Materi Khutbah Jumat 3 Balasan Amal Saleh di Dunia dan di Akhirat-dakwah.id

3 Balasan Amal Saleh di Dunia dan di Akhirat

Terakhir diperbarui pada · 15,835 views

Materi Khutbah Jumat
3 Balasan Amal Saleh di Dunia dan di Akhirat

Oleh: Ust. Abdul Halim Tri Hantoro

 

 

*) Link download PDF Materi Khutbah Jumat ini ada di akhir tulisan.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَقَالَ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُ:

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Segala pujian dan rasa syukur hanya milik Allah subhanahu wata’ala, kita memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya atas segala dosa, dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejelekan diri dan amal kita.

Barang siapa yang telah Allah beri petunjuk, maka tiada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan, maka tiada seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya.

Shalawat dan Salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarganya, sahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti jalan beliau yang lurus dan yang mengajak kepada shirathal mustaqim hingga hari kiamat.

Pada kesempatan khutbah Jumat siang hari ini, tak lupa khatib selalu mengingatkan kepada jamaah sekalian untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala sebagaimana firman-Nya,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.(QS. Ali Imran: 102)

 

Materi Khutbah Jumat: Merindukan Bulan Ramadhan

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Ketahuilah hamba Allah sekalian, bahwasanya tidaklah manusia yang beramal di dalam kehidupan dunia ini melainkan ia pasti akan mendapatkan balasannya.

Jika amal perbuatan yang dikerjakan baik, maka balasannya akan baik. Demikian sebaliknya, jika amal perbuatan yang dikerjakan buruk, maka balasannya akan buruk.

Oleh karenanya kenapa di dalam ayat Al-Quran banyak didapati firman Allah subhanahu wata’ala ketika menyebutkan tentang iman kepada Allah selalu digandeng dengan iman kepada Akhirat.

Di antaranya adalah firman-Nya yang berbunyi:

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ…

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian…” (QS. Al-Baqarah: 177)

Dan firman-Nya yang lain:

 إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ…

“Hanyasanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian…” (QS. At-Taubah: 18)

Dan ayat lain yang semisal masih banyak lagi.

Ini mengajarkan kepada kita bahwasanya iman kepada Allah subhanahu wata’ala menjadikan setiap orang yang beramal itu merasa diawasi oleh Dzat yang Maha Melihat. Dan Iman kepada hari kiamat menjadikan setiap orang yang beramal itu yakin suatu saat nanti pasti akan diberikan balasannya.

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Sesungguhnya amal saleh yang dilakukan oleh orang yang beriman di dunia pasti akan membuahkan balasan-balasan yang banyak, baik saat ia masih berada di alam dunia, maupun nanti dikehidupan selanjutnya, yakni alam akhirat.

Demikian halnya ibadah puasa yang kita kerjakan saat ini. Kita menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang bisa membatalkan puasa semenjak terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari adalah amal saleh agung yang pasti akan ada balasannya.

Allah subhanahu wata’ala telah memberikan kepastian tersebut di dalam firman-Nya:

وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-Baqarah: 281)

Syaikh Abdurrahman As-Sa’di di dalam kitab tafsir karya beliau menjelaskan, ayat ini merupakan ayat terakhir yang turun dari ayat al-Quran.

 

Artikel Doa: Doa Rasulullah ketika Hujan Deras – Teks Arab Latin dan Terjemah

 

Ayat ini dijadikan penutup terhadap hukum-hukum, perintah, dan larangan yang disebutkan sebelumnya. Karena di dalam ayat ini terdapat janji terhadap kebaikan yang dilakukan seseorang dan terdapat ancaman bagi orang yang melakukan keburukan

Dan orang yang mengetahui dirinya akan kembali kepada Allah, di mana Allah akan membalas amalannya yang kecil maupun yang besar, yang tampak maupun yang tersembunyi

Demikian pula sebaliknya, Allah tidak akan menzalimi seseorang meskipun seberat dzarrah (debu) pun, maka akan membuat seseorang bersemangat melakukan kebaikan dan takut mengerjakan keburukan.

 

3 Balasan Amal Saleh di Dunia

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Balasan yang akan Allah subhanahu wata’ala berikan kepada orang beriman yang melakukan amal saleh di kehidupan dunia mereka adalah:

 

Pertama: Mendapat Kebahagian dan Kehidupan yang baik

Jamaah sekalian, sesungguhnya kebahagiaan adalah tujuan yang akan dicari oleh setiap manusia yang hidup dimuka bumi ini apa pun keyakinannya, dan apapun warna kulit dan bahasanya.

Akan tetapi, hal itu tidaklah bisa digapai kecuali dengan memberikan sepenuh ketaatan kepada Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya serta bersegera melakukan amal saleh yang dicintai dan di ridhai-Nya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl: 97)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan, janji Allah ini ditujukan kepada orang yang beramal saleh.

Pengertian amal saleh adalah amal perbuatan yang mengikuti petunjuk Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya, baik dia laki-laki atau pun perempuan dari kalangan anak Adam, sedangkan hatinya dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan amal yang dilakukan­nya itu merupakan amal yang diperintahkan serta disyariatkan dari sisi Allah.

Maka Allah berjanji akan memberinya kehidupan yang baik di dunia, dan akan memberinya pahala yang jauh lebih baik daripada amalnya kelak di akhirat.

Materi Khutbah Jumat: Al-Quran dan as-Sunnah: Pedoman dan Ruh Kehidupan

 

Kedua: Penjagaan Allah atas keluarga, keturunan dan harta benda

Jika kita ingin keluarga kita mendapatkan keamanan di masa yang akan datang, maka hal itu bukanlah dengan memperbanyak harta, memperluas tanah pekarangan tempat tinggal, atau dengan mengoleksi banyak perhiasan.

Rasa aman dalam keluarga itu didapatkan dengan ketaatan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dan mempersenjatai mereka dengan ketakwaan.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

 وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS. An-Nisa’: 9)

Ayat di atas ditafsirkan dengan ayat di dalam surat al-Kahfi tentang perbuatan nabi Khidir yang menegakkan dinding rumah dua orang anak yang tinggal di dalam suatu negeri.

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ …

Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu… (QS. Al-Kahfi: 82)

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan, ayat di atas menerangkan bahwa anak itu akan dijaga oleh Allah subhanahu wata’ala karena amal saleh orang tuanya.

Wahb bin Munabbih mengatakan, sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala akan menjaga orang saleh melalui tangan-tangan manusia lainnya.

Muhammad bin Al-Munkadir mengatakan, sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala menjaga hamba yang beriman, baik anaknya, cucunya, dan semua keturunannya.

Materi Khutbah Jumat: Yakinlah, Pertolongan Allah itu Dekat!

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Ketiga: Terbebas dari kesusahan dan terpenuhi segala permintaan

Seandainya kita sedang dirundung kesusahan dan tertimpa ketakutan, maka bersegeralah untuk melakukan amal saleh, niscaya akan mendapatkan penguatan dan pertolongan dari Allah subhanahu wata’ala.

Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala menceritakan tentang bagaimana para nabi-Nya yang tertimpa kekusahan, ketakutan, musibah.

Allah subhanahu wata’ala menyebutkan di mana para nabi tersebut bersegera untuk mengerjakan amal saleh sehingga pertolongan Allah subhanahu wata’ala diturunkan kepada mereka.

Allah berfirman:

نَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ…

Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami. (QS. Al-Anbiya’: 90)

Demikian pula dikisahkan tentang tiga orang yang terjebak di dalam gua. Kisah tersebut menunjukkan tentang pengaruh dari pada amal saleh dalam menyelamatkan mereka dari kebinasaan.

Tiga orang (dari orang-orang terdahulu sebelum kalian) keluar berjalan lalu turunlah hujan menimpa mereka, maka mereka lalu masuk ke dalam gua di sebuah gunung. Lalu jatuhlah sebuah batu (dari gunung hingga menutupi mulut gua), lalu sebagian mereka berkata kepada yang lainnya, “Berdoalah kepada Allah dengan amalan yang terbaik yang pernah kalian amalkan!”.

Orang pertama menyebutkan amal salehnya yakni berbakti kepada kedua orangtua, lalu berdoa, “Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwasanya aku melakukan hal itu karena mengharap wajahMu maka bukalah bagi kami celah hingga kami bisa melihat langit,” maka dibukakan celah bagi mereka.

Orang yang kedua menyebutkan amal salehnya yakni,Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwasanya aku melakukan hal itu karena mengharap wajahMu maka bukalah bagi kami celah hingga kami bisa melihat langit. Maka Allah pun membuka dua pertiga celah (namun mereka belum bisa keluar-pen).

Orang yang ketiga berkata, “Ya Allah, Engkau sungguh telah mengetahui bahwasanya aku pernah menyewa seorang pekerja dengan upah tiga sha’ jagung (sekitar 9 kg jagung-pen), akupun memberikannya kepadanya akan tetapi ia enggan untuk menerimanya. Maka akupun mengolah upahnya tersebut maka akupun menanam jagung tersebut hingga akhirnya hasilnya aku gunakan untuk membeli sapi-sapi dan para penggembalanya. Kemudian iapun datang dan berkata kepadaku, Wahai Abdullah (fulan) bayarlah upahku!”

Aku berkata, “Pergilah engkau ke sapi-sapi itu dan para penggembalanya, seluruhnya adalah milikmu”.

Ia berkata, “Apakah engkau memperolok-olok aku?”.

Aku berkata, “Aku tidak sedang memperolok-olokmu, akan tetapi semuanya itu benar-benar milikmu. Ya Allah jika Engkau mengetahui bahwasanya aku melakukan hal itu karena mengharap wajahMu maka bukalah celah bagi kami,”

Maka terbukalah pintu gua dari batu tersebut. (HR. Al-Bukhari No. 2102)

 

3 Balasan Amal Saleh di Akhirat

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Adapun balasan yang akan Allah subhanahu wata’ala berikan kepada orang beriman yang melakukan amal saleh di kehidupan akhirat mereka adalah:

 

Pertama: Anugerah Husnul Khatimah

Sesungguhnya amalan yang paling Allah subhanahu wata’ala cintai ada pada ujung akhirnya.

Inilah kondisi yang paling didamba oleh setiap orang yang beriman, yakni mendapatkan husnul khatimah. Dan ia sesungguhnya ia merupakan buah dari pada amal saleh.

Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ، فَقِيلَ: كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ

Dari sahabat Anas bin Malik, ia berkata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Jika Allah menghendaki kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan memperkejakannya.”

Ada yang bertanya, “Bagaimana Allah akan memperkejakannya?”

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Allah memberinya taufik (petunjuk) untuk melakukan ama saleh sebelum kewafatannya.” (HR. Ahmad)

Artikel Fikih: Apakah Virus Corona Termasuk Penyakit Tha’un?

 

Kedua: Aman dari azdab kubur

Selain daripada amal saleh itu memberikan keamanan di kehidupan dunia seorang mukmin, ia juga akan memberikan keamanan di tempat pertama kehidupan akhirat yakni alam kubur.

Dalam hadits disebutkan:

Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,

“Setelah mayat diletakkan dalam kuburnya, ia mendengar suara terompah para pengantarnya pada berbalik pulang meninggalkannya. Jika mayat itu seorang beriman, shalatnya berada di atas kepalanya, puasanya berada di sebelah kanannya, zakatnya berada di sebelah kirinya, amal kebajikannya seperti sedekah, silaturahmi dan budi baiknya kepada sesama manusia; semuanya akan berada di kakinya.

Dari arah kepalanya ia didatangi (malaikat). Shalatnya berkata, ‘Pada arahku (di tempatku) tak ada jalan masuk (madkhal). Dari sebelah kanannya ia didatangi (malaikat).’

Puasanya berkata,Di tempatku tak ada jalan masuk. Kemudian ia didatangi dari sebelah kiri.’

Zakatnya berkata, Di tempatku tak ada jalan masuk. Ia lalu didatangi dari arah kakinya.

Amal-amal kebajikannya (tersebut di atas), semuanya pada berkata, ‘Di tempatku tak ada jalan masuk.

Pada akhirnya, ia (mayat itu) mendengar suara yang menyuruhnya duduk. Lalu ia pun duduk. Kepadanya dibayangkan matahari tampak sudah hampir terbenam.

Ia ditanya, Bagaimanakah pendapatmu tentang orang yang berada di seberang sana itu? Apa yang hendak engkau katakan mengenai dia dan bagaimana kesaksianmu mengenai dia?’

Mayat itu menjawab, ‘Biarkan saya shalat dulu!’

Mereka (malaikat) menyahut, ‘Baik, engkau tentu shalat, tetapi beri tahu kami dulu tentang orang yang kami tanyakan kepadamu!”

Ia (mayat itu) lalu berkata (berucap), “Muhammad, aku bersaksi bahwa beliau adalah Rasulullah. Beliau datang membawa kebenaran dari Allah!”

Kemudian dikatakan (oleh malaikat) kepadanya (mayat itu), ‘Atas dasar itulah engkau dihidupkan dan atas dasar itu pula engkau dimatikan dan atas dasar itu juga engkau akan dibangkitkan insyd Allah.

Setelah itu lalu terbukalah baginya pintu-pintu Jannah. Kemudian (malaikat) berkata, ‘Itulah tempat tinggalmu, apa yang telah disediakan Allah bagimua da di dalamnya (Jannah). Ia menjadi bertambah riang dan gembira. (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim yang dihasankan oleh Al-Albani)

Artikel Fikih: Mendoakan Keburukan Saat Dizalimi, Harus Begitukah?

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Ketiga: Mendapat nikmat Jannah tertinggi

Sesungguhnya nikmat ahli Jannah yang paling tinggi adalah melihat wajah Allah subhanahu wata’ala.

Dalam hadits disebutkan:

عَنْ صُهَيْبٍ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ: إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ – قَالَ – يَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ فَيَقُولُونَ أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ – قَالَ – فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ

Suhaib radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Apabila ahli-ahli Jannah sudah memasuki Jannah, Allah Ta’ala akan berfirman, ‘Sukakah kamu supaya aku menganugerahkan kepada kamu dengan satu lagi rahmat yang khusus?

Mereka akan memohon, ‘Tidakkah Engkau telah menjadikan muka-muka kami bercahaya! Tidakkah Engkau memasukkan kami ke dalam Jannah, dan menyelamatkan kami dari neraka! (apalagi yang kami inginkan)? ….

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: …. kemudian hijab akan diangkat (antara Allah dan mereka), dan tiadalah yang mereka lebih inginkan daripada wajah Rabb mereka, yang Maha Kuat lagi Maha Besar.’ (HR. Muslim)

Melihat wajah Allah subhanahu wata’ala adalah nikmat tambahan bagi orang-orang yang berbuat baik saat di dunia.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ

“Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya.” (QS. Qaf: 35)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

جَنَّتَانِ مِنْ فِضَّةٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَجَنَّتَانِ مِنْ ذَهَبٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَمَا بَيْنَ الْقَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوا إِلَى رَبِّهِمْ إِلَّا رِدَاءُ الْكِبْرِ عَلَى وَجْهِهِ فِي جَنَّةِ عَدْنٍ

Ada dua Jannah dari perak, baik bejananya maupun isinya, dan ada dua Jannah terbuat dari emas, baik bejananya maupun isinya, dan tidak ada yang menghalangi sebuah kaum untuk melihat Rabb mereka selain selendang kesombongan di wajahnya di Jannah Adn.” (HR. Al-Bukhari No. 6890)

Artikel Fikih: Shalat Tarawih di Rumah, Bolehkah Shalat Sambil Membaca Mushaf?

 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Demikian materi khutbah Jumat pada siang hari ini, semoga penjelasan dalam khutbah Jumat kali ini dapat menambah kesadaran kita betapa mahalnya amal saleh itu.

Sehingga, kita semua berharap supaya Allah subhanahu wata’ala selalu memberi kita kesempatan dan kemampuan dalam memperbanyak amal saleh demi ridha-Nya.

 

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

KHUTBAH KEDUA

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

اَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ! اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ. وَذَرُو الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنْ. وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Download PDF Materi Khutbah Jumat “3 Balasan Amal Saleh di Dunia dan di Akhirat” di sini:

Download PDF

Topik Terkait

Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I

Mahasiswa pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam di IAIN Surakarta. Konsentrasi di bidang Tafsir, Hadits dan Tazkiyah. Penikmat kitab Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Kitab hadits Shahih Fadhailul A'mal karya Syaikh Ali Bin Nayif Asy-Syahud, kitab Madarijus Salikin Manazil Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Aktif mengajar di beberapa kajian tafsir, hadits, dan kajian umum.

5 Tanggapan

Jazakumulloh khairan katsiran atas postingan khutbahnya semoga bermanfaat baik Di DUNIA WAL AKHERAT, terkhusus buat Bapak ABDUL HALIM TRI TANTORO, S. Pd. I semoga ALLAH TA’ALA memberikan banyak kebaikan. Aamiin

Terimakasih Kasih yang setinggi-tingginya atas postingan khutbahnya semoga bermanfaat baik Di DUNIA & AKHERAT juga khusus buat Bapak ABDUL HALIM TRI TANTORO, S. Pd. I

MaasyaaAllah.. Alhamdulillah.. Syukron Wa Jazakallahu khaer,. Semoga menjadi amal jaariyah

Aamiin, wa iyyakum :)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *