materi khutbah jumat Hilful Fudhul Spirit Membela Kaum Terzalimi dakwah.id

Khutbah Jumat: Hilful Fudhul, Spirit Membela Kaum Terzalimi

Terakhir diperbarui pada · 1,090 views

Materi Khutbah Jumat
Hilful Fudhul, Spirit Membela Kaum Terzalimi

Pemateri: Ustadz Habib El-Sibghoh
(Redaksi Penerbit Zaduna)

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ عَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، شَهَادَةً تَنْفَعُنَا فِي الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ اللَّهُ بِالْآيَاتِ الْبَيِّنَاتِ، وَالْمُعْجِزَاتِ الْبَاهِرَاتِ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ وَتَمَسَّكَ بِآدَابِهِ وَبَعْدُ.

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ.

وَقَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ حَدِيْثِهِ: اِتَّقِ الله حَيْثُ مَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُوْهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.

Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah

Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan banyak sekali kenikmatan-Nya, karunia-Nya sehingga kita bisa melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang muslim yakni shalat Jumat secara berjamaah.

Shalawat dan salam semoga tetap dan terus tercurahkan kepada nabi agung kita Nabiyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, tabiin, tabiut tabiin, serta orang-orang yang selalu istikamah berada di jalannya hingga akhir zaman kelak. Kita berdoa kepada Allah semoga kita semua menjadi orang-orang yang mendapatkan syafaatnya kelak pada hari Kiamat.

Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah

Tidak lupa khatib mewasiatkan kepada diri khatib pribadi serta kepada jamaah pada umumnya untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala dengan sebenar-benar takwa. Yakni dengan menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

Karena dengan takwa, hati kita akan tenang, dibimbing langsung oleh Allah, diberi jalan keluar dari setiap permasalahan yang kita hadapi, mendapatkan rezeki dari arah yang tidak kita sangka. Dan yang terpenting dengan bertakwa kepada Allah, kita akan diselamatkan, baik ketika hidup di dunia maupun di akhirat.

Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah

Pada tahun ke-20 sebelum kenabian, ada seorang pedagang dari Zabid datang ke Makkah dengan membawa barang dagangan. Lalu barang dagangan tersebut dibeli oleh al-‘Ash bin Wail as-Sahmi, tokoh terkemuka Quraisy, namun dia tidak mau menyerahkan harganya.

Pedagang tersebut berusaha mendapatkan haknya dengan menghubungi tokoh-tokoh Quraisy dan meminta bantuan mereka agar bersedia membantu mendapatkan haknya. Namun, mereka tidak bersedia karena segan terhadap Al-‘Ash, bahkan mereka menghardiknya.

Ketika si pedagang merasakan ada gelagat buruk, maka ia naik ke Jabal Abu Qubais ketika matahari terbit, dan waktu itu bangsa Quraisy sedang berkumpul di sekitar Ka’bah. Lalu ia bersyair menyebutkan kezaliman yang dialaminya sekuat-kuatnya,

Wahai keturunan Fihr! Tolonglah orang yang perdagangannya dizalimi
Di tengah kota Mekkah
, sementara ia jauh dari rumah dan sanak keluarga
Dalam kondisi berihram
, rambut kusut, dan belum menyelesaikan umrahnya
Wahai para pembesar di antara dua batu
(hajar Ismail dan hajar Aswad),
Sesungguhnya Baitullah ini hanya pantas untuk orang yang sempurna kehormatannya
Bukan untuk orang yang jahat dan suka berkhianat

Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah

Mendengar seruan tersebut, bangkitlah az-Zubair bin Abdul Muthalib dengan berkata, “Tidak mungkin orang seperti ini dibiarkan!” Maka kaum Quraisy bani Hasyim, bani Muthalib, bani Asad, bani Zuhrah, dan bani Taimi berkumpul di rumah Abdullah bin Jad’an.

Mereka berkumpul dan membuat perjanjian kesepakatan untuk bersatu membantu orang yang dizalimi melawan orang yang zalim, sampai ia mengembalikan haknya. Kemudian mereka berangkat menemui al-‘Ash bin Wa’il, lalu meminta hak orang tersebut, dan al-‘Ash pun kemudian menyerahkannya kepada orang tersebut.

Apa Itu Hilful Fudhul?

Perjanjian kesepakatan yang dibuat oleh tokoh-tokoh Quraisy di rumah Abdullah bin Jad’an itu dikenal dengan nama Hilful Fudhul, yang berarti perjanjian orang-orang mulia atau perjanjian orang-orang tersisih.

Disebut perjanjian orang-orang mulia karena pelaku perjanjian itu adalah orang-orang mulia, dan disebut perjanjian orang-orang tersisih karena perjanjian itu ingin melindungi orang-orang yang tersisih atau tertindas.

Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah

Dalam buku Raudhatul Anwar karya Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri yang terjemahannya diterbitkan oleh penerbit Taujih dengan judul Sirah Nabawiyah, pada halaman 38 disebutkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam turut menghadiri perjanjian tersebut bersama paman-paman beliau sebagai perwakilan dari bani Hasyim.

Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dimuliakan Allah dengan diangkat menjadi rasul, belau berkomentar tentang perjanjian tersebut,

لَقَدْ شَهِدْتُ مَعَ ‌عُمُوْمَتِيْ ‌حِلْفًا ‌فِيْ ‌دَارِ ‌عَبْدِ ‌اللهِ بْنِ جَدْعَانِ مَا أُحِبُّ أَنَّ لِيْ بِهِ حُمْرَ النَّعَمِ وَلَوْ دُعِيْتُ بِهِ فِيْ الْإِسْلَامِ لَأَجَبْتُ.

“Sungguh aku menghadiri bersama paman-pamanku satu perjanjian di rumah Abdulloh bin Jad’an, yang lebih aku sukai daripada memiliki unta merah. Seandainya aku diajak melakukan hal tersebut pada masa Islam, pasti aku akan menerima ajakan tersebut.

Hal itu karena Muhammad diutus dengan membawa akhlak mulia, dan memberantas kezaliman termasuk di antaranya.

Menghidupkan Semangat Hilful Fudhul

Dalam kitab Rahiqul Makhtum disebutkan bahwa semangat perjanjian ini adalah menghilangkan kebanggaan dan semangat jahiliah yang dibangkitkan oleh ashabiyah.

Sementara itu, dalam kitab Nurul Yaqin disebutkan bahwa mereka, kaum Quraisy yang bergabung dalam peristiwa Hilful Fudhul, berjanji untuk tidak membiarkan siapa pun teraniaya atau terzalimi di Kota Makkah, baik dia penduduk asli maupun pendatang.

Mereka akan membelanya dan mengembalikan hak kepadanya. Semangat ini sangat sesuai dengan nilai-nilai Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Oleh sebab itu, Nabi mengomentari positif terhadap perjanjian itu, bahkan menyarankan kesiapan untuk mengikuti perjanjian seperti itu jika beliau diajak.

Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah

Kita hidup pada zaman di mana banyak terjadi kezaliman di segala bidang kehidupan dan di segala lapisan masyarakat. Kezaliman subur dan berkembang di tengah masyarakat yang cuek atau tidak peduli terhadap apa yang terjadi pada orang lain.

Mereka hanya mau peduli terhadap dirinya sendiri, hanya mau bergerak jika kezaliman itu menimpa dirinya. Namun, jika kezaliman itu menimpa orang lain, maka dia tidak peduli, pura-pura tidak tahu, tidak mau ikut campur, bahkan tidak tergerak untuk membela orang yang terzalimi.

Kondisi semacam ini sangat disukai oleh orang-orang zalim, sebab ia merasa aman dalam berbuat zalim.

Islam mengajari kita untuk menjadi orang yang peduli, tolong-menolong dalam kebaikan, memberi manfaat kepada sesama, tidak berbuat zalim dan tidak membiarkan kezaliman terjadi kepada siapa pun, serta berbuat adil dan menegakkan keadilan kepada siapa pun.

Peristiwa Hilful Fudhul dan komentar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentangnya menunjukkan bahwa Islam membenarkan upaya pembelaan masyarakat bagi orang yang terzalimi dan menghalangi orang berbuat zalim.

Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam haditsnya, riwayat al-Bukhari nomor 2312,

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا نَنْصُرُهُ مَظْلُومًا فَكَيْفَ نَنْصُرُهُ ظَالِمًا؟ قَالَ: تَأْخُذُ فَوْقَ يَدَيْهِ.

“Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kami sudah menolong orang yang dizalimi, lalu bagaimana kita menolong yang berbuat zalim?” Nabi menjawab, “Menghalanginya dari berbuat zalim.

Jamaah sidang Jumat rahimani warahimakumullah

Dalam hadits di atas menunjukkan bahwa kita diperintahkan bukan hanya menolong orang yang terzalimi, tetapi kita juga diperintahkan untuk menolong saudara kita yang berbuat zalim kepada orang lain, yaitu dengan cara mencegahnya agar tidak berbuat zalim, baik dengan lisan maupun anggota badan.

Oleh sebab itu, kita sebagai umat Islam sudah seharusnya menjadi orang yang paling peduli terhadap peristiwa-peristiwa penindasan berbentuk seperti apa pun serta berusaha bersama-sama mencegahnya.

Kisah Hilful Fudhul ini bisa menjadi contoh untuk kita yaitu dengan menyatukan elemen tokoh masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah kezaliman yang terjadi di sekitar kita. Inilah bedanya masyarakat Islam dengan selain mereka.

Sebagaimana Allah sebutkan dalam al-Quran Surat Ali Imran ayat 110,

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.

Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya peran kita sebagai umat Islam dalam membangun masyarakat yang baik dan bersih dari kemungkaran. Oleh karena itu, menolong saudara kita yang terzalimi atau pun yang hendak berbuat zalim adalah tanggung jawab kita sebagai umat Islam untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Ini bukan hanya tentang perintah agama, tetapi juga tentang membangun lingkungan yang sehat dan harmonis bagi kita semua.

Demikian materi Khutbah Jumat tentang Hilful Fudhul sebagai representasi spirit membela kaum terzalimi, menegakkan keadilan, dan memberantas kezaliman. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kemudahan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk melaksanakan prinsip ini dengan baik.

وَالْعَصْرِ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ لِلَّهِ مُنَزِّلِ الشَّرَائِعِ وَالْأَحْكَامِ، وَجَاعِلِ سُنَّةِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُبَيِّنَةً لِلْحَلَالِ وَالْحَرَامِ، وَالْهَادِي مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، شَهَادَةَ تَحْقِيقٍ عَلَى الدَّوَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْأَنَامِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْكِرَامِ. يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا.

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِه وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ، وَيَنْهَاكُمْ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Download PDF Materi Khutbah Jumat
Hilful Fudhul, Spirit Membela Kaum Terzalimi
di sini

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Discover more from Dakwah.ID

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading