khutbah jumat terbaru bahaya cinta dunia dakwah.id

Khutbah Jumat Terbaru Bahaya Cinta Dunia

Terakhir diperbarui pada · 4,565 views

Khutbah Jumat Terbaru
Bahaya Cinta Dunia

Pemateri: Sodiq Fajar

*) Link download file PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan

اَلْحَمْدُ لِلهِ الْأَوَّلِ قَبْلَ كُلِّ شَيْءٍ، اَلْآخِرِ بَعْدَ كُلِّ شَيْءٍ، اَلظَّاهِرِ فَوْقَ كُلِّ شَيْءٍ، اَلْبَاطِنِ دُوْنَ كُلِّ شَيْءٍ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى عِلْمِهِ بِكُلِّ شَيْءٍ، وَغِنَاهُ عَنْ كُلِّ شَيْءٍ، وَرَحْمَتُهُ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ، وَفَضْلُهُ الَّذِي عَمَّ كُلَّ حَيٍّ، وَلُطْفُهُ الظَّاهِرُ وَالْخَفِيُّ.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اَلْمَلِكُ الْخَلاَّقِ، وَأَشْهَدُ أنَّ مُحمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ الْبَشَرِ عَلَى الإِطْلَاقِ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ، اَمَّا بَعْدُ،

فَيَا اَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ،

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Kami wasiatkan kepada diri kami juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga, merawat, dan meningkatkan kualitas takwa kita kepada Allah subhanahu wata’ala.

Mari realisasikan takwa itu ke dalam alam nyata dengan melaksanakan segala perintah Allah subhanahu wata’ala dan menjauhi segala larangan-Nya.

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Prinsip yang harus kita yakini adalah bahwa dunia ini adalah sementara. Setiap jiwa akan jumpa dengan kematian. Kita juga meyakini bahwa setelah kematian akan ada alam akhirat.

Kesadaran bahwa dunia ini adalah alam sementara harus betul-betul tertanam dengan baik dalam pribadi setiap muslim. Sehingga terbentuk pemikiran yang lurus segala hal terkait dengan urusan duniawi.

Sebab, jika diri kita sudah terjebak pada urusan duniawi, apalagi sampai pada tingkatan cinta dunia, di mana seluruh curahan hati, pikiran, dan tenaga dihabiskan hanya untuk mengejar kenikmatan dunia, maka kita akan sulit kembali ke jalan yang Allah subhanahu wata’ala ridhai.

Maka, perlu kiranya kita menyadarkan diri kita masing-masing akan bahaya cinta dunia.

5 Bahaya Cinta Dunia

Bahaya Pertama: Rugi Dunia Akhirat

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat al-Hajj ayat 11,

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّعْبُدُ اللّٰهَ عَلٰى حَرْفٍۚ فَاِنْ اَصَابَهٗ خَيْرُ ِۨاطْمَـَٔنَّ بِهٖۚ وَاِنْ اَصَابَتْهُ فِتْنَةُ ِۨانْقَلَبَ عَلٰى وَجْهِهٖۗ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةَۗ ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُ

Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi; maka jika dia memperoleh kebajikan, dia merasa puas, dan jika dia ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang. Dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata.”

Sikap cinta dunia telah membuat jiwa menjadi seenaknya sendiri dalam menjalani kehidupan. Apa saja yang menguntungkan nafsunya, ia ambil, sedang jika merugikan dan memberatkan dirinya, ia tinggalkan.

Sikap seperti ini berakibat pada kerugian di dunia dan akhirat sekaligus.

Bahaya Kedua: Hati Keras, Tidak Bisa Menikmati Zikir

Seorang ahli hikmah dari negeri Syam yang bernama Sulaiman al-Khawash rahimahullah menuturkan, sebagaimana dikutip oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam kitab Al-Fatawa al-Kubra jilid 5 halaman 52,

‌الذِّكْرُ ‌لِلْقَلْبِ ‌بِمَنْزِلَةِ ‌الْغِذَاءِ ‌لِلْجَسَدِ، فَكَمَا لَا يَجِدُ الْجَسَدُ لَذَّةَ الطَّعَامِ مَعَ السَّقَمِ، فَكَذَلِكَ الْقَلْبُ لَا يَجِدُ حَلَاوَةَ الذِّكْرِ مَعَ حُبِّ الدُّنْيَا

Kedudukan zikir bagi hati itu selayak makan bagi tubuh. Jika tubuh sedang sakit, makanan apa pun tidak terasa nikmat. Pun demikian, kenikmatan zikir tidak terasa jika hati begitu cinta dunia.”

Bahaya Ketiga: Terjebak ke dalam Maksiat dan Kekufuran

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Cinta dunia telah membawa manusia kepada kekufuran setelah ia mendapatkan hidayah iman.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim, hadits nomor 186,

بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ ‌بِعَرَضٍ ‌مِنَ ‌الدُّنْيَا

Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia.”

Bahaya Keempat: Terbukanya Pintu Seluruh Kerusakan

Kecintaan seseorang kepada dunia menjadikan dirinya menghalalkan segala cara. Pada akhirnya, terbukalah segala pintu kerusakan demi tercapainya keinginan duniawi yang ia kejar.

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah mengatakan, sebagaimana termaktub dalam kitab beliau, Hadi al-Arwah jilid 1 halaman 139,

مِفْتَاحُ كُلِّ شَرٍّ: ‌حُبُّ ‌الدُّنْيَا، ‌وَطُوْلُ ‌الْأَمَلِ

Kunci pembuka pintu setiap kerusakan adalah cinta dunia dan panjang angan-angan.”

Bahaya Kelima: Buta Hati Buta Pikiran

Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Hud ayat 15,

مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتَهَا نُوَفِّ اِلَيْهِمْ اَعْمَالَهُمْ فِيْهَا وَهُمْ فِيْهَا لَا يُبْخَسُوْنَ

Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.”

Kemudian ayat selanjutnya,

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَيْسَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا النَّارُ ۖوَحَبِطَ مَا صَنَعُوْا فِيْهَا وَبٰطِلٌ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan.”

Ayat di atas merupakan sindiran bagi siapa pun yang hati dan pikirannya hanya untuk mencari kepuasan hidup di dunia saja dan melupakan urusan akhiratnya.

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Terakhir, mari renungi dalam-dalam wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini. Wasiat ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah hadits nomor 3997,

فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنِّي أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ، كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan terhadap diri kalian, akan tetapi yang aku khawatirkan terhadap diri kalian adalah dibentangkannya kemudahan dunia pada diri kalian sebagaimana dibentangkannya kepada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian saling berlomba untuk mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba, sehingga harta tersebut akan membinasakan kalian sebagaimana keluasan dunia membinasakan mereka.”

Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Demikian materi khutbah Jumat tentang bahaya cinta dunia yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa menjaga kita dari penyakit cinta dunia dan takut mati. Amin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

أَمَّا بَعْدُ:

فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ

وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ

اللّهُمَّ وَارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Download PDF Materi Khutbah Jumat Singkat dakwah.id
Bahaya Cinta Dunia di sini:

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *