materi khutbah jumat jangan jadi orang tua durhaka dakwah.id

Materi Khutbah Jumat: Jangan Jadi Orang Tua Durhaka

Terakhir diperbarui pada · 3,081 views

Materi Khutbah Jumat
Jangan Jadi Orang Tua Durhaka

Pemateri: Ustaz Ade Kusmana
(Pengajar di Ponpes Al-Muhsin, Metro)

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمَّا بَعْدُ.

فَأِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلَّ ضَلَالَةِ فِي النَّارِ.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Pada kesempatan yang istimewa ini mari kita bersyukur kepada Allah Ta’ala atas segala nikmat dan karunia-Nya, baik nikmat iman, Islam, maupun nikmat sehat dan waktu luang.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu alahi wasallam, juga kepada keluarga, sahabat, serta umatnya yang tsiqah, sabar, dan teguh dalam mengamalkan serta mendakwahkan ad-Din Islam ini.

Tidak lupa khatib senantiasa mengingatkan kepada diri khatib pribadi khususnya, dan umumnya kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menanamkan sifat takwa dalam diri kita. Dengan menjadi pribadi yang senantiasa taat menjalankan perintah Allah dan taat meninggalkan larangan-Nya.

Maasyiral muslimin rahimakumulllah

Anak adalah anugerah dan nikmat dari Allah Ta’ala. Kehadirannya senantiasa didamba oleh setiap pasangan suami-istri yang telah menikah. Karena anak itu adalah penyejuk mata, penenteram jiwa, dan pelengkap kebahagiaan.

Bagi keluarga muslim hadirnya seorang anak bukan hanya sekadar nikmat, tapi ia adalah amanah yang harus dijaga, dididik, dan diberikan hak-haknya.

Karena merekalah yang akan menjadi pelanjut amal-amal saleh kita setelah kita tiada, pelita di gelapnya alam kubur dengan doa-doa kebaikan yang terus mereka panjatkan untuk kita, orang tuanya. Tentu semua itu tidak akan tercapai, bila kita sebagai orang tua abai terhadap hak–hak anak.

Apakah Orang Tua Bisa Durhaka?

Bisa. Orang tua durhaka adalah orang tua yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai orang tua terhadap anak yang berada dalam tanggungannya.

Orang tua terhadap anaknya memiliki ikatan hak dan kewajiban. Ada kewajiban yang harus dipenuhi oleh orang tua terhadap anaknya. Ada hak anak yang harus dipenuhi oleh orang tuanya.

Kisah Orang Tua Durhaka

Ada kisah menarik yang dituliskan oleh Ali bin Hasan Baharun dalam kitabnya al-Fawaid al-Mukhtarah halaman 73.

Suatu hari, datang seorang lelaki menghadap Amirul Mukminin Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu mengadukan perihal anak lelakinya yang selalu durhaka kepadanya. Maka Umar pun memanggil dan menegur si anak laki-laki tersebut.

Si anak itu pun mengatakan “Wahai Amirul Mukminin, jangan Anda terburu-buru memarahiku sebelum aku menyampaikan alasanku. Bukankah setiap anak memiliki hak atas orang tuanya?”

Benar.” jawab Umar.

Lantas apa saja hak anak itu, wahai Amirul Mukminin?” tanya si anak.

Umar menjelaskan, “Ada tiga. Pertama, hendaknya sang ayah memilihkan calon ibu yang baik bagi anaknya. Kedua, memberikan nama yang indah. Dan ketiga, mengajarkannya al-Quran.”

Anak laki-laki itu membalas, “Ketahuilah, wahai Amirul Mukminin. Ayahku tidak memberikan satu pun dari tiga hak itu. Ibuku seorang mantan budak berkulit hitam yang dia beli dengan harga 3 dirham yang digauli pada malam harinya, lalu mengandung dan melahirkanku. Lalu aku diberi nama jual (hewan pemakan kotoran). Dan ia tidak mengajarkan satu ayat al-Quran pun kepadaku.”

Mendengar penjelasan dari anak laki-laki tersebut, lantas Umar menoleh kepada si ayah anak itu, lalu menghardiknya. “Engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia durhaka kepadamu, pergilah!”

Demikianlah kisah orang tua durhaka pada zaman Umar. Dari kisah di atas kita bisa memahami ada tiga hak asasi anak yang tidak boleh bagi setiap orang tua muslim mengabaikannya.

Tiga Hak Anak dalam Islam

Pertama: Mendapat Calon ibu yang baik

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Pertama, seorang calon ayah hendaknya memilihkan calon ibu yang baik bagi anak-anaknya. Artinya, memilih calon istri yang baik agamanya untuk dia nikahi.

Nabi shallallahu alaihi wasallam menyampaikan bahwa seorang wanita itu dinikahi karena empat hal. Hadits riwayat al-Bukhari nomor 4802, dan Muslim nomor 1466.

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ، تَرِبَتْ يَدَاكَ

Wanita itu dinikahi karena empat hal. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah karena agamanya, maka engkau akan beruntung.”

Istri yang salihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, hadits riwayat Muslim nomor 1467,

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

Dunia itu semunya perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salihah.”

Istri salihah akan menjadi pasangan terbaik dalam mengurus keluarga dan agama kita. Imam al-Baihaqi dalam Syuabil Iman, hadits nomor 4430, meriwayatkan bawa Nabi bersabda,

وَزَوْجَةً صَالِحَةً تُعِيْنُكَ عَلَى أَمْرِ دُنْيَاكَ وَدِيْنِكَ خَيْرُ مَا اكْتَنَزَ النَّاسُ

Dan istri salihah yang membantumu dalam urusan dunia dan agamu itu lebih baik dari harta yang disimpan manusia.”

Kedua: Memiliki nama yang baik

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Dalam Islam, nama bukan hanya sekadar tanda pengenal. Tetapi, nama itu bisa mengandung doa dan kebanggaan pada hari kiamat.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, hadits riwayat Ahmad nomor 21185 dan Abu Dawud nomor 4948,

إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ وَأَسْمَاءِ آبَائِكُمْ، فَحَسِّنُواْ أَسْمَاءَكُمْ

Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kalian, dan nama bapak kalian. Maka, perindahlah nama kalian.”

Ketiga: Mendapatkan pengajaran al-Quran

Hal yang pertama kali sebelum mengajarkan al-Quran adalah tanamkan rasa cinta kepada al-Quran. Sebab dengan itulah rasa keimanan akan tumbuh mengakar kuat di dalam diri anak-anak kita, terutama iman kepada Allah.

Cinta seperti inilah yang ditanamkan oleh Rasulullah kepada para sabatnya. Nabi bersabda, hadits riwayat al-Bukhari nomor 4739, “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang belajar al-Quran dan yang mengajarkannya.”

Artikel Keluarga: 6 Tips Agar Anak Cinta Al-Quran

Cinta terhadap al-Quran dapat ditanamkan melalui beragam cara.

  • Memperdengarkan ayat-ayatnya.
  • Belajar mengenali huruf-hurufnya.
  • Belajar membacanya.
  • Belajar melancarkan bacaannya.
  • Mempelajari isi kandungannya.
  • Menghafalkannya.
  • Dan belajar mengamalkan isinya.

Maasyiral muslimin rahimakumulllah

Alangkah indahnya bila kita sudah tiada, namun pahala kebaikan masih terus mengalir disebabkan amal jariyah mendidik mereka menjadi anak yang saleh dan salihah.

Demikian materi khutbah Jumat dengan tema “Jangan Jadi Orang Tua Durhaka”. Semoga Allah subhanahu wataala senantiasa menolong kita dalam membimbing anak-anak kita menjadi generasi yang saleh.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِيْ نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.

اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.

اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ، وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.

اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Download PDF Materi Khutbah Jumat
Jangan Jadi Orang Tua Durhaka
di sini:

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Discover more from Dakwah.ID

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading