Inilah 3 Kelebihan Seorang Muadzin-dakwahid

Inilah 3 Kelebihan Seorang Muadzin

Terakhir diperbarui pada · 3,358 views

Adzan adalah syariat Islam yang sangat istimewa. Ia adalah seruan masuknya waktu shalat yang terdiri dari lafadz-lafadz khusus (Al Mughni, Kitabush Shalat, Bab Adzan, 2/53)

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُه

Dan seruan dari Allah dan Rasul-Nya kepada ummat manusia di hari haji akbar bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kaum musyrikin…..” (QS. At Taubah: 3)

Saat adzan dikumandangkan, setan akan lari terbirit-birit karena mendengarnya. Rasulullah bersabda,

إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ، حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثَوَّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَر

Apabila diserukan adzan untuk shalat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqamat ia  kabur lagi.” (HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no. 1267)

Jika syariat adzan adalah syariat yang sangat mulia, dikarenakan dengannya kaum muslimin mengetahui waktu sholat, maka sudah barang tentu orang-orang yang mengumandangkannya  akan mendapatkan berbagai keutamaannya.

1. PAHALA YANG MENGGIURKAN

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوْا

Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya…” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 980)

2. JIN DAN MANUSIA RELA MENJADI SAKSI

Begitu mulianya derajat seorang muadzin di akhirat kelak, sampai-sampai seluruh manusia dan jin yang pernah mendengar lantunan adzannya rela menjadi saksi atas kebaikan yang pernah dilakukannya selama di dunia.

Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengabarkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam;

لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Tidaklah jin dan manusia serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan akan menjadi saksi kebaikan bagi muadzin pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 609)

3. PANJANG LEHER DI AKHIRAT

Rasulullah bersabda,

الْمؤَذِّنُوْنَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” (HR. Muslim no. 850)

Apa yang dimaksud dengan panjang lehernya? Al-Barbahari menjelaskan, bahwa maknanya adalah “Aktsaruhum a’maala” (yang paling banyak amalnya di antara manusia). (Syarhus Sunnah, 2/277)

Artikel Ilmu dan Dakwah: Menuntut Ilmu Islam Harus Mulai dari Mana?

Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi Rahimahullah menjelaskan:

“Para salaf dan khalaf berbeda pendapat tentang maknanya. Ada yang mengartikan bahwa muadzin adalah orang yang paling banyak menengok kepada rahmat Allah Ta’ala, karena yang sedang menengok akan memanjangkan lehernya kepada apa yang dia lihat.

An-Nadhr bin Syamil berkata, “Pada hari kiamat urat leher manusia terkekang sehingga leher mereka menjadi panjang agar mereka tidak mendapatkan kesusahan dan tidak berkeringat”. (Shahih Muslim, tahqiq Syaikh Fuad Abdul Baqi, 1/290)

Demikian mulia keutaman seorang muadzin. Pekerjaan duniawi manapun meski berpenghasilan besar tak bisa disejajarkan dengan seorang muadzin yang selalu ikhlas mengumandangkan adzan, memanggil kaum muslimin untuk shalat berjama’ah. Wallahu a‘lam. [Shodiq/dakwah.id]

Artikel Fikih terbaru:

Topik Terkait

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *