dakwahid, Negeri Syam Negeri Diberkahi Hingga Akhir Zaman yang Pernah Dikabarkan Oleh Rasulullah

Negeri Syam: Negeri Diberkahi Hingga Akhir Zaman yang Pernah Dikabarkan Oleh Rasulullah

Terakhir diperbarui pada · 20,746 views

Masyarakat Muslim Indonesia mungkin bisa jika diminta untuk menyebutkan tempat-tempat destinasi wisata dunia seperti Paris dengan menara Eifelnya, Malaysia dengan Twin Towernya, dan lain sebagainya. Namun sayang sekali ketika diminta untuk menyebutkan tempat-tempat bersejarah bagi Islam, masyarakat Muslim kita banyak yang tidak tahu. Termasuk negeri Syam. Negeri Syam adalah tempat fenomenal bagi umat Islam yang keutamaannya langsung diinformasikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Berikut ini kami rangkumkan beberapa riwayat hadits yang menginformasika keutamaan negeri Syam yang sangat perlu diketahui oleh kaum Muslimin sebagai kelengkapan pengetahuan Islam.

 

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا، قَالَ: قَالُوا: وَفِي نَجْدِنَا، قَالَ: قَالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا، قَالَ: قَالُوا: وَفِي نَجْدِنَا، قَالَ: قَالَ: هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ، وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ.

Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Ya Allah, berkatilah kami pada negeri Syam kami dan negeri Yaman kami.’

Ibnu ‘Umar berkata, “Para sahabat berkata, ‘Juga untuk negeri Najed kami.’ Beliau kembali berdoa. ‘Ya Allah, berkatilah kami pada negeri Syam kami dan negeri Yaman kami.’ Para sahabat berkata lagi, ‘Juga untuk negeri Najed kami.’

Ibnu ‘Umar berkata, “Beliau lalu berdoa, ‘Di sanalah akan terjadi bencana dan fitnah, dan di sana akan muncul tanduk setan.’” (HR. Al-Bukhari No. 979)

 

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاء رَضيَ اللَّه عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ رَأَيْتُ عَمُوْدَ الْكِتَابِ اُحْتُمِلَ مِنْ تَحْتِ رَأْسِي، فَظَنَنْتُ أَنَّهُ مَذْهُوْبٌ بِهِ، فَأَتْبَعَتْهُ بَصَرِي، فَعُمِدَ بِهِ إِلَى الشَّامِ، أَلَا وَإِنَّ الْإِيْمَانَ حِيْنَ تَقَعُ الْفِتنَ بِالشَّامِ.

Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Di saat tidur aku melihat tiang-tiang kitab (iman) telah diambil para malaikat dari bawah kepalaku, aku sangka iman akan tercabut dari muka bumi ini. Kemudian aku ikuti arah pandanganku lalu cahaya itu ditegakkan ke arah Syam. Tidakkah Iman akan tetap ada di negeri Syam di saat terjadi fitnah.” (HR. Ahmad No. 21733; dishahihkan oleh al-Arnauth)

 

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّه عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إني رأيتُ عمودَ الْكِتَابِ انْتُزِعَ مِنْ تَحْتِ وِسَادَتِي، فَنَظَرْتُ فَإِذَا هُوَ نورٌ ساطعٌ عُمِدَ بِهِ إِلَى الشَّامِ، أَلا إِنَّ الإِيمَانَ -إِذَا وَقَعَتِ الفتن- بالشام.

Dari Abdullah bin Amru bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku bermimpi melihat tiang kitab (Islam) ditarik dari bawah bantalku. Kemudian aku amati. Ternyata itu adalah cahaya sangat terang yang tegak mengarah ke Syam. Tidakkah iman itu—ketika terjadi fitnah—terdapat di Syam.” (HR. Al-Hakim No. 8554; dishahihkan berdasar syarat asy-Syaikhain—Al-Bukhari dan Muslim—dan disepakati oleh adz-Dzahabi; dishahihkan pula oleh al-Albani dalam kitab Takhrij Ahadits Fadhail asy-Syam)

 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ لنا النَّبِيِّ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يومًا: إِنِّي رَأَيْتُ الْمَلَائِكَةَ فِي الْمَنَامِ أَخَذُوا عَمُوْدَ الْكِتَابِ، فَعَمِدُوْا بِهِ إِلَى الشَّامِ، فَإِذَا وَقَعَتْ الْفِتَنُ فَإِنَّ الْإِيْمَانَ بِالشَّامِ.

Dari Abdullah bin Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada kami, ‘Dalam sebuah mimpi, sungguh aku melihat para malaikat mengambil pilar Al-Kitab (Iman), lalu membawanya ke negeri Syam. Apabila terjadi banyak fitnah sesungguhnya iman berada di Syam.’” (HR. Ibnu ‘Asakir dalam kitab Tarikh Damsyiq, 1/110; dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Takhrij Ahadits Fadhail asy-Syam karya Abu al-Hasan ar-Rib’i)

 

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: رَأَيْتُ عَمُوْدًا مِنْ نُوْرٍ خَرَجَ مِنْ تَحْتِ رَأْسِي سَاطِعًا حَتَى اسْتَقَرَّ بِالشَّامِ.

Dari Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku menyaksikan sebuah pilar dari cahaya yang keluar dari bawah kepalaku, ia bersinar hingga menetap di negeri Syam.” (HR. Al-Baihaqi dalam kitab Dalail an-Nubuwwah, 6/448; HR. Ibnu Asakir dalam kitab Tarikh Damsyiq, 1/109; dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Al-Misykat No. 6280)

 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ حَوَالَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: كُنَّا عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشَكَوْنَا إِلَيْهِ العُرْي وَالْفَقْرَ وَقِلَّةَ الشَّيْءِ، فَقَالَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَبْشِرُوْا؛ فَوَاللهِ! لِأَنَّا مِنْ كَثْرَةِ الشَّيْءِ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ مِنْ قِلَّتِهِ، وَاللهِ! لَا يَزَالُ هَذَا الْأَمْرُ فِيْكُمْ حَتَّى يَفْتَحَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ أَرْضَ فَارِسٍ، وَأَرْضَ الرُّوْمِ، وَأَرْضَ حِمْيَرِ، وَحَتَّى تَكُوْنُوا أَجْنَاداً ثَلَاثَة: جُنْداً بِالشَّامِ، وَجُنْداً بِالْعِرَاقِ، وَجُنْداً بِالْيَمَنِ، وَحَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ الْمِئَةَ فَيَسْخَطُهَا. قَالَ ابْنُ حَوَالَةَ: فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ! اِخْتَرْ لِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ؟ قَالَ: إِنِّي أَخْتَارُ لَكَ الشَّامَ؛ فَإِنَّهُ صَفْوَةُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ بِلَادِهِ، وَإِلَيْهِ يُحْشَرُ صَفْوَتُهُ مِنْ عِبَادِهِ. يَا أَهْلَ الْيَمَنِ! عَلَيْكُمْ باِلشَّامِ؛ فَإِنَّهُ صَفْوَةُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ أَرْضِ الشَّامِ، أَلَا فَمَنْ أَبَى؛ فَلْيَسْقِ مِنْ غُدُرِ الْيَمَنِ -جَمْعُ غَدِيْرِ الْمَاءِ-؛ فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ تَكَفَّلَ بِالشَّامِ وَأَهْلِهِ.

Dari Abdullah bin Hawalah radhiyallahu ‘anhu, “Ketika kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami mengadu kepada beliau tentang kekurangan sandang, kefakiran, dan kemiskinan. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ketahuilah, demi Allah, kegelimangan (harta) kalian lebih aku takutkan pada kalian daripada kemiskinannya. Demi Allah, perkara ini akan tetap ada pada kalian sampai Allah membebaskan wilayah Persia, wilayah Romawi, dan wilayah Iraq untuk kalian, sehingga terbentuk tiga kelompok pasukan; pasukan di negeri Syam, pasukan di negeri Iraq, dan pasukan di negeri Yaman, hingga seorang laki-laki diberi seratus namun ia tetap merasa tidak puas.’ Ibnu Hawalah berkata, aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, pilihkan tempat untukku jika aku menjumpai itu?’ Beliau bersabda, ‘Aku memilihkan negeri Syam untukmu; karena Syam adalah pilihan Allah dari negeri-negeri-Nya, dan di sanalah terkumpul hamba-hamba pilihan-Nya. Wahai penduduk Yaman, hendaklah kalian pergi ke Syam. Karena itu adalah pilihan Allah ‘azza wajalla dari negeri Syam. Bagi yang enggan, hendaklah ia memberi air dari sungai yaman. Karena sesungguhnya Allah ‘azza wajalla telah menjamin negeri Syam dan penduduknya. (HR. Ibnu Asakir dalam kitab Tarikh Damsyiq, 1/75; Al-Albani menyatakan sanadnya shahih dan perawinya Tsiqah, As-Silsilah ash-Shahihah, 7/1260)

 

عَنِ ابْنِ حَوَالَةَ أَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَيَصِيرُ الْأَمْرُ إِلَى أَنْ تَكُونَ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ: جُنْدٌ بِالشَّامِ وَجُنْدٌ بِالْيَمَنِ وَجُنْدٌ بِالْعِرَاقِ، فَقَالَ ابْنُ حَوَالَةَ: خِرْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَاكَ، قَالَ: عَلَيْكَ بِالشَّامِ فَإِنَّهُ خِيرَةُ اللَّهِ مِنْ أَرْضِهِ يَجْتَبِي إِلَيْهِ خِيرَتَهُ مِنْ عِبَادِهِ فَإِنْ أَبَيْتُمْ فَعَلَيْكُمْ بِيَمَنِكُمْ وَاسْقُوا مِنْ غُدُرِكُمْ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ تَوَكَّلَ لِي بِالشَّامِ وَأَهْلِهِ.

Dari Ibnu Hawalah sesungguhnya dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Saat itu akan muncul pasukan perang yang berkelompok-kelompok; sekelompok pasukan yang berada di Syam, sekelompok pasukan yang berada di Yaman, dan pasukan yang berada di Iraq.” Ibnu Hawalah berkata, “Pilihkan untukku, Wahai Rasulullah, jika saya menjumpai hal itu!.” Beliau bersabda, “Bergabunglah di negeri Syam, karena di sana ada hamba-hamba Allah yang terpilih. Jika kalian tidak bisa, maka pergilah ke negeri Yaman. Berilah air dari kolam kalian, sesungguhnya Allah Azza wajalla telah menyerahkan negeri Syam dan penduduknya kepadaku.” (HR. Ahmad No. 16391; HR. Abu Daud No. 2483; Dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Shahih al-Jami’ ash-Shaghir No. 3659)

 

عَنْ ابْنِ حَوَالَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا ابْنَ حَوَالَةَ إِذَا رَأَيْتَ الْخِلَافَةَ قَدْ نَزَلَتْ الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ فَقَدْ دَنَتْ الزَّلَازِلُ وَالْبَلَايَا وَالْأُمُورُ الْعِظَامُ وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ إِلَى النَّاسِ مِنْ يَدَيَّ هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ.

Dari Ibnu Hawalah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Ibnu Hawalah! Bila kau melihat khilafah turun di tanah suci maka telah dekatlah gempa bumi, bencana, dan hal-hal besar, dan kiamat saat itu lebih dekat pada manusia melebihi tanganku ini dari kepalamu.” (HR. Ahmad No. 21449; HR. Abu Daud No. 2535; dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Shahih Abi Daud No. 2286)

 

عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ عَنْ أبيه رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: إِذَا فَسَدَ أَهْلُ الشَّامِ فَلَا خَيْرَ فِيكُمْ وَلَنْ تَزَالَ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ.

Dari Muawiyah bin Qurrah dari Bapaknya radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika penduduk negeri Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan tetap ada di kalangan umatku sekelompok orang yang mendapat pertolongan, orang-orang yang suka merendahkan tidak akan bisa membahayakan mereka sampai hari Kiamat tiba.” (HR. Ahmad No. 15044; HR. At-Tirmidzi No. 2192; dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Ash-Shahihah No. 403)

 

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ فُسْطَاطَ الْمُسْلِمِينَ يَوْمَ الْمَلْحَمَةِ بِالْغُوطَةِ إِلَى جَانِبِ مَدِينَةٍ يُقَالُ لَهَا دِمَشْقُ مِنْ خَيْرِ مَدَائِنِ.

Dari Abu Darda, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Saat terjadinya peperangan yang besar, pangkalan kaum muslimin berada di daerah Ghauthah, sebuah wilayah di pinggiran kota yang dikenal dengan nama Damaskus, salah satu kota terbaik di negeri Syam.” (HR. Ahmad No. 21725; HR. Abu Daud No. 3746; dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Shahih at-Targhib wa at-Tarhib No. 3097)

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: إِذَا وَقَعَتِ الْمَلَاحِمُ بَعَثَ اللهُ مِنْ دَمْشِقَ بَعْثًا مِنَ الْمَوَالِيَ، أَكْرَمُ الْعَرَبِ فَرَسًا، وَأَجْوَدُهُمْ سِلَاحًا، يُؤَيِّدُ اللهُ بِهِمْ الدِّيْنَ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika terjadi peperangan yang besar maka Allah akan mengutus para penolong-Nya dari Damaskus dari kalangan budak (yang telah dimerdekakan), mereka adalah tentara Arab yang paling mulia dan yang paling bagus senjatanya. Allah ‘azza wajalla akan memuliakan Islam dengan tangan mereka. (HR. Ibnu Majah No. 4080; HR. Al-Hakim No. 8646; dengan lafadz dari al-Hakim yang disepakati oleh Imam adz-Dzahabi dan dihasankan oleh al-Albani dalam kitab As-Silsilah ash-Shahihah No. 2777)

 

عَنْ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ الْكِلَابِيِّ رضي اللَّه عنه قَالَ: ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالَ، فَقَالَ: إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيكُمْ فَأَنَا حَجِيجُهُ دُونَكُمْ، وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيكُمْ، فَامْرُؤٌ حَجِيجُ نَفْسِهِ، وَاللَّهُ خَلِيفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ، فَإِنَّهَا جِوَارُكُمْ مِنْ فِتْنَتِهِ، قُلْنَا: وَمَا لَبْثُهُ فِي الْأَرْضِ؟ قَالَ: أَرْبَعُونَ يَوْمًا: يَوْمٌ كَسَنَةٍ، وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ، وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ، وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ، فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي كَسَنَةٍ، أَتَكْفِينَا فِيهِ صَلَاةُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ؟ قَالَ: لَا، اقْدُرُوا لَهُ قَدْرَهُ، ثُمَّ يَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشْقَ، فَيُدْرِكُهُ عِنْدَ بَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ.

Dari an- Nawas bin Sam’an Al-Kilabi ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang Dajjal. Beliau bersabda,

‘Jika saat Dajjal keluar aku masih bersama kalian maka akulah yang akan melindungi kalian darinya. Namun jika ia keluar dan aku tidak lagi bersama kalian, maka setiap orang harus melindungi dirinya sendiri. Allah adalah pelindung bagiku dan setiap Muslim. Barangsiapa dari kalian berjumpa dengannya, hendaklah ia bacakan awal surat Al-Kahfi, sebab itu akan melindungi kalian dari fitnahnya.’

Kami lalu bertanya, ‘Berapa lama ia akan tinggal di bumi?’ Beliau menjawab, ‘Empat puluh hari; satu hari seakan setahun, dan sehari seakan sebulan, dan sehari seakan sepekan, dan hari-harinya dia sama sebagaimana hari-hari kalian.’

Kami bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, pada hari yang seakan satu tahun, apakah shalat kami akan mencukupi untuk waktu sehari semalam?’

Beliau menjawab, ‘Tidak, namun sesuaikanlah (setiap waktu shalat). Kemudian Isa putera Maryam akan turun di sisi menara putih, sebelah timur kota Damaskus. Lalu ia menemukan Dajjal di pintu Ludd (sebuah tempat di dekat Baitul Maqdis), lantas ia pun membunuhnya.’” (HR. Abu Daud No. 3764)

 

عَنْ أَوْسٍ بْنِ أَوْسٍ اَلثَّقَفِي رَضِيَ اللهٌ عَنْه،ُ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوُلُ: يَنْزِلُ عِيْسَى بْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِمَا السَّلَامَ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِي دَمْشِقِ.

Dari Aus bin Aus ats-Tsaqafi radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Isa bin Maryam ‘alaihimas Salam akan turun di menara putih sebelah timur Damaskus.” (HR. Ath-Thabarani dalam kitab Al-Mu’jam al-Kabir No. 590; dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Shahih al-Jami’ ash-Shaghir No. 8169)

 

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ أَنَّ عُمَيْرَ بْنَ هَانِئٍ حَدَّثَهُ، قَالَ: سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُا: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي قَائِمَةً بِأَمْرِ اللَّهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ أَوْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ ظَاهِرُونَ عَلَى النَّاسِ.

Dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir bahwa ‘Umair bin Hani` menceritakan kepadanya, dia berkata, “Saya mendengar Mu’awiyah berkata di atas mimbar, ‘Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang menegakkan perintah Allah, orang yang sukan menghina tidak akan bisa membahayakan atau menyelisihi mereka sampai datangnya hari Kiamat, dan mereka akan selalu menang.’” (HR. Muslim No. 3548 (https://tafsirq.com/hadits/muslim/3548) ; HR. Al-Bukhari No. 3641; dalam riwayat Ahmad No. 16932 disebutkan, “Kemudian Malik bin Yukhamir as-Saksaki berdiri dan berkata, “Aku pernah mendengar Muadz bin Jabal berkata, ‘Mereka ada di negeri Syam.’”)

 

عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُا: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، قَالَ: فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ: تَعَالَ صَلِّ لَنَا، فَيَقُولُ: لَا، إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الْأُمَّةَ.

Dari Ibnu Juraij dia berkata, Abu az-Zubair telah mengabarkan kepadaku bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang berperang di atas kebenaran, mereka akan selalu tampak hingga hari kiamat.” Beliau bersabda lagi, “Lalu turunlah Isa putra Maryam, lalu pemimpin mereka berkata, ‘Kemarilah, pimpinlah kami shalat.” Isa lalu berkata, ‘Tidak, sesungguhnya sebagian kalian atas sebagian yang lain adalah pemimpin, sebagai bentuk pemuliaan Allah terhadap umat ini’.” (HR. Muslim No. 225)

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا تَزَالُ عِصَابَةٌ مِنْ أُمَّتِي قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللهِ، لَا يَضُرُّهَا مَنْ خَالَفَهَا، تُقَاتِلُ أَعْدَاءَهَا، كُلَّمَا ذَهَبَتْ حَرْبٌ نَشَبَتْ حَرْبُ قَوْمٍ آخَرِيْنَ، يَرْفَعُ اللهُ قَوْمًا وَيَرْزُقُهُمْ مِنْهُ حَتَى تَأْتِيْهِمُ السَّاعَةُ. ثُمَّ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هُمْ أَهْلُ الشَّامِ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang tegak di atas perintah Allah. Orang-orang yang suka menyelisihi tidak ada yang bisa membahayakan mereka. Kelompok itu akan memerangi musuh-musuh mereka. Setiap kali kelompok itu menyelesaikan peperangan, berkobarlah peperangan dengan kelompok yang lainnya. Allah ‘azza wajalla akan mengangkat kemuliaan suatu kaum dan memberinya rezeki dengan keberadaan mereka hingga datang hari kiamat.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kelompok ini adalah penduduk negeri Syam.” (HR. Ath-Thabarani dalam kitab Al-Mu’jam al-Ausath No. 7948; sanadnya dihasankan oleh Al-Arnauth dalam kitab Tahqiq al-Musnad, 14/26)

 

عن سَلَمَةَ بْنَ نُفَيْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى النَّاسِ يَرْفَعُ اللَّهُ قُلُوبَ أَقْوَامٍ فَيُقَاتِلُونَهُمْ وَيَرْزُقُهُمْ اللَّهُ مِنْهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ أَلَا إِنَّ عُقْرَ دَارِ الْمُؤْمِنِينَ الشَّامُ وَالْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Dari Salamah bin Nufail radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda, “Akan ada sekelompok orang dari umatku, mereka selalu menghadapi manusia yang menghalanginya, Allah akan mengangkat hati kaum (membutakan hatinya), lalu sekelompok orang itu akan memerangi mereka, dan Allah memberi rezeki kepada mereka melalui kaum yang dibutakan hatinya itu sampai datang keputusan Allah Azza wajalla, dan mereka tetap dalam keadaan seperti itu. Ketahuilah, sesungguhnya benteng pertahanan orang mukmin adalah negeri Syam, dan kuda tertambat pada ubun-ubun mereka yang penuh kebaikan hingga tiba Hari Kiamat.” (HR. Ahmad No. 16351 https://tafsirq.com/hadits/ahmad/16351 dihasankan oleh al-Albani dalam kitab As-Silsilah ash-Shahihah No. 1961)

 

حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا بَهْزٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ تَأْمُرُنِي، قَالَ: هَاهُنَا وَنَحَا بِيَدِهِ نَحْوَ الشَّامِ، قَالَ: إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ رِجَالًا وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّونَ عَلَى وُجُوهِكُمْ (أخرجه أحمد [19178]، والحاكم [8686]، وصحّحه ووافقه الذهبي، وصحّحه الألباني في تخريج أحاديث فضائل الشام).

Yazid telah menceritakan kepada kami, Bahz bin Hakim telah mengabarkan pada kami dari Ayahnya, dari Kakeknya, ia berkata, Aku bertanya pada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, ke mana engkau akan menyuruhku?” Beliau bersabda, “Ke sini—seraya menunjukkan dengan tangan beliau ke arah negeri Syam. beliau melanjutkan, ‘Sungguh kalian akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan kaki dan berkendaraan dan wajah-wajah kalian juga akan dihela (secara berurutan atau satu persatu).’” (HR. Ahmad No. 19178 https://tafsirq.com/hadits/ahmad/19178 ; HR. Al-Hakim No. 8686; dishahihkan dan disepakati oleh Adz-Dzahabi; dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Takhrij Ahadits Fadhail asy-Syam)

 

عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَتَخْرُجُ نَارٌ فِي آخِرِ الزَّمَانِ من حَضْرَمَوْت تَحْشُرُ النَّاسَ، قلنا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَمَا تَأْمُرُنَا؟ قَالَ: عَلَيْكُمْ بِالشَّامِ.

Dari Salim bin Abdillah dari bapaknya, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Pada akhir zaman akan keluar api dari Hadramaut yang akan mengumpulkan manusia.” Kami berkata, “Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami, wahai Rasulullah? Beliau bersabda, “Pergilah ke negeri Syam.” (HR. Ahmad No. 4536; HR. At-Tirmidzi No. 2217; dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Takhrij Ahadits Fadhail asy-Syam)

 

عَنْ زَيْدٍ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: طُوبَى لِلشَّامِ. فَقُلْنَا: لأَيٍّ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: لأَنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا (أخرجه أحمد [21606]، والترمذي [3954]، والحاكم [2900] وصحّحه على شرط الشيخين ووافقه الذهبي، وصحّحه الألباني في سلسلة الأحاديث الصحيحة [503]).

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kebaikan pada negeri Syam.” Kami bertanya, “Mengapa wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Karena Malaikat Rahmah (pembawa kebaikan) mengembangkan sayap di atasnya.” (HR. Ahmad No. 21606; HR. At-Tirmidzi No. 3954; (https://tafsirq.com/id/hadits/tirmidzi/3889) HR. Al-Hakim No. 2900; dishahihkan berdasar syarat asy-Syaikhan—Al-Bukhari dan Muslim—dan disepakati oleh adz-Dzahabi; dishahihkan pula oleh al-Albani dalam kitab Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah No. 503) Wallahu a’lam (shodiq/dakwah.id)

 

 

Topik Terkait

Sodiq Fajar

Bibliofil. Pemred dakwah.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *