khutbah idul adha meningkatkan kualitas keluarga di bulan mulia dakwah.id

Khutbah Idul Adha 1444 H: Meningkatkan Kualitas Keluarga di Bulan Mulia

Terakhir diperbarui pada · 2,162 views

Khutbah Idul Adha 1444 H
Meningkatkan Kualitas Keluarga di Bulan Mulia

Pemateri: Naufal Masunika
Ketua yayasan Griya Keluarga Sakinah

*) Link download file PDF materi khutbah Idul Adha ini ada di akhir tulisan

الحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَدِيْنِ اْلحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُنَافِقُوْنَ. نَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبْرَاهِيمَ اِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيمَ اِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

أَمَّا بَعْدُ،

أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:

يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبْرُ اَللهُ اَكْبَرُ، لَااِلَهَ اِلَّا اللهَ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ، اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Saudaraku, jamaah shalat Idhul Adha rahimakumullah

Alhamdulillah di pagi yang cerah, kita bersama-sama dikumpulkan oleh Allah di bumi Allah yang mulia ini untuk memperingati satu di antara sekian banyak hari-hari Allah. Hari-hari yang kelak bisa menjadi saksi tentang jiwa suci yang telah berjuang menggapai ketakwaan, tentang hati yang bersih meniti jalan menggapai kasih sayang-Nya dan kalbu yang ikhlas berkorban untuk meraih kemuliaan dari-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ

“Dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.” (QS. Ibrahim: 5)

Saudaraku, jamaah shalat Idhul Adha rahimakumullah

Bulan Ramadhanyang telah kita lewati adalah bulan Allah yang memiliki keutamaan dan kemuliaan melampaui bulan-bulan selainnya. Bulan ini sering disebut dengan syahrun azhim mubarak, bulan penuh kemuliaan dan keberkahan. Mereka yang hatinya dipenuhi keimanan dan ketakwaan mengagungkan dan menghidupkan syiar-syiar agama Allah di bulan ini.

Pada bulan tersebut, kita berpuasa selama sebulan penuh, Istiqamah menegakkan shalat malam (syahrus shiyam wal qiyam), melakukan tilawah, tadabur, berusaha merenungi dan memahami ayat-ayat Allah. Lalu memakmurkan masjid dengan iktikaf, memanjatkan doa dan munajat kepada Allah, infak, sedekah, dan seterusnya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita. Amin.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبْرُ اَللهُ اَكْبَرُ، لَااِلَهَ اِلَّا اللهَ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ، اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ  

Saudaraku, jamaah shalat Idhul Adha rahimakumullah

Di bulan Syawal, setelah merayakan hari raya Idul Fitri kaum muslimin melakukan penguatan hubungan antar manusia dan memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah dengan saling bersilaturahmi untuk menyempurnakan kemuliaan, peningkatan taqwa dan meraih ridha-Nya.

Waktu terus berjalan, tanpa terasa kita telah berada dalam asyhurulhurum. Yaitu tsalasatun mutawaliyatun (3 bulan berurutan) dari 4 bulan yang mulia; Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Rasulullah shalallaahu alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhar, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban,” (HR. Al-Bukhari No. 4294)

Demikian halnya dengan firman Allah,

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada 4 bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (4 bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah: 36)

Subhanallah, demikianlah cara Allah membagi waktu ini supaya orang-orang yang beriman mendapatkan kemuliaan dalam hidupnya. Maka, tidak ada salahnya bila kita merenungkannya.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبْرُ اَللهُ اَكْبَرُ، لَااِلَهَ اِلَّا اللهَ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ، اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Saudaraku, jamaah shalat Idhul Adha rahimakumullah

Allah Ta’ala berfirman,

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ ٱلذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوٓا۟ إِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ ٱلنَّاسِ

“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia…” (QS. Ali Imran: 112)

Selamanya kehinaan itu dipaparkan pada setiap manusia di mana pun ia berada, kecuali ia memiliki hubungan yang kuat dengan Allah (hablumminallah). Ramadhan adalah bulan tarbiyah imaniyah, sebuah kontemplasi tahunan memelihara keintiman hubungan dengan Allah Ta’ala. Setidaknya itu bisa menjadi modal menapaki hari-hari berikutnya. Lalu, pengecualian dhillah itu terjadi kepada mereka yang baikhubungan antar sesama manusianya (hablumminannas).

Di bulan Syawal kita melakukannya untuk menyempurnakan ibadah kita dengan beranjangsana dan bersilaturrahmi untuk menguatkan ukhuwah islamiyah.

Maka, jangan lupa di asyhurul hurum yang oleh sebagian ulama disebut sebagai bulan-bulan keluarga ini, untuk memberikan perhatian lebih dalam peningkatan kualitas hubungan keluarga. Mengingat silaturahmi yang paling utama adalah keluarga.

Saudaraku, jamaah shalat Idhul Adha rahimakumullah

Inilah saat yang tepat untuk menambah keakraban dalam keluarga. Saling berbuat baik, berkomunikasi dan berdialog, berkumpul bersama dengan membuat family time untuk saling mendukung dan memberikan perhatian lebih besar kepada keluarga.

Baik seorang suami terhadap istrinya atau sebaliknya, orang tua kepada anak-anaknya dan anak-anak yang begitu mencintai orang tuanya. Kakek dan nenek terhadap cucu-cucunya dan sebaliknya.

Bahkan hubungan dengan kerabat lainnya, seperti keponakan, paman atau bibi, dst. Sangat tepat diagendakan di momen liburan sekolah seperti saat sekarang ini.

Begitu pentingnya perkara ini, maka bagi yang mampu, diperintahkan untuk berangkat haji, sekaligus menapak tilasi Nabi Ibrahim alaihissalam sebagai uswah hasanah.

Kita tahu, shalawat yang paling digemari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan kita selalu membacanya saat melaksanakan tahiyat akhir dalam shalat, yaitu shalawat ibrahimiyah. Tidak lain makna tersiratnya adalah untuk mengenang jasa-jasa sang abul anbiya’.

Allah Ta’ala berfirman,

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗۚ

“Sungguh, benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu pada (diri) Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya.” (QS. Al-Mumtahanah: 4)

Siapa yang membersamai sang kholilurrahman? Ibunda Hajar dan putranya Ismail. Inilah potret keluarga yang bisa menjadi uswatun hasanah, teladan yang sangat baik bagi kita semua sepanjang masa. Seorang ayah yang tampil sebagai figur teladan bagi putranya Ismail.

Alangkah hebatnya bila seorang istri bisa memosisikan diri sebagaimana Hajar yang taat kepada suaminya dan sangat perhatian kepada putranya. Inilah contoh riil bagi kita.

Sehingga, merupakan aib besar bila kita mengaku umatnya Rasulullah shalallaahu alaihi wasallam dan memahami sejarah ini, lalu setiap tahun bertemu dengan tiga bulan ini. Kemudian ada cekcok dan pertengkaran hebat dengan pasangan atau anak-anak sendiri. Atau bermasalah dengan orang tua dan mertua. Seolah ada gap besar yang menganga lebar, sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Dan bukan sebaliknya, menjadikan momentum ini sebagai bulan perbaikan kualitas hubungan keluarga.

Perhatikan peringatan Allah dalam ayat ini,

ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ

“Itulah agama yang lurus. maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya..” (QS. At-Taubah: 36)

Bayangkan, untuk melihat lurus tidaknya agama seseorang, lihat bagaimana sikapnya di 3 bulan tersebut. Seakan Allah ingin menyempurnakan agama seseorang di 3 bulan itu dengan menjaga keutuhan rumah tangga dan menjauhi kezaliman.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبْرُ اَللهُ اَكْبَرُ، لَااِلَهَ اِلَّا اللهَ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ، اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Saudaraku, jamaah shalat Idhul Adha rahimakumullah

Betapa pentingnya kita menjaga keluarga, sebab seandainya Allah menciptakan surga di dunia ini, itu adalah manakala kita sukses menata kehidupan keluarga. Sebagaimana sabda Nabi, “Baiti Jannati.” (Rumahku itu Surgaku).

Di Surga tentu saja tidak ada pengkhianatan, perkataan dusta dan sia-sia, permusuhan, dst. Atau  mafhum mukhalafah-nya, “andaikata di dunia ini ada neraka, maka itu juga keluarga.”

Kita selayaknya merenungkan, bagaimana seorang mukmin diancam dengan neraka, melainkan dikarenakan kelalaiannya menjaga diri dan keluarganya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At- Tahrim: 6)

Mari introspeksi diri, sudahkah menjadi kepala rumah tangga yang bisa menjadi panutan bagi istri dan anak-anak serta figur yang dibanggakan mereka?

Karena kalau nanti gagal menata diri dan memosisikan diri sebagai kepala rumah tangga, sehingga tidak bisa mewarnai istri dan anak-anak, apalagi bermasalah dengan mereka dan tidak bisa berkomunikasi intens dengan mereka, waspadalah, bisa-bisa neraka tempatnya.

Kita berkeluarga itu sejatinya sedang mengukuhkan tanda kebesaran Allah. Akrab dan dekatnya seorang suami dengan istrinya, anak-anak, orang tua dan mertuanya adalah tanda kebesaran Allah. Karena ia sedang menyambung rahim yang sebenarnya.

Asyhurul hurum dapat menjadi bulan keluarga, bulan berakrab-akrab serta berbuat baik dengan segenap keluarga dan kerabat dekat lagi jauh.Terkadang berupa kebaikan dalam hal harta, memberi bantuan tenaga, atau mengunjunginya, dengan memberi salam, dan lain sebagainya. 

Semoga bisa menjadi bahan perenungan buat kita semuanya. Alangkan indahnya pemandangan di Surga nanti saat orang tua dan anak saling tarik-menarik ke surga dengan memberi syafaat. Allah berfirman,

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ

“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘du: 23)

Sebagai penutup materi khutbah Idul Adha pada kesempatan kali ini, marilah kita bersama-sama menyatukan hati, menundukkan kepala sejenak dan bermunajat dengan penuh pengharapan kepada Allah Rabb Pemilik kerajaan langit, bumi dan segala isinya. Semoga Allah Ta’ala senantiasa melindungi kita dan keluarga kita semuanya dari segala macam fitnah, dilapangkan rezekinya serta dimudahkan segala urusannya. Aamiin yaa mujibassailiin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ، وَاجْعَل فِي قُلُوْبِهِم الإِيْمَانَ وَالْحِكْمَةَ، وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوْفُوْا بِعَهْدِكَ الَّذِي عَاهَدْتَهُمْ عَلَيْهِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ، إِلهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ.

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُوْلُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنْ اليَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا، اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِيْ دِيْنِنَا، وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِينَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلَّ شَرٍّ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ. وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ. وَنَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لَنَا خَيْرًا.

اَللَّهُمَّ احْفَظْنَا بِالإِسْلاَمِ قَائِمًا وَاحْفَظْنَا بِالإِسْلاَمِ قَاعِدًا وَاحْفَظْنَا بِالإِسْلاَمِ رَاقِدًا وَلاَ تُشْمِنَا بِنَا عَدُوَّا وَلَا حَاسِدًا، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ كُلِّ خَيْرٍ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ كُلِّ شَرٍّ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ النَّعِيْمَ المُقِيْمَ الَّذِيْ لَنَا يَحُوْلُ وَلاَ يَزُوْلُ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ النَّعِيْمَ يَوْمَ العِيْلَةِ وَالأَمْنَ يَوْمَ الخَوْفِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا عَاِئذٌ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا أَعْطَيْتَنَا وَشَرِّ مَا مَنَعْتَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ لَنَا فِيْ عَاقِبَةِ الأُمْورِ، الَلَّهُمَّ اجْعَلْ آخِرَ مَا تُعْطِيْنَا مِنَ الخَيْرِ رِضْوَاِنكَ وَالدَّرَجَاتُ العُلىَ مِنْ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ.

اَللَّهُمَّ تَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ وَأَحْيِنَا مُسْلِمِيْنَ وَأَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِيْنَ غَيْرَ خَزَايَا وَلَا مَفْتُوْنِيْنَ. اللَّهُمَّ قَاتِلِ الكَفَرَةَ وَالَّذِيْنَ يُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ، وَاجْعَلْ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ. اللَّهُمَّ قَاتِلِ الكَفَرَةَ الَّذِيْنَ أُوْتُوْا الْكِتَابَ إِلَهَ الحَقِّ.

اَللَّهُمَّ أَعِزِّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ. أَللَّهُمَّ شَطِّطْ شَمْلَهُمْ وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامُهُمْ وَقَلِّلْ عَدَدَهُمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Download PDF Materi Khutbah Idul Adha di sini:

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

2 Tanggapan

Di tunggu khutbah idhul fitri Min

Alkamdulillah..
Materi khutbah nya sebsgai referensi nanti di khotib Idul adha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *