Materi Khutbah Jumat Berbahagialah Orang yang Bertakwa-dakwah.id

Materi Khutbah Jumat: Berbahagialah Orang yang Bertakwa

Terakhir diperbarui pada · 9,656 views

Materi Khutbah Jumat
Berbahagialah Orang yang Bertakwa

Oleh: Ust. Abdul Halim Tri Hantoro

 

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

 

*) Link download PDF Materi Khutbah Jumat ini ada di akhir tulisan

الْحَمْدُ لِلّهِ الَذِى جَعَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ شَهْرَ الْخَيْرَاتِ وَالْبَرَكَةِ وشَهْرَ الطَّاعَاتِ وشَهْرَ الصّيَامِ وَالْقِيَامِ

وَأشْهَدُ أنْ لا اِلهَ اِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ الّذِى فَضَّلَ بَعْضَ الشُّهُوْرِ وَالاَيَّامِ عَلَى بَعْضٍ وَجَعَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ مِنَ الشُّهُوْرِ الْعِظَامِ وَأيَّامَهُ مِنَ الايَّامِ الْكِرَامِ وَأشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى أرْسَلَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ.

اللّهُمَّ صَلي وِسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ لِقَاءِ رَبِّهِمْ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَقَالَ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

 

 

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah dan yang berbahagia,

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala yang telah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya ibadah siyam di siang hari dan qiyam di malam hari.

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala yang telah memberi satu malam di bulan Ramadhan yang lebih baik dari pada seribu bulan di sepanjang zaman.

Shalawat dan Salam tak henti-hentinya kita sanjungkan kepada Rasul pilihan dan Nabi tercinta; Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah mengajari kita bahwa di bulan Ramadhan pintu-pintu surga di buka dan pintu-pintu neraka ditutup.

Limpahan keselamatan juga senantiasa tercurah untuk istri-istri dan sahabat beliau, juga umatnya yang setia mengikuti jejak langkahnya.

Marilah kita tingkatkan takwa kepada Allah Ta’ala dengan cara menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

 

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah dan yang berbahagia,

Rutinitas ibadah puasa Ramadhan yang kita jalani sejak awal hingga hari ini ternyata memiliki hikmah pensyariatan yang bijaksana dan tujuan rabbani yang tinggi.

Di antaranya, agar usai menjalankan ibadah ini, seorang muslim menjadi orang yang bertakwa.

Maka Allah subhanahu wata’ala pun berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Lalu kenapa kita harus menjadi orang yang bertakwa? Apa balasan orang yang bertakwa? Dan berapa tingkatan orang bertakwa?

Insyaallah akan kita sampaikan penjelasannya pada materi khutbah Jumat kali ini sekaligus sebagai nasihat takwa bagi kita semua, insyaallah.

Materi Khutbah Jumat: Ramadhan Adalah Madrasah Ikhlas

 

Kenapa Kita Harus Bertakwa?

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah dan yang berbahagia,

Pertama: Kenapa kita harus bertakwa?

Karena takwa adalah wasiat Allah subhanahu wata’ala Sang Khaliq Alam Semesta dan Sang Penguasa jagat raya kepada para hamba-Nya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

…وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللهَ …

“…Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah…” (QS. An-Nisa’: 131)

Bahkan takwa adalah wasiat yang Allah subhanahu wata’ala khususkan kepada kaum mukminin.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Takwa juga merupakan wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، ‌وَأَتْبِعِ ‌السَّيِّئَةَ ‌الْحَسَنَةَ ‌تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaullah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad No. 21354; HR. At-Tirmidzi No. 1987)

Takwa juga merupakan wasiat para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum kepada anak-anak mereka, sebagai mana wasiat Umar bin Khattab kepada anaknya Abdullah bin Umar. Beliau berkata:

فإنِّي أُوْصِيْكَ بِتَقْوَى اللهِ؛ فَإِنَّهُ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ، وَمَنْ تَوَكَّلَ عَلَيْهِ كَفَاهُ، وَمَنْ أَقْرَضَهُ جَزَاهُ

Sesungguhnya aku berwasiat kepadamu untuk bertakwa kepada Allah ‘azza wajalla. Barang siapa yang bertakwa kepada-Nya, maka Dia akan melindunginya; barang siapa memberi pinjaman maka Dia akan membalasnya; dan barang siapa bersyukur maka Dia akan menambah (nikmatnya).” (Kanzul Umal fi Sunanil Aqwal wal Af’al, Al-Muttaqi Al-Hindi, 44189)

Materi Khutbah Jumat: 5 Tipe Orang yang Beruntung di Bulan Ramadhan

Sebagaimana sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menyampaikan wasiat kepada seseorang, beliau berkata:

وصِيكَ بِتَقْوَى اللَّهِ الَّذِي لَابُدَّ لَكَ مِنْ لِقَائِهِ، وَلَا ‌مُنْتَهَى ‌لَكَ ‌دُونَهُ وَهُوَ يَمْلِكُ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ

Aku wasiatkan kepadamu untuk bertakwa kepada Allah ‘azza wajalla. Dia lah Allah yang pasti akan engkau temui dan tidak ada kesudahan bagimu selain Dia, Dia lah yang memiliki dunia dan akhirat.” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab al-Hanbali, 1/406)

 

4 Balasan bagi Orang yang Bertakwa

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah dan yang berbahagia,

Kedua: Apa balasan bagi orang yang bertakwa?

Allah subhanahu wata’ala menyediakan banyak ganjaran dari ketakwaan, di antaranya:

Satu, Allah subhanahu wata’ala akan memasukkan orang yang bertakwa ke dalam Surga dan kekal berada di dalamnya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَقِيلَ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا مَاذَا أَنْزَلَ رَبُّكُمْ ۚ قَالُوا خَيْرًا ۗ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۚ وَلَدَارُ الْآخِرَةِ خَيْرٌ ۚ وَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِينَ جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ لَهُمْ فِيهَا مَا يَشَاءُونَ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْزِي اللَّهُ الْمُتَّقِينَ.

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: ‘Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?’ Mereka menjawab: ‘(Allah telah menurunkan) kebaikan.’ Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa. (yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa.” (QS. An-Nahl: 30-31)

Dua, Orang yang bertakwa akan mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

…وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“…Dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS. Al-Baqarah: 189)

Tiga, Allah subhanahu wata’ala ampuni semua kesalahan orang yang bertakwa.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا

“…Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.” (QS. Ath-Thalaq: 5)

Empat, Allah subhanahu wata’ala akan selalu bersama dengan orang yang bertakwa.

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“…Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 194)

Materi Khutbah Jumat: Saatnya Menggalang Persatuan Umat

 

Tingkatan Orang yang Bertakwa

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah dan yang berbahagia,

Ketiga: Berapa tingkatan orang yang bertakwa?

Bahwasanya takwa itu memiliki tingkatan. Ibnu Juzay al-Kalbi menjelaskan tingkatan orang yang bertakwa ini dalam kitab At-Tashil Li Ulumi Tanzil:

Tingkatan pertama: Seorang hamba merasa takut terhadap kekufuran. Maka ini adalah maqamnya seorang muslim.

Tingkatan kedua: Seorang hamba takut terhadap maksiat dan larangan agama. Maka ini adalah maqamnya taubat.

Tingkatan ketiga: Seorang hamba yang takut kepada perkara syubhat (yang belum jelas halal dan haramnya). Maka ini adalah maqamnya wara’ (sikap mawas diri)

Tingkatan keempat: Seorang hamba takut kepada perkara yang mubah (boleh). Maka ini adalah maqamnya zuhud.

Artikel Tsaqafah Islamiyah: Mendoakan Keburukan Saat Dizalimi, Harus Begitukah?

Tingkatan kelima: Seorang hamba takut terhadap kehadiran selain Allah subhanahu wata’ala dalam hatinya. Maka inilah maqam musyahadah (merasa disaksikan Sang Khaliq). (At-Tashil Li Ulumi Tanzil, Ibnu Juzay, hal 96)

Dari kelima tingkatan takwa tersebut, semoga Allah subhanahu wata’ala menempatkan kita pada tingkatan yang terbaik.

 

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah dan yang berbahagia,

Demikian materi khutbah Jumat yang dapat kami sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini.

Semoga Ramadhan yang kita jalani kali ini benar-benar menghantarkan kita menjadi insan bertakwa, amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

فياأيها الناس اتقو الله…قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

وَمَنْ يَتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ, يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَأًصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِماَتِ, وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

للَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

أَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَلْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ اْلمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ضَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ اْلأَسْقَامِ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Download PDF Materi Khutbah Jumat di sini:

DOWNLOAD PDF

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I

Mahasiswa pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam di IAIN Surakarta. Konsentrasi di bidang Tafsir, Hadits dan Tazkiyah. Penikmat kitab Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Kitab hadits Shahih Fadhailul A'mal karya Syaikh Ali Bin Nayif Asy-Syahud, kitab Madarijus Salikin Manazil Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Aktif mengajar di beberapa kajian tafsir, hadits, dan kajian umum.

0 Tanggapan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *