Daftar Isi
Materi Khutbah Jumat
3 Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Pemateri: Ustadz Rusydi Rosyid
(Kepala RQ Limbangan Purbalingga)
- Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
- Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ،
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
قَالَ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
وَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ:
اتَّقِ اللهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.
إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.
أَمَّا بَعْدُ، مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَرَاقِبُوْهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَيَرَاهُ.
Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala, atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang tak mampu satu pun dari makhluk-Nya dapat menghitung dan mengira.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, sahabatnya, tabiin dan tabi’ut tabi’in, serta orang-orang yang senantiasa istiqamah berpegang teguh dengan ajaran beliau hingga hari kebangkitan.
Selanjutnya khatib mewasiatkan kepada diri pribadi dan kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas takwa kepada Allah Ta’ala. Karena sesungguhnya tiada jalan terbaik untuk hidup bahagia di dunia maupun di akhirat, kecuali dengan meniti jalan takwa.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah Ta’ala
Maha Mencintai adalah satu di antara sifat fi’liyah yang Allah miliki yaitu al-hubbu wa al-mahabbah, yang dalam asmaul husna diwakilkan dengan al-Wadud, ar-Rahmah, ar-Rahimm, dan ar-Rauf yang kesemuanya memiliki konotasi makna bahwa Allah Dzat pemilik kasih sayang, welas, serta cinta kepada makhluknya, terlebih lagi orang yang beriman.
Adalah mereka hamba yang beruntung; yang dalam kehidupannya dilimpahi dan dikarunia cinta Allah. Sebab tidak ada kenikmatan paling besar bagi seorang mukmin melebihi apa pun baik di dunia dan di akhirat dibanding nikmat cinta dan ridha dari Allah Ta’ala.
Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa Allah mencintai kita atau tidak?
Berikut ini tiga di antara tanda cinta Allah kepada hamba-Nya.
3 Tanda Cinta Allah Kepada Hamba-Nya
Pertama: Mendekatkan hamba-Nya dengan Islam dan memudahkannya dalam melaksanakan ketaatan
Satu di antara tanda cinta Allah kepada hamba-Nya adalah dengan memberikan kemudahan hamba-Nya untuk melakukan amal saleh, memberikan hidayah kepadanya supaya senantiasa berada dalam keistiqamahan di atas Islam dan kebaikan di sisa umurnya. Jadi, cinta-Nya bukan hanya dinilai dari kemudahan duniawi berupa harta dan benda yang berlimpah ruah.
Oleh sebab itu, sekalipun seorang hamba miskin papa namun mudah baginya untuk melaksanakan ketaatan, itulah tanda Allah mencintainya. Namun sebaliknya, ketika seorang hamba bergelimang harta namun malah menjadikannya jauh dari penghambaan kepada-Nya, bisa jadi itu adalah murka yang ditangguhkan.
Materi Khutbah Jumat: Cinta Allah di Atas Segala Cinta
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, hadits riwayat Ahmad no. 3672,
إِنَّ اللّٰهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ، وَلَا يُعْطِي الدِّيْنَ إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ، فَمَنْ أَعْطَاهُ اللّٰهُ الدِّيْنَ فَقَدْ أَحَبَّهُ.
“Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala akan memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan tidak dicintai. Akan tetapi, Allah tidak memberikan Islam kecuali kepada orang yang dicintai saja. Maka siapa pun yang diberikan agama Islam berarti dia adalah hamba yang dicintai Allah.”
Pun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, hadits riwayat Imam Ahmad no. 21949,
إِذَا أَرَادَ اللّٰهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اِسْتَعْمَلَهُ، قِيْلَ: وَمَا اِسْتَعْمَلَهُ؟ قَالَ: يُفْتَحُ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ بَيْنَ يَدَيْ مَوْتِهِ حَتَّى يَرْضَى عَنْهُ مَنْ حَوْلَهُ.
“Apabila Allah menghendaki kebaikan (mencintai) seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.” Para sahabat bertanya,“Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,“Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggal, hingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya.”
Bersyukur bahwa kita hari ini dipermudah untuk mengejarkan shalat jamaah, membaca al-Quran, bersedekah, juga menuntut ilmu. Sebab secara khusus Rasulullah bersabda, sebagaimana dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
“Barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan membuatnya paham tentang agamanya.”
Kaum muslimin yang dirahmati Allah Ta’ala
Kedua: Memberikan Ujian Keimanan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ، وَإِنَّ اللّٰهَ تَعَالَى إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا اِبْتَلَاهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ.
“Sesungguhnya besaran pahala itu sesuai dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala jika mencintai hamba-Nya, maka Allah Ta’ala akan memberikan cobaan kepada hamba tersebut. Ketika hamba itu ridha dengan ujian dari Allah tersebut, maka Allah juga ridha kepadanya. Namun jika hamba tersebut marah, maka Allah juga marah kepadanya.” (Shahih al-Jami’, 2110)
Mengapa Allah menguji hamba-Nya padahal ia adalah seorang yang beriman?
Jawabannya agar para hamba-Nya tersebut mendapat pahala bersabar yang tiada batas; innama yuwaffa ash-shabiruna ajrahum bighairi hisab. Semakin besar cobaan, semakin besar rasa sabar, dan semakin tidak terbatas pahala yang Allah limpahkan kepada hamba-Nya.
Materi Khutbah Jumat: 9 Tanda Seseorang Cinta Rasulullah
Tahukah kita bahwa para nabi adalah manusia yang paling besar ujiannya; asyadunnaasi bala-an. Padahal merekalah manusia yang paling kuat dan besar keimanannya kepada Allah, sebut saja Nabi Muhammad, Ibrahim, Musa, Isa, dan Nuh alahimus shalatu wasallam.
Ketiga: Menegur dan Menyegerakan Hukumannya di Dunia
Tidak semua hukuman itu adalah bukti murka dan marah, sebagaimana Allah menghukum dan menegur hamba di dunia ketika ia bersalah dan berbuat dosa, melainkan Allah menghukum hamba-Nya di dunia adalah bukti cinta-Nya.
Menapa demikian? Sebab Allah Yang Maha Pengasih tidak ingin mendapati hamba-Nya disiksa di akhirat. Hal mana hukuman seberat apa pun di dunia jelas tidak ada bandingannya dengan siksa di akhirat. Ini merupakan sebentuk tanda cinta Allah kepada hamba-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, hadits riwayat at-Tirmidzi no. 2396,
إِذَا أَرَادَ اللّٰهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوْبَةَ فِي الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, Allah menyegerakan hukuman untuknya di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, Allah menahan adzab baginya akibat dosanya, sampai Allah memberikan adzab secara penuh pada hari Kiamat.”
Kaum muslimin yang dirahmati Allah Ta’ala
Demikianlah, materi khutbah Jumat tentang tiga tanda dari sekian banyak tanda cinta Allah kepada hamba-Nya. Semoga dengan ini kita menjadi hamba yang memiliki hati yang selalu husnuzhan billah dan bermuhasabah, dengan kondisi apa pun yang kita hadapi.
Jika buruk boleh jadi itu adalah salah satu tanda cinta-Nya. Pun ketika baik dan lapang boleh jadi itu tanda murka-Nya, jika lapang-Nya kita tidak lantas menjadikan kita semakin taat kepada-Nya.
بَارَكَ اللّٰهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. نَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ عَزَّ وَجَلَّ والتَّمَسُّكِ بِهَذَا الدِّينِ تَمَسُّكًا قَوِيًّا. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَجِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
إِنَّ اللّٰهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ.
اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُوْلُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنْ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِينَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ. وَنَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لَنَا خَيْرًا.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ لَنَا فِيْ عَاقِبَةِ الْأُمْورِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْ آخِرَ مَاتُعْطِيْنَا مِنَ الْخَيْرِ رِضْوَانَكَ وَالدَّرَجَاتِ الْعُلىَ مِنْ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ.
اَللَّهُمَّ أَسْعِدْ فِي هَذَا الْعِيْدِ قُلُوْبَنَا وَفَرِّجْ هُمُوْمَنَا وَأَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ.
وَصَلَّ اللَّهُمَّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Download PDF Materi Khutbah Jumat
3 Tanda Cinta Allah Kepada Hamba-Nya
di sini
Semoga bermanfaat!
Anda ingin mendapat kiriman update materi khutbah
& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?