaan.

Sebaliknya, saat duduk bersama ahli maksiat, sedikit demi sedikit, pasti akan terkena cipratan dari kemaksiatan yang mereka lakukan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim hadits nomor 2628,

إِنَّمَا مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ. فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً. وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً.

Teman yang baik dan teman yang buruk seumpama seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Seorang penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau kamu bisa membeli minyak wanginya, dan kalaupun tidak, kamu tetap mendapatkan aroma wangi darinya. Adapun seorang pandai besi, bisa jadi percikan apinya mengenai bajumu, atau setidaknya kamu mendapatkan aroma tidak sedap darinya.

Ketiga: Menumbuhkan Sifat-sifat Mulia

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Bersahabat dengan orang shalih, artinya membangun kedekatan personal untuk meningkatkan kecerdasan spiritual. Namun faedah yang didapat bisa lebih dari itu.

Saat kita membersamai orang shalih dan alim, akan muncul dalam diri kita rasa takjub pada kepribadian dan keilmuan mereka. Sehingga rasa ujub kepada diri sendiri, sedikit demi sedikit akan terkikis. Kita pun belajar menumbuhkan sifat tawadhu’.

Selain itu, muncul pula sifat mulia lainnya yakni spirit ta’awun alal birri wat taqwa, tolong menolong dalam kebaikan dan takwa. Persahabatan dengan orang shalih membuahkan sinergi dalam berkhidmat kepada umat; kolaborasi dalam dakwah, amar makruf dan nahi munkar.

Keempat: Nasihat dan Doa yang Tulus

Hadiah terindah dari sahabat shalih adalah nasihat. Ia tidak akan sungkan menunjukkan aib dan kekurangan kita yang harus diperbaiki, dengan cara yang mudah diterima. Selain itu, tanpa harus diminta, orang yang benar-benar shalih akan senantiasa menyebut nama sahabatnya dalam doa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ، كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيْهِ بِخَيْرِ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنُ، وَلَكَ بِمِثْلٍ.

Doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya itu mustajab. Di sisi orang yang berdoa tersebut ada malaikat yang diutus. Setiap kali sahabat shalih mendoakan kebaikan untuk saudaranya, malaikat itu berkata, ‘amin, dan semoga bagimu semisalnya.’

Kelima: Naungan di Padang Mahsyar

Dalam sebuah hadits yang cukup panjang disebutkan bahwa ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan di hari tidak ada naungan kecuali naungan dari Allah.

Di antaranya adalah dua orang yang bersahabat, saling mencintai karena Allah.

‌رَجُلانِ ‌تَحَابَّا ‌فِي ‌اللَّهِ، وَاجْتَمَعَا عَلَيْهِ، وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ

 “Dua orang yang saling mencintai karena Allah; berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah.” (HR. Al-Bukhari No. 1357)

Keenam: Syafaat Masuk Surga

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Kelak di akhirat, apabila penduduk surga dimasukkan ke dalam surga dan penduduk neraka dimasukkan ke dalam neraka, seorang dari penduduk surga berkata, “Di mana temanku si fulan, kami tidak melihatnya di surga?”

Maka dikatakan padanya, “Temanmu ada di neraka.”

Lalu berkatalah seorang mukmin, sahabat shalih, ini, “Ya Rabbi, ya Rabbi, tak akan sempurna kenikmatanku di surga, kecuali si fulan temanku ada bersamaku.”

Maka Allah memerintahkannya untuk mengeluarkan temannya dari neraka. Kemudian temannya pun masuk surga.

Tatkala ia telah memasuki surga, penduduk neraka pun berkata, “Siapa yang mengeluarkannya? Siapa yang memberi syafaat kepadanya? Apakah ayahnya syahid? Saudaranya syahid? Apakah syafaatnya didapat dari para nabi dan rasul?”

Jawabannya: Tidak

Lalu siapa yang memberinya syafaat? Ia mendapat syafaat dari teman dekatnya yang shalih. Ketika itulah penduduk neraka berkata, sebagaimana yang Allah abadikan dalam firman-Nya al-Quran Surah asy-Syu’ara ayat 100-101,

فَمَا لَنَا مِنْ شَافِعِيْنَ ۙ وَلَا صَدِيْقٍ حَمِيْمٍ.

Maka sehingga (sekarang) kita tidak mempunyai pemberi syafaat (penolong), dan tidak pula mempunyai teman yang akrab.”

Ketujuh: Terhindar dari Penyesalan

Dalam Surah al-Furqan ayat 27-28, disebutkan bahwa penduduk neraka sangat menyesal. Karena ketika di dunia, mereka salah dalam memilih teman. Mereka berteman dengan teman yang sesat dan menyesatkan.

Kedelapan: Derajat yang Tinggi di Sisi Allah

Keutamaan bersahabat dengan orang shalih kedelapan adalah mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah.

Bahkan seekor anjing diabadikan dalam al-Quran Surah al-Kahfi ayat 18, karena membersamai orang-orang shalih. Diangkat derajatnya, meskipun binatang.

Lantas bagaimana jika seorang manusia selalu berusaha untuk bersahabat dengan para kekasih Allah, tentunya akan mendapat derajat yang jauh lebih tinggi di sisi-Nya.

Demikian materi khutbah Jumat keutamaan sahabat shalih pada kesempatan Jumat ini. Semoga Allah subhanahu wata’ala mempertemukan kita dengan teman-teman yang shalih sehingga kita mendapatkan keutamaan-keutamaan tersebut. Wallahu waliyyuttaufiq.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

اَللَّهُـمَّ إِنَّا نَعُوُذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Download PDF materi khutbah Jumat
Keutamaan Sahabat Shalih di sini:

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Muhammad Faishal Fadhli

Pengkaji Literatur Islami. Almnus Program Kaderisasi Ulama (PKU) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor angkatan 14.

2 Tanggapan

Alhamdulillah semoga menjadi amal jariyah ustadz, materi khutbahnya bagus-bagus, dan khususnya bagi saya yang tinggal di lingkungan pesantren sangat terbantu, klo boleh riqwes ustadz tema santri atau pesantren ustadz🙏 trimakasih

Banyakin kisah sahabat dengan singkat, serta kisa ashabul Kahfi dan lainnya akhi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *