materi khutbah jumat - 5 doa rasulullah di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan-dakwah.id

5 Doa Rasulullah di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Terakhir diperbarui pada · 5,207 views

Materi Khutbah Jumat:
5 Doa Rasulullah di
Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan

 Oleh: Ust. Abdul Halim Tri Hantoro

  • Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan.
  • Jika ingin copy paste materi khutbah Jumat ini untuk keperluan repost di media lain, silakan baca dan patuhi ketentuannya di sini: copyright

 

 

*) Link download PDF Materi Khutbah Jumat ini ada di akhir tulisan

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الرَّحِيمِ الرَّحْمَنِ عَلَّمَ الْقُرْآنَ خَلَقَ الْإِنْسَانَ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ، نَحْمَدُهُ فَهُوَ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ، الْكَرِيمُ الْمَنَّانُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ؛ أَمَرَ عِبَادَهُ بِالْإِيمَانِ وَصَالِحِ الْأَعْمَالِ، وَوَعَدَهُمْ عَلَيْهِ أَوْفَى الْجَزَاءِ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَقَالَ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُ:

 

Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Segala puji hanya milik Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan kita hidayah, baik itu hidayah taufiq (Iman dan Islam) yang mana itu hanya milik Allah subhanahu wata’ala semata.

Allah berfirman:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ ۖ

… Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (agama) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk…” (QS. Al-A’raf: 43)

Dan hidayah irsyad (bimbingan amal) yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu berdoa dengannya.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon selalu dari-Mu hidayah, takwa, sikap ‘iffah, dan kekayaan.” (HR. Muslim No. 4898)

Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan untuk Nabi teladan dan Rasul junjungan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada para istri, keluarga dan umatnya yang mengikuti jalannya hingga akhir zaman.

Materi Khutbah Jumat: Ramadhan Adalah Madrasah Ikhlas

Mari kita selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala dengan cara menjalankan semua perintah-Nya baik yang ringan maupun yang berat dan juga menjauhi larangan-Nya baik yang disenangi maupun yang dibenci. Semoga kelak kita dimasukkan surga-Nya, amin.

 

Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Bersyukur sekali kita semua masih diberikan kekuatan untuk melaksanakan ibadah dibulan Ramadhan ini. Dan yang lebih membahagiakan adalah kita bisa memasuki sepuluh hari akhir yang penuh berkah di bulan Ramadhan. Hari-hari yang mana malamnya ada lailatul qadar,

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْر. تَنَزَّلُ الْمَلٰٓئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِّنْ كُلِّ أَمْرٍ. سَلٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan; Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan, Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 3-5)

Malam lailatul qadar adalah malam yang sangat mulia untuk berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala akan hajat dalam hidup kita sembari mengangkat kedua tangan, mendongakkan kepala dan diiringi tetesan air mata, maka Allah subhanahu wata’ala tidak akan menolaknya.

Karena bulan puasa adalah bulan pengabulan doa. Di dalamnya ada sepertiga malam yang mustajab, dan kaum muslimin pada hari ini banyak melakukan ketaatan baik shalat, membaca al-Quran, bersedekah, dan lain sebagainya sehingga ijabah doa semakin dekat.

 

Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada hari-hari ini pun berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala, di mana ketika beliau berdoa maka pastilah doa yang paling utama yang dipanjatkannya.

Disebutkan di dalam sebuah hadits tentang perdebatan malaikat tertinggi, di mana Allah subhanahu wata’ala berkata kepada Nabi-Nya,

سَلْ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

قُلْتُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ، وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ، وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي، وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةً فِي قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ، وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ

“…Mintalah!

Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa:

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin, ampunilah aku dan rahmatilah aku, bila Engkau menghendaki suatu fitnah pada hamba-hambaMu, wafatkan aku kepadaMu dalam keadaan tidak terkena fitnah, aku mengharap cintaMu, cintanya orang yang mencintaiMu, cinta pada amalan yang mendekatkanku pada cintaMu.” (HR. Tirmizdi No. 3159)

 

Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Pertama: Doa meminta kemampuan melakukan amal kebajikan

Doa Rasulullah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yang pertama adalah,

 اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan.”

Doa seperti ini merupakan doa yang paling mencakup dan paling baik. Meminta kepada Allah subhanahu wata’ala supaya diberikan kemampuan untuk senantiasa melakukan kebajikan.

Artikel Ramadhan: Jangan Biarkan Dirimu Kehilangan Keutamaan Ramadhan

Jika seseorang telah ditetapkan kemampuannya melakukan kebajikan, maka dialah orang yang menang dan orang yang beruntung.

Oleh karena itulah Allah subhanahu wata’ala memerintahkan, فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ Berlomba-lombalah kalian dalam kebajikan.(QS. Al-Baqarah: 148)

Allah subhanahu wata’ala memuji para Nabi-Nya dengan menyebutkan sifat mereka,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ

Sesungguhnya mereka (para Nabi) itu senantiasa bersegera di dalam kebajikan.” (Qs. Al-Anbiya’: 90)

Allah subhanahu wata’ala juga menyebutkan tentang orang-orang beriman yang mana hati mereka itu mudah bergetar karena takut kepada Rabbnya dikarenakan,

أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ

Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” (QS. Al-Mu’minun: 61)

 

Kedua: Doa meminta kemampuan meninggalkan kemungkaran

Doa Rasulullah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yang kedua adalah,

 وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu kekuatan meninggalkan kemungkaran.”

Baik itu kemungkaran lisan, maupun anggota badan, baik itu dosa yang kecil maupun yang besar.

Siapa yang ditetapkan Allah subhanahu wata’ala mampu meninggalkan kemungkaran maka akan dibukakan baginya kebaikan-kebaikan dan akan disibukkan dirinya dengan melakukan amal saleh.

Karena manakala seorang hamba tidak menyibukkan dirinya untuk mendapatkan kebaikan maka ia akan disibukkan untuk melakukan keburukan.

Artikel Ramadhan: Mencari Lailatul Qadar dari Rumah

Ibnu Rajab Al-Hanbali mengomentari dua bentuk doa ini dengan mengatakan:

Permintaan atau doa itu mencakup semua bentuk kebaikan dan semua bentuk keburukan. Kebaikan itu mencakup semua yang dicintai Allah baik berupa perkataan ataupun perbuatan, baik yang wajib maupun yang sunnah. Kemungkaran itu mencakup semua yang dibenci oleh Allah subhanahu wata’ala dan yang dijauhi baik berupa perkataan maupun perbuatan.

Beliau melanjutkan, “Maka barang siapa yang memperoleh apa yang dipintakan tersebut, dialah yang mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.

 

Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Ketiga: Doa untuk mencintai orang-orang miskin

Doa Rasulullah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yang ketiga adalah,

 وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu untuk mencintai orang-orang miskin.”

Cinta merupakan amalan hati. Jika cinta diarahkan untuk Allah subhanahu wata’ala maka ia menjadi ikatan iman paling kuat.

Dari sahabat Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَوْثَقُ عُرَى اْلإِيْمَانِ: الْمُوَالاَةُ فِي اللهِ، وَالْمُعَادَاةُ فِي اللهِ، وَالْحُبُّ فِي اللهِ، وَالْبُغْضُ فِي اللهِ

Tali keimanan yang paling kokoh adalah loyalitas karena Allah dan memusuhi karena Allah, cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Ath-Thabrani No. 11537)

Dalam sabda beliau yang lain, dari hadits Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu,

مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الْإِيْمَانُ

Siapa yang cinta karena Allah, benci karena Allah, memberi karena Allah, dan menahan pemberian karena Allah, benar-benar telah menyempurnakan imannya. (HR. Abu Dawud)

Kecintaan terhadap kaum miskin adalah akar dari kecintaan terhadap Allah subhanahu wata’ala. Karena kaum miskin tidak memiliki kelebihan dunia yang menarik hati untuk mencintai mereka.

Maka mencintai mereka tidaklah terjadi kecuali karena untuk Allah subhanahu wata’ala semata.

Materi Khutbah Jumat: 3 Balasan Amal Saleh di Dunia dan di Akhirat

Dalam sebuah hadits yang diberitakan dari sahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya beliau bersabda,

أَمَرَنِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ أَمَرَنِي بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْإلخ

Kekasihku Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah tujuh perkara padaku: Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka…dst.” (HR. Ahmad)

Sufyan Ats-Tsauri berpesan kepada para sahabatnya,

Hendaknya kalian selalu bersama orang-orang fakir dan miskin dan mendekat kepada mereka, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa meminta kepada Rabbnya untuk mencintai orang-orang miskin.

 

Keempat: Doa agar terhindar dari fitnah

Doa Rasulullah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yang keempat adalah,

 وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةً فِي قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ

Ya Allah, bila Engkau menghendaki suatu fitnah pada hamba-hamba-Mu, wafatkan aku kepada-Mu dalam keadaan tidak terkena fitnah.”

Permohonan ini mencakup keselamatan dari fitnah kesenangan dan kesulitan, karena kebanyakan dari manusia takut akan fitnah kesulitan dan tidak mawas diri dari fitnah kemudahan, padahal ia lebih berbahaya bagi hati manusia.

Sahabat Nabi, Abdurrahman bin Auf, berkata, Kami diuji dengan kesulitan, dan kami mampu bersabar. Dan kami diuji dengan kesenangan dan kami tidak bisa bersabar.

Sebagian orang saleh mengatakan, “Ujian kesulitan bisa dijalani oleh orang baik maupun orang fasik. Sedangkan ujian kesenangan tidak bisa dijalani kecuali orang yang jujur.”

Doa ini dimaksudkan meminta keselamatan kepada Allah subhanahu wata’ala dari fitnah sepanjang hidupnya. Jika Allah subhanahu wata’ala menetapkan suatu fitnah menimpa hamba-hamba-Nya, maka hamba tersebut diwafatkannya sebelum firnah itu datang.

Ini adalah doa yang sangat penting, karena jika manusia hidup selamat dari fitnah kemudian Allah subhanahu wata’ala mewafatkannya sebelum fitnah tersebut datang, maka itu merupakan keselamatan dari segala bentuk keburukan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepada para sahabatnya untuk meminta perlindungan kepada Allah subhanahu wata’ala dari fitnah.

Beliau bersabda,

تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ

Berlindunglah kalian kepada Allah dari fitnah yang Nampak maupun fitnah yang tidak tampak.” (HR. Muslim)

 

Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Kelima: Doa meminta kecintaan kepada Allah, orang beriman dan amal saleh

Doa Rasulullah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yang kelima adalah,

 وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ

Ya Allah aku mengharap cintaMu, cintanya orang yang mencintaiMu, cinta pada amalan yang mendekatkanku pada cintaMu.”

Inilah doa Rasulullah di sepuluh hari terakhir yang beliau ajarkan kepada umatnya. Doa ini mencakup semua bentuk kebaikan, karena amalan-amalan pilihan dari seorang hamba lahir dari mahabbah (kecintaan) dan iradah (kemauan).

Jika kecintaan seseorang kepada Allah subhanahu wata’ala terpatri kuat dalam hati maka ia akan menggerakkan semua tubuh untuk melakukan apa yang dicintai oleh Rabbnya.

Materi Khutbah Jumat: Al-Haq itu Hanya Satu, Kesesatan itu Beragam

Perbuatan yang diperintahkan Allah akan menjadi yang paling dicintainya, dan perbuatan yang dilarang Allah akan menjadi yang paling dibencinya, demikian juga orang yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala adalah orang yang paling ia cintai.

Demikian lima doa Rasulullah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yang diajarkan kepada umatnya. Menghafal dan mengamalkan doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut dalam kehidupan kita merupakan bentuk kecintaan kita kepada beliau dan tuntutan dalam beruswah hasanah.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

 

Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Demikian materi khutbah Jumat di bulan Ramadhan terkait doa Rasulullah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Semoga pada Ramadhan kali ini, Allah subhanahu wata’ala kabulkan seluruh doa-doa kebaikan yang kita panjatkan kepada-Nya. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

KHUTBAH KEDUA

 

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

اَمَّا بَعْدُ:

فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ! اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ. وَذَرُو الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنْ. وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ، وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ، وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ، وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةً فِي قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ، وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Download PDF Materi Khutbah Jumat di sini:

DOWNLOAD PDF

Semoga bermanfaat!

Topik Terkait

Abdul Halim Tri Hantoro, S.Pd.I

Mahasiswa pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam di IAIN Surakarta. Konsentrasi di bidang Tafsir, Hadits dan Tazkiyah. Penikmat kitab Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Kitab hadits Shahih Fadhailul A'mal karya Syaikh Ali Bin Nayif Asy-Syahud, kitab Madarijus Salikin Manazil Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Aktif mengajar di beberapa kajian tafsir, hadits, dan kajian umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *