materi khutbah jumat rahmat allah atas seluruh makhluk dakwah.id

Materi Khutbah Jumat: Rahmat Allah Atas Seluruh Makhluk

Terakhir diperbarui pada · 3,896 views

Materi Khutbah Jumat
Rahmat Allah Atas Seluruh Makhluk

Pemateri: Mubin Amrulloh, Lc., M.S.I

*) Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan

اَلحَمْدُ لِلهِ بَاعِثِ الرُّسُلِ وَالْأَنْبِياَءِ رَحْمَةً لِلنَّاسِ بِالنُّورِ الْمُبِيْنِ والصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَشْرَفِ الْـمُرْسَلِينَ وعَلَى ءَالِهِ الطَّاهِرِينَ وصَحَابَتِهِ الخِيرَةِ الْمُنْتَجَبِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ أَرْحَمُ الرّاحِمِينَ الأَحَدُ الْمُنَزَّهُ عَنْ شَبَهِ الـمَخْلُوقِينَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُولُ رَبِّ العَالَمِينَ وسَيِّدُ وَلَدِ ءادَمَ أَجْمَعِيْن،

أَمَّا بَعْدُ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْن.

Jamaah sidang shalat Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Pada kesempatan yang mulia dan penuh berkah ini, izinkan khatib untuk berwasiat kepada diri khatib dan para hadirin semua untuk sama-sama meningkatkan kualitas iman dan takwa dengan menjalankan setiap perintah Allah subhanahu wata’ala serta menjauhi setiap larangan-Nya.

Karena dengan berbekal ketakwaan, seseorang akan mendapatkan predikat sebagai manusia yang mulia di hadapan Allah subhaanahu wata’ala. Karena dengan berbekal ketakwaan, seorang hamba akan lebih dekat dengan Rabb-nya. Dan karena dengan berbekal ketakwaan, Allah akan membukakan jalan kemudahan bagi segala hajat dan persoalan yang tengah seorang hamba hadapi.

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Seorang muslim yang mengakar kuat di dalam hatinya keimanan kepada Allah subhanahu wata’ala akan menyadari sepenuhnya bahwa apa pun yang ia lakukan dalam episode kehidupan ini, suka maupun duka, senang maupun susah, tidak terlepas dari rahmat dan kasih sayang Allah subhanahu wata’ala.

Hal ini sudah Allah subhanahu wata’ala kabarkan kepada kita melalui firman yang Dia wahyukan kepada Nabi-Nya secara jelas.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَرَحْمَتِى وَسِعَتْ كُلَّ شَىْءٍ

Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.(QS. Al-A’raf: 156)

Walau pun ada rahmat dari Allah subhanahu wata’ala yang diberikan khusus kepada orang-orang yang bertakwa, yaitu berupa kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.

Kelanjutan dari potongan ayat yang baru saja khatib baca adalah,

فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَٰتِنَا يُؤْمِنُونَ

“Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.(QS. Al-A’raf: 156)

Rahmat tersebut Allah berikan secara khusus kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa sebagai bentuk Ihsan (Maha Baik)-nya Allah subhanahu wata’ala dan merupakan bagian dari balasan atas ketaatan hamba-hamba pilihan-Nya selama di dunia.

Ma’asyiral muslimin jamaah shalat Jumat rahimahumullah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun mengabarkan kepada kita tentang esensi rahmat Allah atas seluruh makhluk.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الرَّحْمَةَ يَوْمَ خَلَقَهَا مِائَةَ رَحْمَةٍ فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ تِسْعًا وَتِسْعِينَ رَحْمَةً وَأَرْسَلَ فِي خَلْقِهِ كُلِّهِمْ رَحْمَةً وَاحِدَةً فَلَوْ يَعْلَمُ الْكَافِرُ بِكُلِّ الَّذِي عِنْدَ اللَّهِ مِنَ الرَّحْمَةِ لَمْ يَيْئَسْ مِنَ الْجَنَّةِ وَلَوْ يَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ بِكُلِّ الَّذِي عِنْدَ اللَّهِ مِنْ الْعَذَابِ لَمْ يَأْمَنْ مِنْ النَّارِ

Sesungguhnya Allah menjadikan rahmat (kasih sayang) seratus bagian, maka dipeganglah di sisi-Nya sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkannya satu bagian untuk seluruh makhluk-Nya. Sekiranya orang-orang kafir mengetahui setiap rahmat yang ada di sisi Allah, niscaya mereka tidak akan berputus asa untuk memperoleh surga, dan sekiranya orang-orang mukmin mengetahui setiap siksa yang ada di sisi Allah, maka ia tidak akan merasa aman dari neraka.” (HR. Al-Bukhari No. 5988)

Hadits ini menerangkan kepada kita tentang begitu luasnya rahmat Allah atas seluruh makhluk. Hingga, saking luasnya rahmat yang Dia miliki, Allah hanya menurunkan satu bagian dari seluruh rahmat (kasih sayang) yang Ia miliki di dunia ini.

Namun, kaum muslimin yang berbahagia, walaupun hanya satu bagian yang Ia turunkan, seorang Ibu tidak akan tega menyia-nyiakan anaknya hidup sebatang kara apalagi sampai menggoreskan luka.

Tidak hanya itu, seekor singa pun yang kita tahu sebagai binatang buas serta binatang melata lainnya, tidak akan ada yang tega memangsa anaknya. Bahkan alam dunia ini pun, kita dapat menyaksikan begitu tertata proses penciptaannya, begitu rapi proses penyusunannya. Semua ini tidak terlepas dari satu bagian rahmat yang Allah turunkan di dunia ini.

Sementara itu, sembilan puluh sembilan persen rahmat yang Allah miliki, yang menjadi sisanya, Dia tunda untuk hamba-hamba-Nya yang saleh di hari Kiamat kelak. Masyaallah.

Ma’asyiral muslimin yang semoga dirahmati oleh Allah  

Oleh karena itu, Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Rahman dan Maha Rahim memerintahkan hamba-Nya untuk menyelami atsar (pengaruh) rahmat Allah dalam penciptaan seluruh makhluk-Nya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

فَٱنظُرْ إِلَىٰٓ ءَاثَٰرِ رَحْمَتِ ٱللَّهِ كَيْفَ يُحْىِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi setelah mati (kering). Sungguh, itu berarti Dia pasti (berkuasa) menghidupkan yang telah mati. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ar-Rum: 50)

Dari ayat ini kita dapat menyelami luasnya rahmat Allah atas seluruh mahluk, termasuk kita sebagai hamba-Nya.

Di antara atsar (pengaruh) Rahmat atau kasih sayang Allah tersebut antara lain,

Pertama: Allah menjadikan Nabi Muhammad sebagai manusia paling lembut

Allah menjadikan Nabiyyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai manusia paling lembut dan paling penyayang terhadap umatnya, bahkan para ulama menyebutnya sebagai Sayyidus Syufa’a; bapaknya pemberi syafaat.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah membaca ayat mengenai Nabiyyullah Ibrahim ‘alaihissalam,

رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنْ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي

Ya Rabb, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia. Barang siapa mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa mendurhakaiku, maka Engkau Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Ibrahim: 36)

Beliau juga membaca ayat mengenai Isa ‘alaihissalam,

إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Al Maidah: 118)

Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya seraya berdoa,

“Ya Allah, selamatkanlah umatku, selamatkanlah umatku,”dengan bercucuran air mata.

Allah ‘azza wajalla berkata kepada malaikat Jibril,

“Temuilah Muhammad—dan Rabbmu yang lebih tahu—dan tanyakan kepadanya, ‘Apa yang membuatmu menangis?”

Maka malaikat Jibril pun bertanya kepada beliau, dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawabnya dengan apa yang dikatakan Allah—dan Allah lebih mengetahui hal itu.

Kemudian Allah subhanahu wata’ala berkata,

“Wahai Jibril, temuilah Muhammad dan katakan bahwa Kami akan membuatmu senang dengan umatmu dan tidak akan membuatmu sedih karenanya (Kami akan menyelamatkan semua umatmu). (HR. Muslim No. 5362)

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Kedua: Allah mengizinkan hamba yang Ia ridhai untuk memberikan syafaat di hari Kiamat kelak

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُوْنَ ۙ اِلَّا لِمَنِ ارْتَضٰى وَهُمْ مِّنْ خَشْيَتِهٖ مُشْفِقُوْنَ

Dia (Allah) mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridai (Allah), dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” (QS. Al-Anbiya’: 28)

Ketiga: Allah memasukkan 70.000 orang dari ummat Nabi Muhammad ke dalam surga tanpa hisab dan azab

Hal ini sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kabarkan dalam suatu hadits,

وَعَدَنِي رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يُدْخِلَ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعِينَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلا عَذَابٍ مَعَ كُلِّ أَلْفٍ سَبْعُونَ أَلْفًا وَثَلاثَ حَثَيَاتٍ مِنْ حَثَيَاتِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ

Rabbku ‘Azza wa Jalla telah menjanjikan kepadaku bahwa ada dari ummatku yang akan masuk surga sebanyak 70.000 orang tanpa hisab atau pun azab. Dan setiap seribu orang ada 70.000 orang lagi dan tiga hatsiyah dari hatsiyah-hatsiyah Allah ‘Azza wa Jalla.” (HR. Ahmad No. 21800)

Kita memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar Allah menjadikan kita termasuk golongan mereka.

Ma’asyiral muslimin, sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Bila kita hitung, setiap seribu orang dari 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab akan membawa 70.000 orang, berapakah jumlah keseluruhan orang yang masuk surga tanpa hisab? Dan berapa jumlah seluruh hatsiyah dari hatsiyah Allah Yang Agung dan Mulia, Yang Penyayang dan Pengasih?

Ma’asyiral muslimin jamaah sidang shalat Jumat yang berbahagia

Keempat: Syafaat Allah bagi hamba yang di hatinya terdapat serendah-rendah iman

Dengan rahmat dan karunia-Nya, kelak Allah mengeluarkan dari neraka Jahanam seorang hamba yang di dalam hatinya terdapat serendah-rendahnya iman melalui perantara syafaat orang-orang yang Ia izinkan untuk memberikan syafaat hingga tidak tersisa dari mereka seorang pun (yang diizinkan memberi syafaat).

Kemudian dengan rahmat dan karunia-Nya, Allah mengeluarkan ahli neraka dari kalangan ahli tauhid yang tidak pernah melakukan kebaikan sedikit pun dari neraka. Para penduduk surga menyebut mereka sebagai utaqa’u ar-Rahman (Hamba-hamba yang dibebaskan ar-Rahman).

Dalam sebuah hadits qudsi yang panjang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya,

“Kemudian Allah al-Jabbar berkata, ‘syafaat-Ku masih ada’. Lantas Allah menggenggam segenggam dari neraka dan mengentaskan beberapa kaum yang mereka telah terbakar.

Lantas mereka dilempar ke sebuah sungai di pintu surga yang namanya ‘Sungai Kehidupan’ sehingga mereka tumbuh dalam kedua tepinya sebagaimana biji-bijian tumbuh dalam genangan sungai yang kalian sering melihatnya di samping batu karang dan samping pohon.

Apa yang di antaranya condong kepada matahari, maka berwarna hijau, dan apa yang di antaranya condong kepada bayangan, maka berwarna putih, lantas mereka muncul seolah-olah mutiara dan dalam tengkuk mereka terdapat cincin-cincin.

Mereka kemudian masuk surga hingga penghuni surga  berkata, ‘Mereka adalah ‘utaqa’ ar-Rahman (orang-orang yang dibebaskan ar-Rahman), Allah memasukkan mereka bukan karena amal yang mereka lakukan, dan bukan pula karena kebaikan yang mereka persembahkan, sehingga mereka memperoleh jawaban ‘Bagimu yang kau lihat dan semisalnya’.” (HR. Al-Bukhari No. 7439)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Kelima: Allah senantiasa menerima tobat hamba-Nya

Kemudian, yang terakhir dari atsar-atsar rahmat Allah untuk segenap hamba-Nya adalah bahwa Allah senantiasa membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima tobat seorang pendosa sepanjang siang, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima tobat pendosa sepanjang malam hingga matahari terbit dari barat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءَ النَّهَارِ، وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءَ الَّليْلِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

“Sesungguhnya Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya pada waktu malam untuk menerima tobat orang yang berdosa pada waktu siang, dan Dia membentangkan tangan-Nya pada waktu siang untuk menerima tobat orang yang berdosa pada waktu malam hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya.” (HR. Muslim No. 2759)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Demikian beberapa rahmat dan karunia Allah subhanahu wata’ala yang berbekas dalam kehidupan kita, tentu masih banyak atsar atau bekas-bekas rahmat Allah lainnya yang dapat kita selami.

Semoga apa yang khatib sampaikan pada khutbah pertama ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan kita, serta dapat menjadi motivasi bagi kita untuk memanfaatkan rahmat, karunia, dan kasih sayang yang telah Allah anugerahkan kepada kita dalam bentuk ketaatan kepada-Nya.

Selain itu, semoga Allah subhanahu wata’la menggolongkan kita semua menjadi bagian dari 70.000 hamba-Nya yang kelak masuk surga tanpa hisab dan azab.

اللَّهُمَّ جَدِّدْ إِيْمَانَنَا وَأَصْلِحْ حَالَنَا، وَطَهِّرْ قُلُوْبَنَا وَزَكِّ نُفُوْسَنَا

Semoga Allah subhanahu wata’ala selalu membimbing dan memperbaiki kualitas keimanan kita, memperbaiki keadaan kita, serta membersihkan hati kita dan mensucikan diri kita. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمِا فِيْهِ مِنَ الآَيَاتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمٍ، وتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَه إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَالعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ، وَنَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَلِيُّ الصَّالِحِيْنَ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ إِمَامُ الأَنبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَأَفْضَلُ خَلْقِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ، صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،

أَمَّا بَعْدُ:

يَا أَيًّهَا الحَاضِرُوْن، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ، قَالَ تَعَالَى: وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا، وَقَالَ: وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا، ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ الله، اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ.

Download PDF Materi Khutbah Jumat Singkat dakwah.id
Rahmat Allah Atas Seluruh Makhluk di sini:

Semoga bermanfaat!

Artikel Terbaru:

Topik Terkait

Mubin Amrullah

Direktur Markaz Tahfidz Daarut Tanziil Bogor Jawa Barat, Alumni LIPIA Jakarta dan Magister Dirasah Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Konsentrasi Syariah Islam (Ilmu Studi Islam).

2 Tanggapan

Alhamdulilah Terbantukan Dengan Adanya Materi Khutbah semoga dapat bermanfaat Buat kami Dijalan Dakwa.🙏🙏🙏🙏🙏

Alhamdulillah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *