Materi Khutbah Jumat 5 Akibat Meninggalkan Syariat Nahi Mungkar

Terakhir diperbarui pada · 3,832 views

Materi Khutbah Jumat
5 Akibat Meninggalkan Syariat Nahi Mungkar

Oleh: Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

 

 

 

*) Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَإنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

 

Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memuliakan umat Islam dan menjadikannya sebaik-baik umat yang telah dikeluarkan untuk manusia.

Allah berfirman,

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.(QS. Ali Imran: 110)

Shalawat dan salam semoga tercurah untuk baginda Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Keluarga dan para sahabatnya. Semoga keselamatan juga Allah curahkan untuk umatnya yang selalu berpegang teguh kepada ajarannya.

Mari tingkatkan kualitas takwa kepada Allah subhanahu wata’ala dengan sebenar-benar takwa, dalam arti kita selalu tunduk dan patuh terhadap segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.(QS. Ali Imran: 102)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Dalam menyikapi kemungkaran yang terjadi di tengah-tengah kehidupan manusia, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun institusi, Islam telah memiliki konsep solusinya yakni dengan mewajibkan syariat amar makruf dan nahi mungkar.

Allah subhanahu wata’ala menjadikan amar makruf nahi mungkar sebagai misi utama dan yang paling agung tatkala mengutus para Nabi-Nya kepada manusia. Allah juga menjadikannya sebagai ciri khas yang paling tampak dari hamba-hamba-Nya yang beriman.

Sebagaimana Dia menerangkan dalam firman-Nya:

وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. At-Tawbah: 71)

Jika manusia menegakkan syariat amar makruf dan nahi mungkar, maka Allah akan menganugerahi mereka dengan kebaikan. Dengan menegakkan syariat ini pula, suatu negeri akan menjadi negeri yang baik dan memiliki stabilitas di berbagai bidangnya. Selain itu pula, Allah subhanahu wata’ala akan memberikan keberuntungan bagi mereka semua.

Allah berfirman,

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.(QS. Ali ‘Imran: 104)

5 Akibat Buruk Meninggalkan Syariat Nahi Mungkar

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Amar makruf dan nahi mungkar memiliki peranan penting dalam Islam. Sebuah kewajiban atas semua pribadi muslim ini bukanlah perkara yang remeh yang bisa ditinggalkan begitu saja. Sebab, eksistensi tegaknya syariat Islam di suatu negeri cukup bergantung pada berjalan atau tidaknya perintah tersebut sebagai inti agama Islam.

Jika umat Islam meninggalkan syariat amar makruf nahi mungkar ini, maka kemungkaran akan menyebar dan kerusakan akan meluas. Bila kondisi sudah demikian, maka azab pun akan Allah timpakan kepada seluruh komponen masyarakat.

Maka, selayak syariat ini dapat mendatangkan maslahat kebaikan bagi manusia manakala ia ditegakkan, maka demikian pula jika ia ditinggalkan, diabaikan, atau bahkan dianggap tidak penting, maka terjadilah kerusakan yang sangat luar biasa.

Apa saja dampak negatif yang timbul jika manusia meninggalkan syariat nahi mungkar?

Pertama: Kerusakan di muka bumi semakin merajalela

Jika satu kemungkaran dibiarkan, maka akan melahirkan kemungkaran-kemungkaran lain dengan jumlah yang banyak, dan bisa jadi lebih parah.

Jika ada satu orang saja berbuat kemungkaran dan tidak dicegah, maka akan memunculkan lebih banyak lagi orang yang berbuat kemungkaran dan lebih sulit untuk dicegah. Apalagi jika kemungkaran itu sudah tersistematis.

Sebagaimana disebutkan oleh ummul mukminin Zainab binti Jahsy radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mendatanginya dalam keadaan terkejut, seraya berkata,

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدْ اقْتَرَبَ فُتِحَ الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مِثْلُ هَذَا

La ilaaha Illallah? celakalah bangsa Arab, karena keburukan yang telah mendekat. Hari ini telah dibuka tembok Ya’juj dan Ma’juj –beliau melingkarkan ibu jari dengan jari telunjuknya.

Kemudian Zainab bertanya,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ

Apakah kita akan binasa wahai Rasulullah, padahal sekitar kita ada orang-orang shalih?”

Beliau menjawab,

نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الْخَبَث

Ya, jika kemungkaran sudah merajalela.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Kedua: Datangnya azab dari Allah subhanahu wata’ala

Manakala umat manusia sudah tidak peduli dengan syariat nahi mungkar, maka sama saja mereka mengundang datangnya azab Allah subhanahu wata’ala. Dan perlu diketahui bahwa jika Allah telah menurunkan azab di suatu tempat, maka ia akan menimpakan azab itu kepada semua orang yang ada di tempat tersebut, baik orang shalih maupun thalih (jahat).

Allah berfirman,  

وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS. Al-Anfal: 25)

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi menjelaskan bahwa ayat ini sebagai peringatan yang tegas bagi kaum mukminin, agar mereka tidak meninggalkan ketaatan kepada Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya, serta tidak meninggalkan amar makruf nahi mungkar.

Sebab, jika mereka meninggalkannya, maka kemungkaran akan menyebar dan kerusakan akan meluas. Bila kondisi sudah demikian, maka azab pun akan diturunkan kepada seluruh komponen masyarakat, baik yang shalih maupun yang thalih, baik yang berbuat kebajikan maupun yang berbuat kejelekan, baik yang adil maupun yang zalim. Jika Allah menurunkan siksa, maka siksa-Nya sangatlah pedih. Tidak seorang pun yang kuat menahan siksa tersebut. (Aisarut Tafasir, Abu Bakar Jabir al-Jazairi, 2/298)

Ketiga: Doa tertolak

Doa adalah senjata orang beriman agar ia mendapatkan pertolongan dari Allah subhanahu wata’ala dalam mendapatkan kebaikan ataupun menghindarkan diri dari kerusakan. Doa juga dapat melindungi orang beriman dari tindakan kezaliman musuh Allah.

Namun ada kondisi di mana doa yang dipanjatkan oleh seorang mukmin tidak dikabulkan, yaitu manakala ia enggan menegakkan amar makruf nahi mungkar.

Dari Huzhaifah ibnul Yaman, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ المُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ

Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaknya kalian melaksanakan amar makruf nahi mungkar. Atau jika tidak, niscaya Allah akan mengirimkan siksaan dari sisi-Nya kepada kalian. Kemudian kalian memohon kepada-Nya, namun doa kalian tidak lagi dikabulkan.” (HR. At-Tirmizi No. 2169. Hadits ini derajatnya hasan)

Keempat: Tidak mendapatkan pertolongan Allah

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Jika Allah telah menolong hamba-Nya maka tidak akan ada yang mengalahkannya, tidak akan ada yang menimpakan mudarat kepadanya. Namun pertolongan Allah tidak akan pernah diturunkan kepada hamba-Nya jika hamba tersebut meninggalkan amar makruf nahi mungkar.

Allah berfirman,

وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ. اَلَّذِيْنَ اِنْ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ وَاَمَرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَلِلّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ

Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa. (Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj: 40-41)

Kelima: Menggiring manusia menuju kebinasaan

Membiarkan kemungkaran terus terjadi dan tidak ada upaya serius untuk mengubahnya dengan cara yang ditetapkan oleh syariat, maka itu sama saja membiarkan manusia berjalan menuju jurang kebinasaan yang akan menghancurkan mereka semua.

Rasulullah mengingatkan dalam sabdanya Dari an-Nu’man bin Basyir radhiallahu anhu,

مَثَلُ القَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالوَاقِعِ فِيهَا، كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا، فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ المَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ، فَقَالُوا: لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا. فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا، وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا، وَنَجَوْا جَمِيعًا

“Perumpamaan orang yang mengingkari/mencegah larangan Allah subhanahu wata’ala dan orang yang terjatuh dalam larangan tersebut seperti sebuah kaum yang berundi pada sebuah kapal. Sebagian mereka mendapatkan bagian atas dan yang lainnya di bagian bawah. Saat orang-orang yang di bagian bawah ingin meminum air, mereka harus melewati orang yang berada di atas. Mereka pun berkata, ‘Alangkah baiknya kalau kita membuat lubang di tempat kita agar tidak mengganggu orang-orang yang ada di atas.’ “Apabila mereka membiarkan orang-orang tersebut melakukan keinginan mereka, mereka semua pasti binasa. Namun, apabila mereka mencegah orang-orang tersebut, orang-orang itu pasti selamat. Mereka semua juga pasti selamat.” (HR. Al-Bukhari no. 2443)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Demikian materi khutbah Jumat yang dapat kami sampaikan tentang dampak meninggalkan syariat nahi mungkar, semoga Allah Ta’ala membimbing kita untuk selalu berada di atas jalan-Nya dengan selalu menegakkan amar makruf nahi mungkar di mana saja dan kapan saja selama jasad kita masih di kandung badan. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

 

KHUTBAH KEDUA

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 

 

 

Download PDF Materi Khutbah Jumat dakwah.id
5 Akibat Meninggalkan Syariat Nahi Mungkar
di sini:

DOWNLOAD PDF

Semoga bermanfaat!

 

Materi khutbah Jumat sebelumnya:
Materi Khutbah Jumat: Bahaya Legalisasi Khamr

 

 

Topik Terkait

Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I

Mahasiswa pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam di IAIN Surakarta. Konsentrasi di bidang Tafsir, Hadits dan Tazkiyah. Penikmat kitab Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Kitab hadits Shahih Fadhailul A'mal karya Syaikh Ali Bin Nayif Asy-Syahud, kitab Madarijus Salikin Manazil Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Aktif mengajar di beberapa kajian tafsir, hadits, dan kajian umum.

2 Tanggapan

Jazakallah khoeron katsiron. Alhamdulillah sangat membantu

Makasih,, udah membantu,,klau bisa di share 4 hari seblm jumat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *