Sunnah tapi Terabaikan #3 Wudhu Sebelum Mandi Junub-dakwah.id

Sunnah tapi Terabaikan #3: Wudhu Sebelum Mandi Junub

Terakhir diperbarui pada · 2,727 views

Sunnah tapi Terabaikan #3: Wudhu Sebelum Mandi Junub — Wudhu sebelum mandi junub termasuk bagian dari sunnah tapi terabaikan dalam pengamalannya oleh kebanyakan umat dalam bab thaharah.

Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

 إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الجَنَابَةِ، غَسَلَ يَدَيْهِ، وَتَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ، ثُمَّ اغْتَسَلَ

“Jika (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mandi junub, beliau mencuci tangannya lalu berwudhu seperti wudhu untuk shalat. Kemudian beliau mandi.” (HR. Al-Bukhari No. 272; HR. Muslim No. 316)

Artikel terkait: Sunnah tapi Terabaikan #1: Istinsyaq ketika Wudhu

Al-Hafizh Ibnu Daqiq al-‘Id menjelaskan, “Perkataan Aisyah radhiyallahu ‘anha, ‘Seperti wudhu untuk shalat,’ menunjukkan sunnahnya mendahulukan membasuh anggota wudhu sebelum mandi junub, dan tak diragukan sama sekali tentang hal itu.” (Ihkamul Ahkam Syarh Umdatul Ahkam, 1/92)

Imam al-Bukhari membuat satu bab, yaitu bab: Wudhu sebelum mandi. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani pensyarh kitab Shahih al-Bukhari memberikan keterangan pada bab tersebut, “Maksudnya, sunnahnya berwudhu sebelum mandi.” (Fathul Bari, Ibnu Hajar al-‘Asqalani, 1/429)

Diriwayatkan pula dari Maimunah, ia berkata,

أَدْنَيْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غُسْلَهُ مِنْ الْجَنَابَةِ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ ثُمَّ أَفْرَغَ بِهِ عَلَى فَرْجِهِ وَغَسَلَهُ بِشِمَالِهِ ثُمَّ ضَرَبَ بِشِمَالِهِ الْأَرْضَ فَدَلَكَهَا دَلْكًا شَدِيدًا ثُمَّ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ مِلْءَ كَفِّهِ ثُمَّ غَسَلَ سَائِرَ جَسَدِهِ ثُمَّ تَنَحَّى عَنْ مَقَامِهِ ذَلِكَ فَغَسَلَ رِجْلَيْهِ

“Aku pernah membawa air mandi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena junub. Lalu beliau membasuh dua telapak tangan sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian beliau memasukkan tangan ke dalam wadah berisi air, lalu menyiramkan air tersebut ke atas kemaluan serta membasuhnya dengan tangan kiri. Setelah itu, beliau menggosokkan tangan kiri ke tanah dengan pijatan yang kuat, lalu berwudhu sebagaimana yang biasa dilakukan untuk mendirikan shalat. Kemudian beliau menuangkan air yang diciduk dengan dua telapak tangan ke kepala sebanyak tiga kali sepenuh telapak tangan. Lalu beliau membasuh seluruh tubuh, lalu beralih dari tempat tersebut dan membasuh kedua kaki.” (HR. Al-Bukhari No. 274; HR. Muslim No. 317)

Artikel terkait: Sunnah tapi Terabaikan #2: Berkumur dan Istinsyaq Tiga Kali dengan Satu Hirupan Air

Tak hanya sebelum mandi junub, orang yang sedang junub juga disunnahkan untuk wudhu sebelum melakukan aktivitas lain seperti makan, minum, tidur, atau bahkan jika ingin mengulang jimak, ia disunnahkan untuk wudhu terlebih dahulu.

Syaikh Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan,

الْجُنُبُ يُسْتَحَبُّ لَهُ الْوُضُوءُ إذَا أَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَشْرَبَ أَوْ يَنَامَ أَوْ يُعَاوِدَ الْوَطْءَ

“Dalam kondisi junub, seseorang dianjurkan untuk wudhu jika hendak makan, minum, tidur, atau menyetubuhi pasangannya kembali.”

Artikel terkait: Fikih Prioritas: Amalan Mana yang Harus Didahulukan?

Dalam penjelasan lanjutannya, beliau berpendapat, khusus untuk tidur,  beliau memakruhkan seseorang untuk tidur dalam kondisi junub sementara ia belum wudhu. Berdasarkan hadits shahih riwayat riwayat al-Bukhari No. 287,

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الخَطَّابِ، سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَرْقُدُ أَحَدُنَا وَهُوَ جُنُبٌ؟ قَالَ: «نَعَمْ إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ، فَلْيَرْقُدْ وَهُوَ جُنُبٌ»

Dari Ibnu Umar, bahwasanya Umar bin al-Khattab bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Apakah boleh salah seorang dari kami tidur dalam keadaan junub?’ beliau bersabda, Ya, jika salah seorang dari kalian telah berwudhu, silakan tidur dalam keadaan junub.’” (Majmu’ al-Fatawa Syaikh Ibnu Taimiyah, 21/343)

Artikel terkait: Hukum Menggunakan Wifi Orang Lain Tanpa Izin

Sebagaimana disebutkan dalam Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyah (31/214), jumhur ulama sepakat bahwa wudhu sebelum mandi junub itu hukumnya sunnah. Wudhu seperti wudhu yang dilakukan ketika hendak shalat.

Sehingga, mengamalkan wudhu sebelum mandi junub adalah salah satu bentuk menghidupkan sunnah tapi terabaikan dalam kehidupan keseharian kita. Wallahu a’lam. [Sodiq Fajar/dakwah.id]

Topik Terkait

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

0 Tanggapan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *