materi khutbah jumat menjaga akidah keluarga dakwah.id

Materi Khutbah Jumat: Menjaga Akidah Keluarga

Terakhir diperbarui pada · 82 views

Materi Khutbah Jumat
Menjaga Akidah Keluarga

Pemateri: Ustadz Ade Kusmana, S.Pd.
(Staf Pengajar Pondok Pesantren Islam Al Muhsin, Metro Lampung)

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمَّا بَعْدُ.

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلَّ ضَلَالَةِ فِي النَّارِ.

Alhamdulillah segala puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah Ta’ala Dzat Yang Maha Agung. Kasih-Nya tiada hitung dan rahmat-Nya tiada terbendung, bagi hamba-hamba-Nya yang senantiasa beriman dan beramal shalih.

Shalawat serta salam marilah kita panjatkan kepada Nabi yang mulia akhlak serta nasabnya yaitu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, juga kepada keluarganya, para sahabatnya, serta orang-orang yang meneladani mereka dengan ihsan, sampai datangnya hari kebangkitan.

Kaum muslimin rahimakumullah

Tidak lupa pada kesempatan yang mulia ini, khatib senantiasa menasihatkan kepada diri khatib pribadi dan kepada jamaah sekalian agar senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita, dengan melazimi amal-amal shalih dan meninggalkan segala hal dilarang yang dibenci oleh Allah Ta’ala.

Urgensi Menjaga Akidah Keluarga

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Menjadi kepala rumah tangga—suami ataupun ayah, merupakan sebuah karunia yang besar dari Allah Ta’ala yang mestinya kita syukuri.

Salah satu cara mensyukuri nikmat tersebut adalah menunaikan hak keluarga dengan baik, berupa memberikan makanan yang halal dan sehat, memberikan tempat tinggal yang layak dan nyaman, serta yang terpenting mendidik, membimbing, dan mengarahkan anggota keluarga untuk senantiasa taat kepada Allah Ta’ala.

Pendidikan dan perhatian yang patut kita berikan kepada segenap anggota keluarga itu adalah pendidikan akidah. Pastikanlah akidah keluarga kita dibangun di atas landasan ilmu yang benar, sesuai petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya, di atas manhaj ahlus sunnah wal jamaah, yang sama-sama kita ketahui bahwa hanya kelompok inilah yang akan selamat.

Jangan sampai ada salah seorang anggota keluarga kita memiliki pemahaman yang keliru dalam berakidah atau bercampur dengan kesyirikan. Wal iyadzu billah.

Materi Khutbah Jumat: Menanamkan Nilai Tauhid dalam Keluarga

Al-Imam al-Bukhari, dalam shahihnya hadits No. 3873, meriwayatkan sebuah kisah, “Suatu hari dua istri Nabi yang bernama Ummu Habibah dan Ummu Salamah keduanya memperbincangkan keindahan dan kemegahan Kota Habasyah. Termasuk keindahan gereja-gereja yang di dalamnya terpajang gambar orang-orang shalih mereka yang telah wafat.

Nabi yang sedari tadi hadir menyimak lantas memberikan tanggapan,

إِنَّ أُولَئِكَ إِذَا كَانَ فِيهِمُ الرَّجُلُ الصَّالِحُ فَمَاتَ، بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا، ‌وَصَوَّرُوا ‌فِيهِ ‌تِيكَ الصُّوَرَ، أُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

Sesungguhnya mereka itu suatu kaum yang apabila orang shalih di antara mereka wafat, mereka akan membangunkan masjid di atas kuburannya dan melukis wajahnya di dalam masjid tersebut. Sungguh mereka itu seburuk-buruk makhluk di sisi Allah pada hari kiamat kelak.’”

Dalam riwayat lain, hadits riwayat al-Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 915, disebutkan, “Gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah bersamaan dengan hari wafatnya Ibrahim putra Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Ada sebagian orang berkeyakinan bahwa gerhana ini terjadi karena wafatnya putra Nabi.

Menyadari hal itu Nabi segera bangkit mengumpulkan manusia lalu bersabda,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ، ‌لَا ‌يَنْكَسِفَانِ ‌لِمَوْتِ ‌أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ.

Sesungguhnya gerhana matahari dan gerhana bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana bukan karena mati atau lahirnya seseorang. Jadi, apabila kalian menyaksikannya, berdoalah kepada Allah dan laksanakanlah shalat sampai berakhirnya gerhana tersebut.”

Tiga Pelajaran Penting dari Hadits Nabi

Kaum muslimin rahimakumullah

Dari dua riwayat di atas kita bisa mengambil tiga pelajaran penting.

Pertama: Wajib memperhatikan dan menjaga akidah keluarga

Pertama, seorang suami atau seorang ayah berkewajiban memperhatikan akidah anggota keluarganya. Ini karena akidah adalah perkara pokok dalam beragama. Diterima dan ditolaknya sebuah ibadah bergantung kepada kebenaran akidah yang dianutnya.

Allah Ta’ala berfirman, dalam al-Quran Surat al-Kahfi: 110,

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Barang siapa mengharap pertemuan dengan Rabbnya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Rabbnya.”

Kedua: Tidak boleh abai terhadap penyimpangan yang terjadi pada keluarga

Kedua, suami atau ayah tidak boleh diam apalagi abai terhadap penyimpangan yang terjadi pada keluarganya. Sebagaimana Nabi shallallahualaihi wasallam tidak membiarkan sedikit pun kekeliruan itu terjadi pada keluarga dan umatnya.

Beliau akan langsung cegah dan ingatkan. Karena dampaknya bila ada satu kekeliruan yang didiamkan, maka yang terjadi adalah normalisasi kebiasan buruk dalam kehidupan keluarga. Yang pada hakikatnya itu adalah kemungkaran yang amat dibenci oleh Allah Ta’ala.

Ketiga: Terus belajar agar keluarga istiqamah di atas keimanan dan akidah yang benar

Ketiga, seorang suami atau ayah hendaknya harus terus belajar bagaimana mendidik anak dan istrinya untuk senantiasa istiqomah di atas keimanan serta akidah yang benar.

Allah subhanahu wataala berjanji, siapa yang dirinya, keluarganya, serta anak keturunannya wafat dalam keadaan beriman, Dia akan kumpulkan mereka kembali di janah-Nya kelak.

Artikel Keluarga: 20 Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak

Allah subhanahu wataala berfirman dalam al-Quran Surat ath-Thur: 21,

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

Orang-orang yang beriman dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami akan mengumpulkan anak cucunya itu dengan mereka (di dalam surga). Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.”

Demikianlah khutbah Jumat dengan tema Menjaga Akidah Keluarga yang bisa kami sampaikan. Semoga para suami dan ayah senantiasa dibimbing serta dikuatkan oleh Allah dalam mendidik keluarganya sehingga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah, fid dunya wal akhirah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِيْ نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.

اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.

اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ، وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.

اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Download PDF Materi Khutbah Jumat
Menjaga Akidah Keluarga
di sini

Semoga bermanfaat!

Anda ingin mendapat kiriman update materi khutbah
& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?

Topik Terkait

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Discover more from Dakwah.ID

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading