materi khutbah jumat Singkat Berlindung dari Empat Keburukan dakwah.id

Khutbah Jumat Singkat: Berlindung dari Empat Keburukan

Terakhir diperbarui pada · 100 views

Materi Khutbah Jumat
Berlindung dari Empat Keburukan

Pemateri: Ustadz Ade Kusmana
(Staf Pengajar Pondok Pesantren Al Muhsin, Metro Lampung)

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمَّا بَعْدُ.

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلَّ ضَلَالَةِ فِي النَّارِ.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Alhamdulillah segala puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kepada satu -satunya Dzat yang berhak disembah, diagungkan, dan disucikan, dialah Allah jalla jalaluh. Penguasa dan pencipta alam semesta beserta apa yang ada di dalamnya.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa meneladani mereka dengan ihsan, sampai datangnya hari kebangkitan.

Pada kesempatan yang mulia ini, kembali khatib menasihatkan khususnya untuk diri khatib pribadi, dan umumnya kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita, dengan melazimi amal-amal saleh dan meninggalkan segala hal yang dibenci oleh Allah Ta’ala.

Berlindung dari Empat Keburukan

Kaum muslimin rahimakumullah

Di antara doa yang sering dilantunkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alahi wasalallam, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi No. 3482 dan Imam Abu Daud No. 1549, dari Abdullah Bin Amru, adalah doa meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala dari empat keburukan.

Doa tersebut berbunyi,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، ومِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ، وَمِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَؤُلَاءِ الْأَرْبَعِ.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak pernah khusuk, dari doa yang tidak didengar, dari nafsu yang tidak pernah puas, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari empat keburukan ini.”

Pada doa di atas, Nabi kita mengajarkan untuk berlindung kepada Allah dari empat perkara. Keempat perkara tersebut wajib dijauhi oleh setiap Muslim, karena darinya akan lahir berbagai macam keburukan dan kerusakan.

Pertama: Berlindung dari hati yang tidak pernah merasakan khusuk

Hati di dalam tubuh manusia ibarat raja. Ke mana tubuh bergerak dan kaki melangkah bergantung kepada irodah hati. Bila hatinya baik maka tubuh akan diarahkan kepada hal yang baik, namun jika hatinya jahat maka tubuh pun akan mengikutinya.

Nabi shallallahu alaihi wasallam menyadari betapa sentralnya fungsi hati. Oleh karena itu, beliau memohon perlindungan kepada Allah dari hati yang tidak merasakan khusyuk, yakni kondisi ketika hati tidak merasakan kenikmatan dalam beribadah dan bermunajat kepada-Nya.

Sebagaimana Allah firmankan dalam al-Quran Surat az-Zumar ayat 22,

فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”

Penyebab hati menjadi keras adalah karena terlalu banyaknya noda-noda dosa yang menempel di dalamnya. Sehingga, cahaya iman dan hidayah Islam sulit menyusup ke dalamnya.

Artikel Akidah: Sebab lemahnya Iman dalam Diri Seorang Muslim yang Wajib Anda Ketahui

Benarlah apa yang dipesankan Sayidina Utsman Bin Affan radhiyallahu anhu, “Seandainya hati kita bersih dari noda-noda dosa, kita tidak akan pernah merasa kenyang dari membaca al-Quran.”

Maka cara membersihkan hati yang kotor itu dengan kembali kepada Allah Ta’ala, memperbanyak tobat, istigfar, dan amal saleh, serta menjauhi perkara yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.

Kaum muslimin rahimakumullah

Kedua: Berlindung dari doa yang tidak didengar!

Mungkinkah Allah tidak mendengar? Padahal Allah memiliki sifat as-Sami’ yang artinya Maha Mendengar. Bukan hanya yang terucap dari lisan, tapi apa yang terbetik di dalam hati Allah pun mendengar dan mengetahuinya.

Lantas apa maksud dari doa di atas? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan dalam bukunya Majmu Fatawa, “Bahwa berlindungnya Nabi dari doa yang tidak didengar maksudnya doa itu tidak dikabulkan.”

Dan di antara sebab suatu doa tidak dikabulkan adalah doa tersebut mengandung dosa dan pemutusan silaturahmi, atau doa dari orang yang masih memakan harta haram.

Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Muslim hadits no. 1015, ketika Nabi menceritakan tentang seorang lelaki yang mengangkat kedua tangannya meminta pertolongan kepada Allah, tetapi, makanannya, minumannya, dan baju yang dipakai serta daging yang tumbuh dalam jasadnya, semuanya berasal dari harta haram. Bagaimana doanya akan dikabulkan?

Ketiga: Berlindung dari nafsu yang tidak pernah puas

Imam as-Suyuthi rahimahullah dalam Syarah Shahih Muslim-nya ketika menerangkan makna “dari nafsu yang tidak pernah puas”, ia berkata,

هُوَ اِسْتِعَاذَةُ مِنَ الْحِرْصِ وَالطَّمَعِ وَشَرِّهِ وَتَعَلُّقِ النَّفْسِ باِلْآمَالِ الْبَعِيْدَةِ

Ini adalah doa meminta perlindungan dari sifat rakus, tamak, jahat, dan keterikatan nafsu pada angan-angan yang jauh.”

Tidak mengherankan apabila seseorang memiliki sifat ini, maka ia tidak akan pernah puas dengan apa yang Allah berikan kepadanya. Nafsunya senantiasa menuntut lebih. Dengan demikian, tidak jarang menjadikan pemiliknya bersifat rakus, tamak, dan culas.

Nabi shalallahu alaihi wassalam mengingatkan,

مَنْهُومَانِ لَا يَشْبَعَانِ : طَالِبُ عِلْمٍ وَطَالِبُ دُنْيَا

Ada dua orang yang tidak pernah merasakan puas. Pertama, penuntut ilmu agama; dan kedua, pencari dunia.” (HR. Al-Hakim dalam al-Mustadrak, 1/92. Dinilai sahih oleh al-Hakim dan disepakati oleh Imam adz-Dzahabi).

Kultum Ramadhan: Berlindung dari 4 Perkara yang Membawa Sengsara

Keempat: Berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat

Ilmu yang tidak bermanfaat ada dua macamnya.

Pertama, tidak bermanfaat secara dzatnya, seperti ilmu sihir, perdukunan, dan ilmu meramal. Semua ini adalah ilmu yang tidak membawa manfaat sedikit pun. Justru membawa mudharat kepada pemiliknya dan orang lain.

Kedua, yaitu ilmu secara dzatnya bermanfaat, seperti ilmu yang berasal dari al-Quran dan hadits, namun pemiliknya tidak mengamalkannya, atau menyelisihi apa yang telah dipelajari atau niat mencari ilmu bukan mengharap keridhaan Allah Ta’ala.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

مَنْ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ لِيُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ، أَوْ يُمارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ، أَوْ يصرِفَ بِهِ وُجُوْهَ النَّاسِ إِلَيْهِ ، أَدْخَلَهُ اللهُ جَهَنَّمَ.

Barang siapa yang mempelajari sebuah ilmu dengan niat untuk berbangga-bangga di hadapan para ulama, atau mendebat orang-orang bodoh, atau agar menarik perhatian orang lain kepadanya (ingin dianggap orang alim), maka Allah akan memasukkannya dalam neraka jahanam.” (HR. Abu Daud no. 3664; HR. Imam Ahmad No. 8457. Syaikh Al-Bani menyatakan hadits ini sahih)

Demikianlah materi khutbah Jumat dengan tema “Berlindung dari Empat Keburukan” yang bisa kami sampaikan. Semoga, kita semua dijauhkan dan dilindungi oleh Allah dari empat keburukan yang disebutkan dalam hadits Nabi di atas.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِيْ نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.

اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.

اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ، وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.

اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Download PDF Materi Khutbah Jumat
Berlndung dari Empat Keburukan
di sini

Semoga bermanfaat!

Anda ingin mendapat kiriman update materi khutbah
& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?

Topik Terkait

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Discover more from Dakwah.ID

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading