materi khutbah jumat perbanyak shalawat di hari jumat dakwah.id

Khutbah Jumat: Perbanyak Shalawat di Hari Jumat

Terakhir diperbarui pada ·

Materi khutbah Jumat ini berfokus pada pentingnya memperbanyak shalawat di hari Jumat. Materi khutbah ini menjelaskan bahwa bershalawat adalah salah satu ibadah paling agung yang membuka pintu kebaikan, mengangkat derajat, dan menghapus dosa.

Materi ini mengutip Al-Qur’an dan Hadits untuk menegaskan bahwa Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, menjadikannya perintah langsung dari langit.

Selain itu, dijelaskan pula bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul termulia yang kepadanya semua nabi sebelum beliau telah berjanji untuk beriman dan menolongnya jika diutus.

Khutbah ini menyimpulkan bahwa shalawat memiliki keutamaan yang tak terhitung, termasuk mencukupkan urusan dunia dan akhirat, serta merupakan amalan utama yang dianjurkan pada hari Jumat.


Materi Khutbah Jumat
Perbanyak Shalawat di hari Jumat

Pemateri: Hafizh Nizham

اَلْـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي شَرَّفَ قَدْرَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الرَّسُولِ الْكَرِيمِ، وَخَصَّنَا بِالصَّلَاةِ عَلَيْهِ، وَأَمَرَنَا بِذَلِكَ فِي الْقُرْآنِ الْحَكِيمِ، وَمَنَّ عَلَيْنَا بِاتِّبَاعِ هَذَا النَّبِيِّ الرَّحِيمِ، وَحَبَّبَ إِلَيْنَا اقْتِفَاءَ آثَارِهِ فِي الْقَدِيمِ وَالْحَدِيثِ، وَخَصَّ أَهْلَ هَذَا الشَّأْنِ – أَصْحَابَ الْحَدِيثِ – بِالْخِصَالِ الْجَمِيلَةِ وَالْفَضْلِ الْجَسِيمِ، وَجَعَلَهُمْ أَوْلَى النَّاسِ بِرَسُولِهِ السَّيِّدِ الْعَظِيمِ؛ لِإِكْثَارِهِمْ كِتَابَةً وَقِرَاءَةً وَسَمَاعًا مِنَ الصَّلَاةِ وَالتَّسْلِيمِ عَلَيْهِ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

Khutbah Pertama

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Salah satu ibadah yang paling agung dan sangat besar keberkahannya untuk diamalkan di hari Jumat, akan tetapi belum disadari oleh semua orang adalah bershalawat kepada Nabi Muhammad shallahu alaihi wasallam.

Bershalawat kepada Nabi Muhammad merupakan salah satu amalan spesial, yang dengannya Allah membuka pintu-pintu kebaikan untuk kita, mengangkat derajat kita, dan menggugurkan dosa-dosa kita.

Shalawat itu bukan identitas sebagian kelompok saja, tetapi shalawat adalah milik seluruh orang beriman. Shalawat menjadi doa kita yang penuh makna, shalawat juga menjadi penghormatan dan tanda kesetiaan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Shalawat juga jalan langsung menuju ridhanya Allah serta sebab turunnya keberkahan dalam kualitas kehidupan kita.

Lantas, kenapa kita diperintahkan untuk memperbanyak shalawat di hari Jumat kepada Rasulullah? Kenapa pula shalawat kita tidak diperuntukkan kepada Nabi Isa atau Nabi Musa?

Karena kita adalah umatnya Rasulullah dan Rasulullah pun adalah manusia paling mulia di sisi Allah sekaligus pemimpin para nabi dan rasul.

Inilah mengapa Allah itu mengambil perjanjian yang sangat kuat kepada seluruh nabi dan semua rasul dari Nabi Adam hingga Nabi Isa, untuk beriman dan juga membantu Nabi Muhammad.

Khutbah Jumat Singkat: Meraih Keutamaan Shalawat Nabi

Kemudian, semua nabi yang setidaknya jumlahnya ada 120.000 nabi dan jumlah rasul sekurangnya 313 rasul.

Ada Nabi Ibrahim yang disebut sebagai kekasih Allah subhanahu wata’ala. Ada Nabi Musa dengan gelar terhormatnya begitu tinggi sebagai kalimullah, yang diajak bicara langsung oleh Allah. Ada pula Nabi Isa sang Kalimat Allah.

Mereka semuanya bersaksi dan berjanji dengan sepenuh hati di hadapan Allah untuk beriman dan menolong jika datang setelah mereka seorang rasul bernama Muhammad.

Dalam Surat Ali Imran ayat 81, Allah subhanahu wataala mengisahkan,

وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ النَّبِيّٖنَ لَمَآ اٰتَيْتُكُمْ مِّنْ كِتٰبٍ وَّحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهٖ وَلَتَنْصُرُنَّهٗ ۗ قَالَ ءَاَقْرَرْتُمْ وَاَخَذْتُمْ عَلٰى ذٰلِكُمْ اِصْرِيْ ۗ قَالُوْٓا اَقْرَرْنَا ۗ قَالَ فَاشْهَدُوْا وَاَنَا۠ مَعَكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ

Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi,‘Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.’ Allah berfirman,‘Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?’ Mereka menjawab,‘Kami setuju.’ Allah berfirman,‘Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.’”

Ibnu Abbas mengatakan,

مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ إِلَّا أُخِذَ عَلَيْهِ الْمِيثَاقُ، لَئِنْ بَعَثَ مُحَمَّدًا وَهُوَ حَيّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ وَلَيَنْصُرَنَّهُ

Tidaklah Allah mengutus seorang nabi, melainkan diambil darinya suatu perjanjian. Yaitu, jika Muhammad diutus sedangkan ia nabi tersebut masih hidup, niscaya ia akan beriman kepada Muhammad dan akan menolongnya.”

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Bershalawat kepada Rasulullah adalah Perintah Langsung dari Langit

Shalawat kepada Nabi adalah salah satu dzikir paling mulia dan bentuk ketaatan paling agung untuk mendekat kepada Allah.

Tidak ada satu pun ibadah dalam Islam yang Allah sertakan diri-Nya bersama para malaikat-Nya, kecuali ibadah shalawat kepada Nabi. 

Dalam Surat Al-Ahzab ayat 56, Allah memulai dengan diri-Nya sendiri, lalu menyertakan para malaikat-Nya tentang bershalawat atas Rasulullah,

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Ayat ini dimulai dengan kata “inna” yang mengandung arti sebagai penegasan. Allah menggunakan kata ini di awal ayat untuk menunjukkan betapa besarnya kedudukan shalawat kepada Nabi di sisi-Nya.

Ketika Allah menyebut bahwa para malaikat juga bershalawat kepada Rasulullah, Allah menggunakan lafaz nakirah, yang mengandung arti bukan hanya satu atau dua malaikat, tetapi semua malaikat yang jumlahnya hanya diketahui Allah.

Mulai dari malaikat paling mulia Jibril ar-Ruhul Amin, malaikat Mikail, Israfil, sampai malaikat yang memikul ‘arsy, itu semua bershalawat kepada Nabi.

Allah juga menggunakan bentuk fiil mudhari pada frasa yushallun alan nabi, yang bermakna terus-menerus, supaya kita mengerti bahwa shalawat dari Allah dan para malaikat kepada Nabi itu tidak pernah terputus.

Rasulullah mendapatkan kemuliaan yang sangat istimewa di mana Allah dan para malaikat senantiasa bershalawat kepadanya. Shalawat Allah kepada Rasulullah adalah pujian Allah untuk beliau, sedangkan shalawat para malaikat kepada Rasulullah adalah doa keberkahan agar terlimpahkan untuk beliau.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Keistimewaan Shalawat kepada Nabi

Para ulama telah menulis banyak karya yang panjang dan luas tentang keutamaan serta keindahan shalawat kepada Nabi.

Imam as-Sakhawi, seorang ulama muhaddits, dalam al-Qaul al-Badi’, hal. 109 mengatakan,

Sesungguhnya shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad adalah salah satu amalan yang paling penuh keberkahan, salah satu yang paling mulia, dan salah satu yang paling besar manfaatnya bagi agama maupun untuk kehidupan dunia.”

Shalawat adalah amal yang menghimpun berbagai keistimewaan, kemuliaan besar, serta manfaat luas. Keutamaan shalawat tidak terhitung dan tidak akan ditemukan dalam amal selainnya.”

Di antara manfaat kita banyak bershalawat kepada Nabi, selain menjadi bukti cinta kita pada Rasulullah, adalah Allah akan melapangkan urusan dunia dan akhirat kita serta menghapus rasa gelisah dalam hati kita.

Ath-Thabrani meriwayatkan, dalam mujam-nya hadits nomor 3574, bahwa seorang lelaki berkata kepada Rasulullah,

Wahai Rasulullah, bagaimana jika seluruh doaku kuperuntukkan untuk bershalawat kepadamu?”

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab, 

‌إِذَنْ ‌يَكْفِيَكَ ‌اللَّهُ مَا أَهَمَّكَ مِنْ أَمْرِ دُنْيَاكَ وَآَخِرَتِكَ

Jika demikian, Allah akan mencukupkan segala urusan yang membuatmu resah, baik urusan duniamu maupun akhiratmu.” Hadits ini dinilai ḥasan oleh Al-Albani.

Siapa pun yang menginginkan dirinya dirahmati oleh Allah maka perbanyaklah bershalawat kepada Rasulullah. Karena, hajat kita kepada rahmat Allah selayak hajatnya seekor ikan kepada air. 

Imam Muslim meriwayatkan dalam sahihnya, hadits nomor 384, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا

Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”

Shalawat dari Allah Ta‘ala adalah pujian-Nya kepada kita di hadapan para malaikat, serta rahmat yang Dia limpahkan kepada kita yang bershalawat.

Makanya para sahabat itu ketika mengetahui keutamaan agung bershalawat kepada Nabi mereka bertanya tentang bentuk shalawat yang paling utama dan paling sempurna.

Dalam hadits muttafaq alaih para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui bagaimana cara memberi salam kepadamu, maka bagaimana kami bershalawat kepadamu?”

Rasulullah kemudian mengajarkan bentuk shalawat yang paling sempurna. Beliau bersabda, “Ucapkanlah,

 اللَّهُمَّ صَلِّ علَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهُمَّ بَارِكْ علَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ علَى آلِ إبْرَاهِيمَ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Shalawat di Hari Jumat Adalah Amalan Utama

Allah memasukkan shalawat kepada Rasulullah ke dalam banyak syariat-Nya saking besarnya keutamaan bershalawat atas Rasulullah. 

Itulah mengapa kita disunahkan untuk bershalawat saat lantunan adzan selesai berkumandang.

Baca juga: 9 Sunnah Rasulullah di Hari Jumat

Doa dan permohonan kita kepada Allah pun akan terbuka pintu-pintu langitnya, selama kita dalam berdoa juga bershalawat kepada Rasulullah.

Kita juga diperintahkan untuk bershalawat dalam shalat Jenazah. Pada takbir pertama, kita membaca Surat Al-Fatiḥah. Pada takbir kedua, kita membaca shalawat kepada Nabi.

Kita pun dianjurkan untuk bershalawat kepada Nabi dalam doa masuk masjid dan doa keluar dari masjid.

Kita juga bershalawat saat duduk tahiyyat setelah doa tasyahud di setiap shalat.

Bahkan dalam mazhab Syafii dan Hanbali, wajib hukumnya bagi khatib untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad di atas mimbar. Dan khutbah tersebut tidak dianggap sah tanpa adanya shalawat kepada beliau.

Dan tentunya kaidah sunah juga menitahkan kepada kita untuk banyak bershalawat kepada Rasulullah di hari Jumat, yaitu hari paling istimewa di sisi Allah dan hari ini adalah hari Jumat.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, 

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلَاةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena sesungguhnya, shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barang siapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (Shahih At-Targhib, Al-Albani, no. 1673. Hadits ini hasan lighairihi)

Hari Jumat ialah hari yang di dalamnya Allah limpahkan rahmat dan pahala yang berlipat ganda.

Barang siapa memperbanyak shalawat di hari Jumat, maka ia akan memperoleh ganjaran terbaik dari Allah atas doa dan pengagungannya kepada Nabi-Nya.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الْكُفْرَ وَالْكَافِرِيْنَ، وَدَمِّرِ اَللَّهُمَّ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاجْعَلِ اَللَّهُمَّ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًا وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضْوَانَكَ وَالْجَنَّةَ، وَنَعُوْذُ بِكَ اَللَّهُمَّ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَالْمَوُتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوْا اللَّهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

Download PDF Materi Khutbah Jumat
Perbanyak Shalawat di Hari Jumat
di sini

Semoga bermanfaat!

Anda ingin mendapat kiriman update materi khutbah
& artikel dakwah.id melalui WhatsApp?

Topik Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Dakwah.ID

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading