Keutamaan Shaum Daud-dakwah.id

Keutamaan Shaum Daud

Terakhir diperbarui pada · 1,138 views

Salah satu sunnah yang jarang dikerjakan masyarakat muslim saat ini adalah shaum Daud, sehari berpuasa sehari berbuka.

Banyak dari kita tak mengerjakan suatu amalan sunnah karena tidak tahu dan faham akan fadhilah yang akan diperoleh dari amalan tersebut, sehingga jadi malas dan enggan untuk mengerjakannya.

Padahal, pada masing-masing amalan sunnah tersimpan banyak sekali pahala dan keutamaan. salah satu di antaranya shaum Daud.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

“Shaum yang paling disukai di sisi Allah adalah shaum Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud ‘alaihis Salam. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam  malam terakhir. Sedangkan beliau biasa shaum sehari dan buka sehari.” (HR. Bukhari & Muslim)

Di dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا صَوْمَ فَوْقَ صَوْمِ دَاوُدَ ، شَطْرُ الدَّهْرِ ، صِيَامُ يَوْمٍ وَإِفْطَارُ يَوْمٍ

“Tidak ada shaum yang lebih utama dari shaum Daud. Shaum Daud berarti sudah berpuasa separuh tahun karena sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.” (HR. Bukhari no. 6277 dan Muslim no. 1159).

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata:

“Hadits di atas secara tegas menunjukkan bahwa shaum Daud adalah sebaik-baiknya shaum. Bahkan shaum Daud lebih utama daripada shaum sepanjang tahun.

Akan tetapi shaum Daud ini dilakukan oleh orang yang mampu dan tidak sampai melalaikan orang yang melakukan shaum ini dari perkara yang lebih penting.

Kadang kala kita bermalas-malas, melalaikan banyak ibadah sunnah lain dengan alasan tengah bershaum, sepanjang hari hanya tidur tanpa melakukan suatu pekerjaan yang berarti baik untuk diri sendiri atau orang lain.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan:

“Shaum Daud sebaiknya hanya dilakukan oleh orang yang mampu dan tidak merasa sulit ketika melakukannya. Jangan sampai ia melakukan shaum ini sampai membuatnya meninggalkan amalan yang disyari’atkan lainnya.

Begitu pula jangan sampai shaum ini membuatnya terhalangi untuk belajar ilmu agama karena ingat di samping shaum ini masih ada ibadah lainnya yang mesti dilakukan jika banyak melakukan shaum malah membuat jadi lemas, maka sudah sepantasnya tidak memperbanyak shaum.”

(Syarh Riyadhus Sholihin, 3/470)

Wallahu a‘lam.

Topik Terkait

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *